Nekad Bercinta Saat Datang Bulan, Ini Dampaknya Bagi Kesehatan
SabangMerauke News - Apakah boleh berhubungan seks setelah menstruasi? Jawabannya adalah boleh-boleh saja, asalkan Anda dan pasangan sudah memahami berbagai risiko berhubungan seks saat haid.
Dokter spesialis kulit dan kelamin, Edwin Tanihaha pada dasarnya tak menganjurkan hubungan seks yang dilakukan saat haid. Namun, ia tak melarang pasangan yang ingin melakukannya. Dengan catatan, pasangan telah mengetahui risiko yang mungkin timbul.
Tak hanya itu, kedua pihak juga harus dalam kondisi sehat, tidak memiliki penyakit menular seksual, dan tidak memiliki keluhan sakit atau terluka.
"Alat kelamin kedua pasangan harus dibersihkan terlebih dahulu sebelum berhubungan. Namun, risiko infeksi tetap ada," ujar Edwin beberapa waktu lalu.
Bahaya Berhubungan Seks saat Haid
Bagi beberapa orang, berhubungan seks saat menstruasi memberikan sensasi yang lebih menggairahkan. Namun, hati-hati pada risiko yang mungkin ditimbulkan.
Berikut beberapa risiko berhubungan seks saat haid.
1. Risiko endometriosis
Edwin mengatakan, perempuan yang sedang dalam kondisi menstruasi, tapi melakukan hubungan seks, bisa meningkatkan risiko endometriosis.
Akibat penetrasi penis ke vagina, darah haid yang mestinya keluar bisa jadi masuk kembali dan menempel di sekitar dinding rahim dan memicu endometriosis.
Endometriosis yang dibiarkan bisa menyebabkan tumor hingga kanker, dan bahkan meningkatkan risiko infertil.
"Berhubungan seks saat menstruasi harus mempertimbangkan manfaat serta risikonya. Biasanya hubungan seks saat menstruasi itu dihindari," ujar Edwin.
2. Risiko infeksi
Hal senada juga diungkapkan oleh dokter spesialis kandungan, Ni Komang Yeni Dhana Sari yang tidak menganjurkan hubungan seks saat di perempuan sedang dalam kondisi menstruasi. Pasalnya, seks saat menstruasi bisa meningkatkan kemungkinan risiko infeksi di dalam rahim.
"Enggak boleh [seks saat menstruasi] sama sekali. Karena pada saat haid, mulut rahim itu terbuka. Takutnya ada iritasi pada daerah vagina atau ada kuman dari luar yang terdorong masuk ke vagina akibat penetrasi penis," ujar Yeni, beberapa waktu lalu.
Risiko infeksi akan semakin besar karena pada saat menstruasi, mulut rahim sedang begitu sensitif.
Salah satu yang patut diperhatikan adalah infeksi Human papilloma virus (HPV). Seorang perempuan bisa menularkannya ke laki-laki. Meski laki-laki tak memiliki rahim, ia akan menjadi pembawa (carrier) HPV.
Jika suatu hari si laki-laki berganti pasangan, maka ia berisiko menularkan HPV ke pasangannya yang baru.
3. Rasa tidak nyaman
Hubungan seks saat menstruasi bisa terasa tidak nyaman, khususnya bagi perempuan, yang juga mengalami sakit perut akibat haid.
"Berhubungan seks saat menstruasi juga bisa membuat perempuan tidak nyaman, karena bisa saja sakit perutnya," ujar Yeni.
Demikian risiko berhubungan seks saat haid yang bisa dipahami dan dijadikan pertimbangan bersama pasangan. (*)