PT Karya Master Indonesia Menangi Tender 1.883 Sapi Madura untuk Peternak Riau, Segini Duitnya
SabangMerauke News, Riau - Pemprov Riau menganggarkan Rp 20,9 miliar untuk membeli sapi Madura. Untuk siapa sapi sebanyak itu?
Dilihat detikcom dalam situs LPSE Riau, Jumat (4/3/2022), pengadaan sapi itu dilakukan lewat tender bernama pengadaan sapi Madura dengan kode tender 18702039.
Tender itu berada pada satuan kerja Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Riau. Status tender sudah selesai.
"Tahun anggaran APBD 2022. Nilai pagu paket Rp 20.982.000.000 (Rp 20,98 miliar). Nilai HPS paket Rp 20.917.709.000 (Rp 20,91 miliar)," demikian tertulis dalam situs tersebut.
Tender itu dimenangi PT Karya Master Indonesia dengan harga terkoreksi Rp 20.866.330.000 (Rp 20,8 miliar).
Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (PKH) Provinsi Riau menyebut anggaran itu untuk membeli total 1.883 ekor sapi. Sapi itu untuk kelompok peternak lokal di Riau yang terdata sejak 2021.
"Anggaran tersebut untuk pengadaan 1.883 ekor sapi dari Madura. Rinciannya 269 ekor sapi jantan dan ada 1.614 ekor sapi betina," kata Kepala Dinas PKH Provinsi Riau, Herman.
Dia menyebut ada 269 kelompok ternak yang akan mendapat bantuan. Sapi-sapi tersebut akan mulai dikirim ke Riau pada 19 Maret mendatang.
"Tahap pertama akan dikirimkan 567 ekor sapi. Begitu sampai di Riau, sapi tersebut akan dicek kesehatannya di Plaza Ternak. Setelah dipastikan sehat baru sapi-sapi ini didistribusikan ke kelompok ternak," ujar Herman.
Dalam catatan Dinas PKH, 269 kelompok ternak yang akan menerima bantuan sapi berada di 10 kabupaten/kota. Rinciannya, 47 kelompok dari Kuansing, 42 Indragiri Hulu, 29 Indragiri Hilir, 30 Kampar, 12 Pelalawan, 24 Siak, 6 Rokan Hulu, 43 Bengkalis, 35 Rokan Hilir, dan 1 kelompok dari Pekanbaru.
Herman menyebut ada beberapa alasan memilih sapi Madura ketimbang sapi Bali yang selama ini diternak masyarakat di Riau. Salah satunya karena virus Jembrana yang membuat peternak gagal.
"Jenis sapi kita pilih sapi Madura. Macam kemarin ada minta sapi Bali, tapi kan kita risau karena virus Jembrana. Kita kan tak mau berisiko, sapi Madura ini kan seperti sapi kampung tahan banting," katanya.
"Selain itu kita juga ada perjanjian dengan Pemprov Jatim. Ya kita laksanakan untuk petani, kalau sisi postur juga tidak terlalu beda jauh karena ada juga yang sampai 600 kg. Sapi ini kita kembangkan, ya tidak masalah asal jangan kena virus," sambungnya. (*)