Disdikpora Kuansing Targetkan Tahun Ini 100 Persen Sekolah Terapkan Kurikulum Merdeka, SDM Guru Makin Ditingkatkan
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pelaksana Tugas Kepala Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Kadisdikpora) Kuantan Singingi, Herizon menegaskan hampir 80 persen sekolah setingkat SD dan SMP di Kuansing telah menerapkan Kurikulum Merdeka.
Capaian tersebut menjadi pertanda kesiapan Pemerintah Kuansing dalam menerapkan Kurikulum Merdeka sejak di 2023 lalu. Bahkan Disdikpora Kabupaten Kuansing telah menerima penghargaan implementasi kebijakan Merdeka Belajar dari Balai Penjamin Mutu Pendidikan (BPMP) Provinsi Riau tahun lalu.
"Tahun 2024 ini seluruh sekolah di Kuansing sudah menerapkan Kurikulum Merdeka," kata Herizon, Selasa (2/4/2024).
Kurikulum Merdeka merupakan salah satu turunan dari program Merdeka Belajar besutan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi atau Kemendikbudristek.
Herizon mengakui masih ada kepala sekolah yang belum memahami implementasi Kurikulum Merdeka. Hal ini disebabkan banyaknya kepala sekolah yang baru menjabat saat ini.
Namun, Pemkab Kuansing di bawah kepemimpinan Bupati Suhardiman Amby menjadikan implementasi Kurikulum Merdeka sebagai prioritas utama agar dapat diterapkan di seluruh sekolah di Kuansing.
"Pemkab Kuansing mendorong kesiapan sumber daya manusia (SDM) untuk tenaga pendidik dan tenaga kependidikan. Peningkatan SDM untuk tenaga pendidik menjadi hal yang sangat penting sebagai aktor utama implementasi kurikulum Merdeka. Keahlian dan profesionalitas tenaga pendidik akan terus kita perkuat," katanya.
Menurutnya, Disdikpora Kuansing akan terus melakukan pelatihan bagi tenaga pendidik. Selain itu, bimbingan teknis (Bimtek) tetap digelar agar tenaga pendidik bisa menerapkan Kurikulum Merdeka di sekolah-sekolah yang ada di Kuansing.
"Tenaga pendidik harus mempersiapkan diri agar ada peningkatan kualitas SDM dirinya untuk materi-materi yang sesuai dengan Merdeka Belajar," harapnya.
Ia menegaskan, keberadaan guru harus mampu melakukan transformasi pembelajaran kepada peserta didik. Di samping itu juga kemampuan penguasaan teknologi digital dan sosial.
"Guru menjadi aktor penting dan strategis dalam penerapan Kurikulum Merdeka," tegas Herizon. (KB-02/Roder)