Gagal Jadi Dokter, Pria Ini Jadi Pendakwah Kondang di Indonesia
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sejarah mencatat di Indonesia ada seorang ulama legendaris. Saat menyampaikan ceramah, ulama ini bisa ditonton ribuan orang dari berbagai lapisan masyarakat. Bahkan, kebesaran namanya juga tak hanya di dalam negeri, tetapi luar negeri. Singkatnya, dia bak magnet ketika ceramah.
Ulama tersebut adalah KH Zainuddin MZ. Sejak kecil, Zainuddin memang sudah bersentuhan dengan dunia Islam sebagai santri. Dia dimasukkan kakeknya ke sekolah keagamaan karena berharap cucunya bakal jadi ulama besar. Meski begitu, cita-cita sang kakek ternyata tak sejalan dengan kehendak Zainuddin.
Pria kelahiran 2 Maret 1952 ini sebenarnya ingin menjadi dokter. Namun, keinginan tersebut ditolak oleh kakeknya yang tetap ngotot agar Zainuddin belajar agama agar bisa jadi ulama. Singkat cerita, dia pun manut dan belajar agama hingga ke jenjang tertinggi. Dia banyak mempelajari kitab-kitab kuning dan pandai mengaji.
Sebagaimana dijelaskan dalam Dakwah & Politik 'Dai Berjuta Umat' (1997), satu hal yang jadi keunggulan adalah kepandaian bercerita Zainuddin. Sejak dahulu, dia suka membaca karya sastra dan membuatnya pandai mengungkapkan kata-kata. Kepandaian ini yang kemudian jadi pondasi saat berceramah.
Zainuddin memulai ceramah sejak masih kuliah di MTs Darul Ma'arif. Sebelum berceramah, dia serius belajar pidato. Tokoh-tokoh yang pandai pidato seperti Soekarno dan berbagai ulama lain, seperti KH Syukron Ma'mun, Buya Hamka, dan Idham Chalid jadi inspirasinya. Atas dasar ini, Zainuddin menjadi dikenal luas sebagai dai yang energik dan bersemangat.
Sejak 1970-an, dia sering tampil di berbagai acara televisi dan radio untuk menyebarkan ajaran Islam dengan gaya yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Karirnya dalam berdakwah membawanya ke berbagai penjuru Indonesia dan negara-negara lainnya.
Sebagaimana dijelaskan dalam Dakwah & Politik 'Dai Berjuta Umat' (1997), satu hal yang jadi keunggulan adalah kepandaian bercerita Zainuddin. Sejak dahulu, dia suka membaca karya sastra dan membuatnya pandai mengungkapkan kata-kata. Kepandaian ini yang kemudian jadi pondasi saat berceramah.
Zainuddin memulai ceramah sejak masih kuliah di MTs Darul Ma'arif. Sebelum berceramah, dia serius belajar pidato. Tokoh-tokoh yang pandai pidato seperti Soekarno dan berbagai ulama lain, seperti KH Syukron Ma'mun, Buya Hamka, dan Idham Chalid jadi inspirasinya. Atas dasar ini, Zainuddin menjadi dikenal luas sebagai dai yang energik dan bersemangat.
Sejak 1970-an, dia sering tampil di berbagai acara televisi dan radio untuk menyebarkan ajaran Islam dengan gaya yang menarik dan mudah dipahami oleh masyarakat umum. Karirnya dalam berdakwah membawanya ke berbagai penjuru Indonesia dan negara-negara lainnya. (*)