Bukan Milik Amerika Lagi, Negosiasi Kepemilikan Saham Freeport 61 Persen Ditargetkan Selesai Juni 2024
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pemerintah Indonesia tengah menyelesaikan proses negosiasi penambahan saham di PT Freeport Indonesia dari 51 persen menjadi 61 persen.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berharap hal ini bisa direalisasikan pada Juni mendatang.
"Masih dalam proses negosiasi dan juga persiapan regulasinya," kata Jokowi usai acara pembukaan kongres HIKMAHBUDHI Ke XII Tahun 2024, di Ancol, Jakarta, Kamis (28/3/2024).
Presiden Jokowi yakin penambahan 10 persen saham di PTFI dapat tercapai. Meskipun, Presiden tidak menampik bahwa negosiasi berlangsung alot.
"Ya namanya negosiasi kan udah lama ini. Alot, alot banget," katanya.
Presiden berharap regulasi yang berkaitan dengan penambahan saham di PTFI segera dirampungkan. Sehingga proses negosiasi penambahan saham tersebut dapat selesai paling tidak Juni mendatang.
Jokowi juga mengingatkan dengan penguasaan 51 persen saham saat ini, Freepot berarti milik Indonesia.
"Sekarang sudah mayoritas 51 persen. Artinya Freeport bukan milik Amerika lagi, sudah milik Indonesia milik negara kita," ungkapnya.
"Jangan ada bayangan itu Amerika, sudah Indonesia. Sebentar lagi akan kita tambah menjadi 61 persen," pungkasnya.
Pemerintah saat ini sedang mengebut Revisi Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 96 Tahun 2021 Tentang Pelaksanaan Kegiatan Usaha Pertambangan Mineral dan Batu Bara.
Revisi tersebut difokuskan pada penghapusan tenggat waktu pengajuan perpanjangan kontra izin usaha pertambangan khusus (IUPK).
Sebelum revisi perpanjangan IUPK baru dapat dilakukan paling cepat 5 tahun atau paling lambat 1 tahun sebelum masa berlaku izin usaha berakhir.
"Ini regulasinya rampung dulu baru negosiasinya bisa segera difinalkan. Tapi saya melihat, tadi saya targetkan gak sampe Juni lah. Secepatnya. Kalau bisa secepatnya paling lambat Juni," katanya. (*)