Solidaritas Jurnalis Bertemu Kadis LHK Riau: Sepakat Bangun Kemitraan Kritis Konstruktif
SabangMerauke News, Pekanbaru - Audiensi antara Solidaritas Jurnalis Pro Lingkungan (SJPL) dengan Kepala Dinas LHK Riau, Mamun Murod berlangsung akrab dalam nuansa kekeluargaan, Senin (7/3/2022) di aula DLHK Riau. Dialog pun mengalir cair di antara para jurnalis dan pejabat DLHK Riau.
"Pertemuan ini telah mengakhiri adanya kesan sumbatan komunikasi (bottle neck) antara jurnalis dengan DLHK Riau. Tadi, kita semua sudah dapat saling memahami situasi dan kondisi masing-masing. Intinya, kita saling mengapresiasi pada profesi dan tanggung jawab, baik sebagai pejabat publik maupun sebagai jurnalis," kata jurubicara SJPL, Raya Desmawanto usai pertemuan.
Raya mengapresiasi sikap terbuka Kadis LHK Riau dan jajarannya atas dinamika yang terjadi. Menurutnya, dengan pertemuan yang sudah dirajut, tidak ada lagi persepsi negatif yang menghalangi hubungan tugas jurnalis dengan pejabat publik di lingkungan DLHK Riau.
"Tadi sudah jelas, clean and clear. Sudah tuntas dinamikanya. Kita apresiasi sikap Pak Kadis DLHK dan tentunya hubungan sinergis-kolaboratif dalam paradigma kemitraan kritis konstruktif sejajar bisa terbangun ke depan lebih baik lagi," jelas Raya.
Raya menambahkan, SJPL menghormati kewenangan pejabat publik dalam menjalankan tugas dan tanggung jawabnya. SJPL hanya menyampaikan pesan moral agar terbangun kemitraan kritis konstruktif sejajar antara profesi wartawan yang dilindungi undang-undang dan di sisi lain pejabat publik juga harus dijaga harkat martabatnya.
"Kami memahami kalau masing-masing profesi yakni pejabat publik dan jurnalis terikat pada kode etik masing-masing. Pada ranah itulah keduanya bertemu pada titik keseimbangan yang kritis dan sejajar," pungkas Raya.
Raya menegaskan, gerakan SJPL dengan mendatangi Kantor LHK Riau pada Jumat lalu murni hanya berkaitan dengan tugas jurnalis dan tidak terkait dengan tanggung jawab di luar profesi wartawan.
"Kami tegaskan kalau SJPL itu fokus pada penguatan tugas jurnalis. Kami tidak menyentuh sama sekali pada ranah lain yang bukan merupakan bagian dari profesi kewartawanan. Oleh karena itu, di luar ranah tugas jurnalis, bukanlah bagian dari gerakan SJPL," tegas Raya.
Hadir dalam dialog tersebut Kasat Intelkam Polresta Pekanbaru, Kompol Efrinoka, Kapolsek Sukajadi, Sekretaris DLHK Riau, Setyo Widodo serta jajaran pejabat DLHK Riau lainnya yakni Kepala UPT KPH Mandau, Zailani, Kabid PPLH, Mohammad Fuad, Koordinator Gakkum LHK, Agus Suryoko, Kasie Perlindungan KSDAE UPT KPH Minas Tahura, Adriansyah dan pejabat lainnya.
Kepala Dinas LHK Riau, Mamun Murod menyatakan pihaknya bersyukur mendapat masukan dari SJPL soal pengelolaan dan penyampaikan informasi kepada para jurnalis. Ia akan mengevaluasi dan membenahi tata kelola informasi yang ada di lingkungan DLHK Riau sehingga lebih responsif dalam berhubungan dengan para jurnalis. Fungsi humas, kata Murod akan diperkuat lewat penunjukkan pejabat yang qualified dan dapat berhubungan baik dengan pers.
"Saya berterimakasih atas masukan dalam dialog tadi. Ini menjadi evaluasi internal bagi kami dalam membenahi pola komunikasi dengan jurnalis. Kita akan benahi dan akan membuat semacam media center di DLHK. Karena saya sangat yakin kalau pers adalah mitra kami dalam menyebarluaskan informasi. Pers adalah sahabat dan mitra bagi DLHK Riau," tegas Murod.
Murod mengakui di tengah arus besar perubahan zaman, penyebaran informasi kian tak dapat dibendung. Ia pun menyadari kalau tren media massa saat ini makin didominasi oleh media online (cyber). Sehingga, diperlukan konfirmasi berita secara lebih cepat dan akurat.
"Saya semakin memahami pekerjaan rekan-rekan pers yang membutuhkan informasi lebih cepat, karena memang begitu tren media saat ini yang sangat running. Pada sisi lain, di internal dinas kami juga memerlukan waktu untuk pengolahan data informasi. Kami akan respon dengan penguatan bidang humas di DLHK," kata Murod.
Sebelumnya, SJPL pada Jumat pekan lalu mendatangi Kantor DLHK untuk menyampaikan sikap keberatan atas dilakukannya pemblokiran sejumlah wartawan oleh Kadis DLHK Riau. Murod telah memberikan klarifikasi dan penjelasan bahwa tindakan tersebut karena faktor psikologis saat menghadapi hantaman pemberitaan media yang belum terkonfirmasi kebenarannya. (*)