Segini Harta Kekayaan 2 Executive Vice President PT Pertamina Hulu Rokan Edwil Suzandi dan Irfan Zaenuri, Siapa Paling Tajir?
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Berkarir di sektor pertambangan minyak dan gas bumi dinilai cukup prestius. Sudah menjadi rahasia umum, gaji yang diperoleh lebih menarik dibanding dengan sektor lain, terutama bagi yang memiliki jabatan tinggi.
Di Riau, terdapat pertambangan minyak terbesar di Indonesia yakni Wilayah Kerja Rokan (Blok Rokan) yang digarap oleh PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak 9 Agustus 2021 lalu. Sebelumnya, Blok Rokan dikelola oleh PT Chevron Pacific Indonesia (CPI).
Dalam struktur PT PHR, terdapat dua orang yang memiliki jabatan strategis setingkat di bawah Direktur Utama yang kini diemban Ruby Mulyawan.
Keduanya yakni Executive Vice Presiden (EVP) Upstream Business yang dipegang oleh Edwil Suzandi dan Executive Vice Presiden (EVP) Business Support yang diduduki oleh Irfan Zaenuri.
Lantas, berapa harta kekayaan Edwil Suzandi dan Irfan Zaenuri?
Harta Kekayaan Edwil Suzandi
Edwil Suzandi menduduki jabatan Executive Vice President (EVP) Upstream Business PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak pada 25 Januari 2023 silam. Ia menggantikan Feri Sri Wibowo yang dicopot lantaran kasus kecelakaan kerja di lingkungan Blok Rokan yang merenggut belasan nyawa buruh migas.
Sebelum duduk di jabatan EVP Business Upstream PT PHR, ia pernah menjadi VP Production & Project PT Pertamina Hulu Energi. Selain itu, ia juga memiliki pengalaman internasional sebagai Country Manager Zona 15 PT Pertamina Internasional EP dan Director Operation/ Country Manager Algeria.
Edwil merupakan lulusan S1 Teknik Perminyakan Universitas Trisakti. Kemudian melanjutkan studi S2 di bidang yang sama di Institut Teknologi Bandung (ITB).
Di laman LHKPN bikinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Edwil terakhir kali melaporkan harta kekayaan pada 28 Maret 2023 untuk masa pelaporan tahun 2022.
Tercatat ia memiliki harta dalam bentuk 5 persil tanah dan bangunan yang tersebar di sejumlah kota di Pulau Jawa, antara lain Bogor, Kota Tangerang, Cianjur dan Bandung Barat. Total asetnya dalam bentuk tanah dan bangunan yakni senilai Rp 5,33 miliar.
Adapun aset tanah dan bangunan miliknya yang paling mahal berada di Bogor, yakni berupa tanah seluas 252 meter persegi yang di atasnya terdapat bangunan seluas 185 meter persegi. Harga aset ini senilai Rp 2,5 miliar.
Selain itu, hartanya dalam bentuk kendaraan yang dilaporkannya yakni berupa tiga mobil dan satu sepeda motor dengan total nilai Rp 674,45 juta. Koleksi mobilnya yakni Suzuki Grand Vitara senilai Rp 90 juta, Toyota Yaris seharga Rp 75 juta, Honda CRV senilai Rp 500 juta dan sepeda motor Honda Vario seharga Rp 9,45 juta.
Edwil juga melaporkan hartanya dalam bentuk harta bergerak lain senilai Rp 599 juta.
Sementara kekayaannya dalam bentuk kas dan setara kas sebesar Rp 5,83 miliar dan harta lainnya sebesar Rp 140 juta.
Sehingga total kekayaan Edwil Suzandi yang dilaporkan ke KPK yakni sebesar Rp 12,58 miliar, tanpa memiliki utang.
Harta kekayaan Edwil ini mengalami peningkatan hampir Rp 2 miliar, bila dibandingkan dengan pelaporan tahun 2022 sebesar Rp 10,93 miliar.
Harta Kekayaan Irfan Zaenuri
Sebelum menduduki kursi EVP Business Support di PT Pertamina Hulu Rokan (PHR), Irfan Zaenuri pernah duduk sebagai Senior Manager Procurement Management.
Irfan tercatat melaporkan harta kekayaannya di laman LHKPN bikinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada 3 Maret 2023 untuk periode laporan 2022.
Harta kekayaan Irfan terbesar diperoleh dalam bentuk aset tanah dan bangunan. Ia melaporkan memiliki 11 persil tanah dan bangunan dengan total nilai sebesar Rp 5,84 miliar.
Aset tanah dan bangunan miliknya tersebar di sejumlah kota yakni Bekasi, Semarang, Jakarta Selatan dan sebagian besar berada Sidoarjo, Jawa Timur. Tak ada aset tanah dan rumah miliknya yang berada di Kota Pekanbaru.
Irfan mengoleksi tiga unit mobil yakni Mitsubishi ANPS senilai Rp 400 juta, Mazda Biante seharga Rp 150 juta serta mobil Nissan X Trail senilai Rp 100 juta. Ia juga memiliki tiga unit sepeda motor yakni Yamaha Vixion seharga Rp 10 juta dan dua Honda Beat seharga Rp 13 juta.
Selain itu ia juga memiliki kekayaan dalam bentuk harta bergerak lainnya senilai Rp 660 juta.
Adapun kepemilikan uang kas dan setara kas Irfan sebesar Rp 560 juta. Namun, Irfan juga memiliki kekayaan dalam bentuk harta lainnya mencapai Rp 1,84 miliar.
Total kekayaan Irfan yang dilaporkan yakni sebesar Rp 9,57 miliar, tanpa memiliki utang.
Harta kekayaan Irfan ini mengalami peningkatan hampir Rp 1 miliar, bila dibandingkan dengan laporan LHKPN tahun sebelumnya yakni sebesar Rp 8,64 miliar. (*)