Lepas Masa Lajang, Putri Sulung Bupati Rokan Hilir Jalani Proses Pernikahan Adat Melayu Berandam dan Malam Berinai
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Calon Anggota DPRD Provinsi Riau, Naladia Ayu Rokan, putri sulung Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong akan mengakhiri masa lajangnya.
Proses pernikahan dengan adat Melayu Riau yakni berandam dan malam berinai dilakukan Nala sapaan akrabnya, di kediaman rumah dinas Bupati Rokan Hilir, komplek perkantoran Batu 6, Bagan Siapiapi, Selasa (22/4/2024) malam.
Nala akan melangsungkan akad nikah hari ini, Rabu (23/4/2024) dengan pasangannya Bripda Ricki Hardiansyah, putra ketiga dari H Hendri (H. Kantan) dan Hj Ema Situmorang.
Sebelum melangsungkan akad nikah, sebagai orang Melayu yang selalu menjunjung tinggi adat istiadat suku Melayu Riau secara turun temurun, Nala mengikuti dan melaksanakan Prosesi pernikahan dengan adat istiadat Melayu Riau.
Ketua Majelis Kerapatan Adat (MKA) Lembaga Adat Melayu (LAM) Rohil Datuk Sri Nasrudin Hasan melalui Ketua bidang seni dan budaya LAM Rohil Delsi Hendria alias Idel menjelaskan secara ringkas terkait tradisi berandam, dimana berandam merupakan sebuah tradisi yang memiliki tujuan membersihkan diri bagi calon mempelai perempuan. Dan Prosesi berandam dilakukan di rumah calon pengantin perempuan, di saksikan oleh orang-orang terpilih yang dituakan atau lobai-lobai dan dipimpin oleh seorang Mak Andam.
Dan peralatan yang digunakan dikatakan Idel adalah benang putih, kain putih, pisau cukur, gunting, dan telur. Makna dari Tradisi berandam adalah untuk membentuk keindahan dari dalam dan luar diri calon pengantin perempuan serta membuat perbedaan terhadap keseharian calon pengantin perempuan sebelumnya.
"Dalam rangkaian acara pernikahan anak pak Bupati Rohil, ananda Naladia Ayu Rokan dengan Ricki Hardiansyah, sebagai perempuan melayu tetap menjalankan tradisi dan adat istiadat Melayu walaupun dunia modern juga masuk nantinya. Dimana seorang perempuan melayu yang akan menikah, sebelum ijab qobul akan melaksanakan berandam dan malam berinai," kata Delsi Hendria.
"Adapun tahapan berandam itu, pertama disiapkan pengantinnya lalu disucikan dan dibersihkan mukanya, menjernihkan mukanya serta bagaimana membangkitkan aura mukanya dengan memotong sebagian rambut atas bagian depan atas. Pada intinya berandam ini bagaimana membangkitkan aura pada muka atau wajah calon pengantin perempuan yang dilakukan Mak andam di hadapan orang ramai," imbuhnya.
Dikatakan Adel, calon pengantin perempuan dimandikan oleh kedua orang tua, sanak saudara untuk membersihkan diri serta di iringi doa-doa agar proses pernikahan dapat berjalan dengan baik dan lancar menuju pernikahan yang sakinah mawaddah Warohmah.
Setelah prosesi berandam, dilanjutkan dengan berinai curi pada malam harinya. Inai curi di dalam adat Melayu sebelum si pria berada disitu, maka yang disebut Inai itu adalah berasal dari daun pacar namanya yang dicampur dengan bahan lain diolah dan dihaluskan sehingga menjadi bahan disebut inai.
"Jadi pacaran bagi orang melayu dimulai dari malam berinai sampai menjelang ijab qabul. Untuk prosesi berinai curi dilakukan sebelum ijab qabul. Dan sebelum acara ijab qobul ada namanya runding ninik mamak yang melakukan perundingan, prosesi ini sangat penting dan memutuskan secara adat apakah kedua insan tersebut bisa atau tidak dinaikan statusnya untuk disatukan atau di ijab qabulkan," ungkapnya.
"Setelah dilakukan Ijab qabul, besok paginya akan dilakukan berinai lebai atau tepuk tepung tawar yang dilakukan para lobai-lobai dan keluarga disertai doa - doa. Kemudian pada esok harinya akan dilakukan arakan-arakan pengantin sebagaimana yang dilakukan orang Melayu pada masa dulu dengan membawa Manggar pengantin, tabur beras kunyit, bertukar tepak dan disambut dengan pencak silat.Dan insyaallah hal itu masih tetap dilakukan dimasa sekarang," imbuhnya.
Sebelumnya, pada prosesi malam berinai, Bupati Rohil Afrizal Sintong sebagai orang tua dari Naladia Ayu Rokan menyampaikan ucapan terimakasih kepada seluruh undangan yang telah hadir pada malam berinai tersebut serta memohon doa restu dari para undangan yang hadir.
"Atas nama keluarga, kami mengucapkan terimakasih kepada tamu undangan sekalian yang hadir pada kegiatan malam berinai ini, mohon doa serta restu kepada anak kami Naladia Ayu Rokan agar kelak menjadi keluarga yang bahagia, sakinah mawaddah dan Warohmah," kata Afrizal Sintong.
"Acara berinai merupakan sebuah tradisi masyarakat melayu sebelum akad nikah di laksanakan dan sebagai warisan budaya Melayu yang harus tetap dilestarikan, di mana tradisi ini mencerminkan kebanggaan akan identitas budaya melayu yang kaya, beragam dan masih tetap terjaga hingga saat ini," pungkasnya. (R-02/Syafarul Amri)