Inilah 25 Kampus Terbaik di Indonesia Kategori Riset 2024, Universitas Riau Tak Masuk Daftar
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Scimago Institution Rankings kembali merilis pemeringkatan lembaga-lembaga akademik dan riset. Pemeringkatan ini mengombinasikan tiga indikator berbeda yakni performa riset, hasil inovasi, dan dampak sosial yang diukur berdasarkan visibilitas web.
Selain memeringkatkan berdasarkan indikator keseluruhan, Scimago juga menyusun ranking berdasarkan performa riset. Berikut ini beberapa perguruan tinggi di Indonesia yang berada di jajaran teratas untuk kategori riset:
1. Universitas Indonesia
2. Universitas Gadjah Mada
3. Universitas Diponegoro
4. Universitas Sumatera Utara
5. Universitas Syiah Kuala
6. IPB University
7. Universitas Negeri Semarang
8.Universitas Pendidikan Indonesia
9. Universitas Sebelas Maret
10. Universitas Lampung
11. Universitas Negeri Padang
12. Universitas Hasanuddin
13. Universitas Negeri Medan
14. Universitas Negeri Yogyakarta
15. Universitas Brawijaya
16.Universitas Pelita Harapan
17.Universitas Airlangga
18.Universitas Negeri Surabaya
19.Universitas Padjadjaran
20.Universitas Negeri Makassar
21. Universitas Pendidikan Ganesha
22. Universitas Sriwijaya
23. Institut Teknologi Bandung
24. Universitas Negeri Jakarta
25.Universitas Sultan Ageng Tirtayasa
Indikator Penilaian
1. Riset
Dampak Normalisasi: indikator ini dihitung dari output kepemimpinan institusi, menggunakan metodologi yang ditetapkan oleh Institut Karolinska di Swedia yang diberi nama Item oriented field normalized citation score average.
Excellence with Leadership (EwL): Excellence with Leadership menunjukkan jumlah dokumen dalam Excellence yang mana institusi menjadi kontributor utamanya (Moya-Anegón, et al., 2013). Indikator yang bergantung pada ukuran.
Output (O): jumlah total dokumen yang dipublikasikan di jurnal ilmiah yang terindeks Scopus (Romo-Fernández, et al., 2011; OECD, 2016).
Not Own Journals Output (NotOJ): jumlah dokumen yang tidak diterbitkan pada jurnal milik sendiri (diterbitkan oleh institusi).
Own Journals (OJ): jumlah jurnal yang diterbitkan oleh institusi.
International Collaboration (IC): output institusi yang dihasilkan melalui kerja sama dengan institusi luar negeri. Nilai-nilai tersebut dihitung dengan menganalisis keluaran lembaga yang afiliasinya mencakup lebih dari satu alamat negara (Guerrero-Bote, Olmeda-Gómez dan Moya-Anegón, 2013; Lancho-Barrantes, Guerrero-Bote dan Moya-Anegón, 2013; Lancho-Barrantes, dkk., 2013; Chinchilla-Rodríguez, dkk., 2010; 2012.
Publikasi Berkualitas Tinggi (Q1): jumlah publikasi yang diterbitkan suatu institusi di jurnal ilmiah paling berpengaruh di dunia. Ini adalah peringkat di kuartil pertama (25%) dalam
kategorinya sesuai urutan berdasarkan indikator SCImago Journal Rank (SJRII) (Miguel, Chinchilla-Rodríguez dan Moya-Anegón, 2011; Chinchilla-Rodríguez, Miguel, dan Moya-Anegón, 2015 ).
Keunggulan (Exc): menunjukkan jumlah keluaran ilmiah suatu institusi yang termasuk dalam 10% teratas makalah yang paling banyak dikutip di bidang keilmuannya masing-masing. Ini adalah ukuran tingginya keluaran lembaga penelitian (SCImago Lab, 2011; Bornmann, Moya-Anegón dan Leydesdorff, 2012; Bornmann dan Moya-Anegón, 2014a; Bornmann et al., 2014b).
Scientific Leadership (L): kepemimpinan menunjukkan besaran keluaran suatu lembaga sebagai kontributor utama, yaitu jumlah makalah yang penulis korespondennya termasuk dalam lembaga tersebut (Moya-Anegón, 2012; Moya-Anegón et. al, 2013; Moya-Anegón, dkk.,).
Open Access (OA): persentase dokumen yang dipublikasikan di jurnal Open Access atau terindeks di database Unpaywall.
Scientific Talent Pool (STP): jumlah penulis berbeda dari suatu institusi dalam total keluaran publikasi institusi tersebut, selama periode waktu tertentu.
2. Inovasi
Innovative Knowledge (IK): keluaran publikasi ilmiah dari suatu lembaga yang dikutip dalam paten, brdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org) (Moya-Anegón dan Chinchilla-Rodríguez, 2015).
Dampak Teknologi (TI): persentase keluaran publikasi ilmiah yang dikutip dalam paten. Persentase ini dihitung dengan mempertimbangkan total keluaran di bidang-bidang yang disebutkan dalam paten, yaitu ilmu pertanian dan biologi; biokimia; genetika dan biologi molekuler; teknik kimia; kimia; ilmu komputer; ilmu bumi dan planet; energi; rekayasa; ilmu lingkungan; profesi kesehatan; imunologi dan mikrobiologi; ilmu material; matematika; obat-obatan; multidisiplin; ilmu saraf; perawatan; farmakologi, toksikologi dan farmasi; fisika dan astronomi; ilmu sosial; dokter hewan berdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org) (Moya-Anegón dan Chinchilla-Rodríguez, 2015). Tidak bergantung pada ukuran.
Paten (PT): jumlah permohonan paten berdasarkan PATSTAT (http://www.epo.org).
3. Dampak Sosial
Altmetrics (AM): indikator ini memiliki dua komponen yaitu:
- Metrik PlumX (berat: 70%): jumlah dokumen yang memiliki setidaknya satu penyebutan di Metrik PlumX (https://plumanalytics.com). Kami mempertimbangkan penyebutan di Twitter, Facebook, blog, berita, dan komentar (Reddit, Slideshare, Vimeo, atau YouTube)
- Mendeley (berat: 30%): jumlah dokumen yang memiliki setidaknya satu pembaca di Mendeley (https://www.mendeley.com).
Ukuran web (WS): jumlah halaman yang terkait dengan URL institusi menurut Google (https://www.google.com) (Aguillo et al., 2010).
Skor Otoritas (AScore): unsur indikator ini dapat dianggap sebagai evolusi dari indikator inbound links yang lama. Ini adalah metrik komposit yang dikembangkan oleh Semrush untuk mengukur kualitas keseluruhan dan kinerja SEO sebuah situs web.
Sustainable Development Goals (SDG): sejumlah dokumen terkait SDG yang ditetapkan oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa.
Female Scientific Talent Pool (FemSTP): sejumlah penulis karya ilmiah perempuan yang berbeda-beda dari suatu institusi.
Dampak dalam kebijakan publik - Overton (OV): jumlah dokumen institusi yang dikutip dalam dokumen kebijakan menurut database Overton.
Demikian daftar universitas terbaik di Indonesia 2024 versi Scimago untuk kategori riset. Ada kampus yang kalian tuju? (*)