Selain Kopi, Ini Makanan dan Minuman yang Mengandung Kafein
SABANGMERAUKE NEWS - Mengonsumsi makanan yang mengandung kafein bisa membuatmu tidak mudah mengantuk dan tetap terjaga karena stimulan ini mampu meningkatkan fokus dan rasa waspada.
Kafein memang sering dicari karena bisa mengatasi rasa kantuk dan membuat tubuh jadi lebih semangat bekerja serta beraktivitas. Selain itu, kafein juga dapat membantu mengobati sakit kepala dan migrain, serta menjaga berat badan agar tetap ideal.
Karena alasan itulah, tak sedikit orang yang senang meneguk minuman tinggi kafein, seperti kopi, cokelat, dan teh. Namun, selain dari minuman, kamu juga bisa memperoleh kafein dengan cara mengonsumsi makanan yang mengandung kafein berikut ini:
1. Cokelat Batangan
Cokelat batangan termasuk makanan yang mengandung kafein. Soalnya, kafein merupakan stimulan alami yang bisa ditemukan di dalam kakao (biji cokelat).
Dalam sebungkus cokelat batangan hitam (dark chocolate) atau setara dengan 28 gram, terkandung kafein sebanyak sekitar 23 miligram.
Mengonsumsi ⅓ cokelat batangan per hari masih tergolong aman karena kafein yang terkandung di dalamnya tidak terlalu banyak.
Namun, kalau kamu mengonsumsi cokelat dalam jumlah yang lebih banyak, kafein yang masuk ke dalam tubuhmu pun akan makin banyak.
2. Kue cokelat
Karena mengandung cokelat, kue cokelat juga termasuk makanan yang mengandung kafein. Apabila kamu tidak ingin terus terjaga karena efek kafein yang terkandung di dalam kue ini, konsumsilah kue cokelat 1–2 potong saja.
Selain kafein, kue cokelat juga biasanya tinggi gula. Mengonsumsi makanan manis terlalu banyak bisa menambah berat badan dan menyebabkan gula darah melonjak sehingga kamu berisiko tinggi mengalami penyakit diabetes tipe 2.
3. Matcha
Matcha merupakan bubuk teh hijau yang sering diolah menjadi minuman, seperti matcha latte atau boba. Selain jadi minuman, matcha juga bisa dikreasikan menjadi berbagai makanan yang lezat, mulai dari puding, kue, kue kering, hingga es krim.
Matcha banyak disukai karena warnanya yang hijau dianggap menarik, serta rasa dan aromanya yang segar. Berkat kandungan antioksidannya yang tinggi, matcha bermanfaat bagi kesehatan.
Namun, matcha ternyata juga termasuk makanan yang mengandung kafein. Dalam 1 sendok teh matcha atau setara 85 gram, terdapat sekitar 25–50 miligram kafein.
4. Permen karet
Suka mengunyah permen karet? Coba perhatikan, deh, sebagian permen karet ada yang mengandung kafein. Jumlah kafein yang ditambahkan pada permen karet biasanya sebanyak sekitar 20–100 miligram. Permen karet yang mengandung kafein ini biasanya memiliki rasa kopi, teh hijau, atau cokelat.
Selain itu, permen karet juga biasanya tinggi gula. Oleh karena itu, terlalu sering mengunyah permen karet bisa berisiko menyebabkan sakit gigi, gigi berlubang, dan nyeri rahang.
5. Es krim
Menikmati es krim saat hari sedang panas memang enak, ya. Eits, tapi jangan terlalu banyak mengonsumsinya, ya. Soalnya es krim dengan rasa tertentu, seperti cokelat, teh hijau, atau kopi mengandung kafein sebanyak 5–125 miligram.
Selain mengandung kafein, es krim juga banyak mengandung gula dan lemak, sehingga tidak baik untuk kesehatan gigi dan mulut. Konsumsi es krim berlebihan juga bisa membuat berat badan dan kadar gula darah meningkat.
6. Snack bar
Snack bar adalah salah satu camilan sehat yang terbuat dari buah-buahan, biji-bijian, juga kacang-kacangan. Umumnya, snack bar mengandung protein, serta sejumlah vitamin dan mineral yang bermanfaat untuk kesehatan tubuh.
Sebagian snack bar juga mengandung kafein. Untuk mengetahui jumlah kafein yang terkandung di dalam makanan ini, kamu bisa membacanya di bagian belakang kemasan.
7. Sereal
Tidak banyak orang yang tahu bahwa sebagian sereal juga mengandung kafein, lho, khususnya yang memiliki rasa cokelat. Semangkuk sereal rasa cokelat umumnya mengandung sekitar 2 miligram kafein.
Kandungan kafein sejumlah makanan di atas mungkin terbilang kecil. Namun, kalau kamu mengonsumsinya bersamaan dengan minuman berkafein juga, tentu kadar kafein di dalam tubuhmu akan meningkat.
Terlalu banyak asupan kafein bisa menimbulkan beragam keluhan, seperti mual, muntah, nyeri ulu hati, sering buang air kecil, dada berdebar-debar, sampai susah tidur. Oleh karena itu, kamu tidak dianjurkan untuk mengonsumsi makanan atau minuman berkafein lebih dari 400 miligram dalam sehari.
Ibu hamil atau menyusui pun perlu membatasi asupan kafein. Ibu menyusui diperbolehkan mengonsumsi kafein sebanyak 300 miligram, sementara ibu hamil hanya 200 miligram saja sehari. Ini setara dengan sekitar 2 cangkir kopi per hari.
8. Teh
Tidak banyak orang yang tahu bahwa teh juga termasuk minuman yang mengandung kafein.
Kandungan kafein di dalam daun teh juga bisa berbeda-beda, tergantung pada kandungan kimia di dalam tanah, ketinggian tempat daun teh ditanam, serta letak tumbuhnya daun teh.
Contohnya, daun teh yang tumbuh di permukaan yang lebih tinggi umumnya memiliki lebih banyak kafein daripada daun teh yang tumbuh di tempat yang lebih rendah.
Menurut studi dalam jurnal Food Science and Technology, berikut ini kandungan kafein di dalam berbagai jenis teh.
Teh hijau terdiri dari 18 – 25 mg kafein.
Teh putih mengandung sebanyak 21 – 31 mg.
Teh hitam mengandung kafein sebanyak 14 – 35 mg.
9. Minuman berenergi
Minuman berenergi adalah jenis minuman yang biasanya dikonsumsi untuk meningkatkan stamina dan mengatasi kelelahan.
Pada minuman ini, ada juga kandungan berbagai jenis stimulan seperti kafein dan gula. Satu kaleng minuman berenergi bisa mengandung sekitar 100 – 300 mg kafein.
Jumlah kafein di dalam minuman ini hampir memenuhi kadar kafein yang direkomendasikan untuk dewasa, yaitu 400 mg.
10. Minuman bersoda
minuman berenergi, soft drink atau minuman bersoda termasuk minuman yang mengandung kafein cukup tinggi.
Meski tidak minuman bersoda mengandung kafein, beberapa produsen soda ternama menambahkan kafein pada produknya.
Contohnya, satu kaleng Diet Coke (354 ml) ternyata mengandung sekitar 45 mg kafein.
Kafein dalam minuman bersoda juga memberikan efek yang sama dengan kafein pada kopi.
Bahkan, ada penelitian yang melihat hubungan kebiasaan konsumsi minuman bersoda dan kualitas tidur.
Studi dalam jurnal Sleep Health mengungkapkan bahwa orang yang mengonsumsi minuman soda berkafein memiliki waktu tidur yang lebih sedikit dibandingkan dengan orang yang jarang mengonsumsi minuman berkafein. (*)