Pemudik Lebaran Idulfitri 2024 Meningkat Pesat, Waspada Kecelakaan
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kementerian Perhubungan mencatat setidaknya 1,1 juta orang telah melakukan perjalanan mudik. Data ini didapat hingga H-4 lebaran Idul Fitri 2024 alias Sabtu lalu.
Data ini merujuk pencatatan terbaru pemudik dari Pemantauan Posko Pusat Angkutan Lebaran Terpadu 2024. Meliputi 111 terminal, 16 pelabuhan penyeberangan, 51 bandar udara, 110 pelabuhan laut, 173 stasiun, 42 gerbang tol, serta 20 ruas jalan arteri keluar masuk Jabodetabek yang dilakukan pemantauan 9 titik pada tahun 2023 menjadi 11 titik di tahun 2024.
Berdasarkan data tersebut, total jumlah penumpang angkutan umum pada H-4 sebanyak 1.144.265 orang. Angka ini meningkat 20,49% jika dibandingkan dengan tahun 2023 di periode yang sama sebesar 949.675 orang dan naik 156,68% dibandingkan pergerakan normal harian.
"Untuk angkutan umum secara merata mengalami peningkatan dengan jumlah penumpang terbanyak ada di angkutan udara," ujar Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati dalam keterangan Minggu malam, dikutip Senin (8/4/2024).
Sebelumnya, hasil survei Badan Kebijakan Transportasi (BKT) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) memperkirakan jumlah pemudik mencapai 193,6 juta orang, atau naik 34 persen dari tahun sebelumnya.
Dalam lima tahun terakhir, tren jumlah pemudik terus meningkat. Namun di 2020 dan 2021, jumlahnya terpantau anjlok, dari 2019 yang menjadi 18,3 juta pemudik, anjlok menjadi 297 ribu pemudik karena pembatasan mobilitas pandemi.
Hal ini karena adanya pandemi Covid-19, di mana wabah ini menyebabkan banyak masyarakat terpaksa tidak bisa melakukan perjalanan mudik karena adanya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
Pada 2021, jumlahnya mulai meningkat. Tetapi karena masih dalam pembatasan sosial, maka peningkatannya juga tidak terlalu besar yakni hanya menjadi 1,5 juta pemudik.
Barulah pada 2022, di mana mulai banyaknya pelonggaran pembatasan sosial, membuat masyarakat akhirnya bisa kembali melakukan mudik, setelah dua tahun menahan untuk tidak mudik karena pandemi Covid-19.
Kembali ke masa mudik 2024, secara rinci, jumlah penumpang angkutan umum per moda transportasi pada H-4 Idul Fitri meliputi angkutan jalan sebanyak 224.880 penumpang. Jumlah ini naik sebanyak 18,94 % dibandingkan tahun lalu 189.073 penumpang, serta naik98,05 dibanding pergerakan normal harian.
Kemudian angkutan penyeberangan sebanyak 315.374 penumpang. Jumlah ini meningkat 17,62% dibandingkan tahun lalu 268.124 penumpang, serta naik 1.037,02% dibanding pergerakan normal harian.
Angkutan udara sebanyak 320.240 penumpang. Jumlah ini meningkat sebanyak 20,62% jika dibandingkan periode yang sama pada tahun lalu yaitu sebesar 265.494 penumpang, serta naik 156,65% dibanding pergerakan normal harian.
Sementara angkutan laut sebanyak 92.334 penumpang. Jumlah ini meningkat 19,81% dibandingkan tahun lalu 77.069 penumpang, serta naik 95,52% dibanding pergerakan normal harian.
Adapun angkutan kereta api sebanyak 189.281 penumpang. Jumlah ini meningkat 26,626% dibandingkan tahun lalu 149.915 penumpang, serta naik 42,85% dibanding pergerakan normal harian.
Berikutnya untuk angkutan pribadi, berdasarkan data pada H-4 kemarin, jumlah mobil yang keluar dan masuk Jabodetabek melalui jalan tol Jasamarga tercatat sebanyak kendaraan 789.132 dan 3.945.660 orang.
Angka tersebut meningkat 213,51% dibandingkan dengan periode normal harian pada 2024, sedangkan dibandingkan dengan tahun 2023 terjadi penurunan sebesar 26,76% yakni sebesar 1.077.488 kendaraan dan 5.387.440 orang.
Namun sayangnya, peningkatan jumlah pemudik juga diikuti oleh meningkatnya angka kecelakaan yang terjadi selama arus mudik 2024.
Hingga Minggu kemarin, Polri mencatat sebanyak 213 kecelakaan lalu lintas saat masa arus mudik Lebaran 2024 hari ini. Dari data yang ada, sebanyak 23 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya luka-luka.
Pada 2023,
Data Kepolisian RI yang disampaikan dalam Evaluasi Mudik 2023 di DPR mencatat jumlah korban meninggal selama arus mudik dan balik masih di atas 500 jiwa.
Pada 2023, jumlah pemudik yang tewas mencapai 534 jiwa dalam 15 hari Operasi Ketupat arus mudik dan balik (17 April-1 Mei 2023). Artinya, ada 35,6 orang meninggal per hari karena kecelakaan lalu lintas selama periode arus mudik dan balik tersebut.
Jumlah ini memang lebih sedikit dibandingkan musim mudik 2022 yakni 62 jiwa orang meninggal per hari. Artinya, dalam dua musim mudik terakhir, rata-rata korban meninggal akibat kecelakaan menembus 48,8 jiwa atau hampir 49 jiwa per hari.
Sebelumnya pada Senin pagi ini, sekitar pukul 06.30 WIB di jalur contra flow km 58 Tol Jakarta-Cikampek (Japek), musibah terjadi seusai tiga kendaraan, yakni bus Primajasa dari arah Bandung, dan dua minibus dari arah Jakarta tidak dapat menghindari tabrakan yang berakibat kedua minibus terbakar di lokasi.
Akibat musibah itu, ada 12 korban meninggal dunia yang masih dalam proses identifikasi di RSUD Karawang. Sementara dua orang luka-luka tengah dalam perawatan di RS Rosela Karawang dan telah mendapat jaminan biaya perawatan dari Jasa Raharja.
Polri mencatat sebanyak 213 kecelakaan lalu lintas saat masa arus mudik Lebaran 2024 hari ini. Dari data yang ada, sebanyak 23 orang meninggal dunia dan ratusan orang lainnya luka-luka.
"Data kecelakaan lalu lintas pada hari Minggu, 7 April 2024 sebanyak 213 Kejadian. Dengan rincian 23 orang meninggal dunia, 39 orang luka berat, dan 267 orang luka ringan. Dengan kerugian materi sebesar Rp 539.350.000," kata Karo Penmas Divhumas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam keterangannya, Minggu (7/4/2024).
Tentu dengan makin meningkatnya arus mudik atau nanti arus balik pada 2024, maka pengendara atau pemudik harus lebih hati-hati dengan kondisi volume orang mudik yang lebih banyak dari tahun lalu. (*)