Kekayaan Asmar Setelah Menjabat Plt Bupati Meranti Berkurang Tinggal Rp 600 Juta, Tipikal Pemimpin yang Tidak Menumpuk Kekayaan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Harta kekayaan Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti, Asmar mengalami penurunan. Di awal menjadi Wakil Bupati, jumlah kekayaan yang dilaporkannya berkisar Rp 1 miliar.
Namun, dalam laporan kekayaan terakhir saat ini, kekayaan Asmar hanya tinggal Rp 600 juta. Padahal ia telah menjabat sebagai Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Kepulauan Meranti lebih satu tahun lamanya.
Asmar merupakan mantan polisi yang berpangkat purnawirawan Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP). Ia diangkat menjadi Pelaksana Tugas Bupati Kepulauan Meranti, sejak operasi tangkap tangan KPK yang menjerat Bupati Muhammad Adil pada April 2023 lalu.
Harta Kekayaan Asmar
Dilihat dari dokumen LHKPN miliknya yang dilaporkan pada 8 Maret 2023 lalu, Asmar merupakan kepala daerah yang memiliki kekayaan paling minimalis di Provinsi Riau.
Tercatat ia hanya memiliki dua aset berupa tanah dan bangunan dengan nilai mencapai Rp 625 juta.
Asmar melaporkan dirinya tidak memiliki kendaraan apapun. Namun ia punya harta bergerak lain senilai Rp 68,1 juta. Uang kas dan setara kas yang dilaporkan Asmar juga sangat kecil yakni hanya sebesar Rp 1,49 juta. Adapun total harta kekayaan Asmar hanya sebesar Rp 694,5 juta.
Di awal menjabat Wakil Bupati Meranti berpasangan dengan Muhammad Adil menang pilkada tahun 2020 silam, harta kekayaan Asmar mencapai Rp 1,04 miliar.
Harta tersebut terdiri dari tanah dan bangunan di Indragiri Hilir senilai Rp 625 juta, satu unit mobil mewah merek Fortuner tahun 2017 senilai Rp 350 juta dan harta bergerak lainnya Rp 68,1 juta serta kas dan setara kas hanya Rp 499.041.
Penurunan jumlah harta kekayaan Asmar ini menjadi hal yang menarik perhatian publik. Hal ini seakan memupus stigma di masyarakat yang kerap melabeli pemimpin daerahnya sebagai orang tajir dan berharta berlimpah.
Penjelasan Asmar
Asmar saat dikonfirmasi terkait penurunan jumlah harta kekayaannya mengatakan, fakta terjadinya penurunan hartanya menunjukkan transparansi dan integritas dalam kepemimpinannya.
Penurunan harta yang dialami oleh Asmar disebabkan adanya penjualan aset untuk memenuhi kebutuhan hidup dan keluarganya. Namun, Asmar enggan membuka ke publik soal pengeluaran yang ia maksud karena sudah menyangkut ranah domestik pribadi yang sangat personal.
"Sewaktu menjabat sebagai Wakil Bupati, saya memiliki 2 unit mobil. Namun kendaraan tersebut sudah dijual karena waktu itu butuh uang," kata Asmar.
Asmar menyebut, dirinya saat ini hanya memiliki satu unit sepeda motor. Adapun kendaraan yang ia pakai adalah kendaraan dinas.
"Untuk kendaraan, saat ini saya hanya memiliki 1 unit sepeda motor saja yang saya beli saat masih bertugas di kepolisian. Mobil dan sepeda motor yang saya pakai adalah kendaraan dinas yang memang merupakan fasilitas disediakan oleh pemda dalam mendukung pelaksanaan tugas," kata Asmar.
Terkait kepemilikan rumah, Asmar menyatakan dirinya baru saja membeli sebuah rumah di Desa Banglas. Namun, rumah berarsitektur panggung Bugis itu dibelinya secara kredit.
"Setelah menjadi Plt Bupati lah saya membeli rumah seharga Rp 750 juta dengan sistem pembayaran diangsur dan baru dibayarkan Rp 400 juta, selebihnya tidak ada," tuturnya.
Asmar juga menegaskan kalau harta kekayaan yang ia laporkan di dalam LHKPN adalah benar adanya dan tidak asal-asalan.
"Saya ingin membuktikan bahwa menjadi seorang pemimpin itu tidak untuk menumpuk harta kekayaan, namun yang paling utama adalah sebagai abdi dan pelayan masyarakat," ungkapnya.
Hal tersebut mencerminkan komitmen untuk memberikan contoh yang baik dan mengutamakan pelayanan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
"Ini adalah bukti komitmen untuk menjadi pemimpin yang bertanggung jawab dan adil," tegas Asmar. (R-01)