Kapolres Turun Langsung Pimpin Personel Padamkan Karhutla Seluas 25 Hektare di Kepulauan Meranti
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) kembali melanda Kabupaten Kepulauan Meranti. Kali ini, lahan gambut dengan vegetasi yang sama seluas 25 hektare di Desa Telesung, Kecamatan Rangsang Pesisir, hangus terbakar pada Minggu (24/3/2024).
Kapolres Kepulauan Meranti AKBP Kurnia Setyawan, bersama personel turun langsung ke lapangan untuk memimpin upaya pemadaman. Meskipun dalam kondisi berpuasa, semangat AKBP Kurnia dan tim gabungan tidak kendur.
Baju kapolres basah karena terkena keringat saat ikut memadamkan api karhutla. Hal ini menunjukkan bahwa kapolres terlibat secara langsung dalam upaya penanggulangan Karhutla.
Kapolres didampingi Kabag Ops Polres Kompol Yudi Setiawan, Kanit Gakkum Sat Polairud Polres Kep. Meranti Iptu Andi F. Purba, Kasi Was Polres Kep. Meranti Iptu Iskandar Nopianto dan Waka Polsek Rangsang Ipda Abdul Haris Damanik.
Selain itu, sebanyak 35 personel Polres ditambah 7 anggota Polsek Rangsang juga diturunkan untuk memadamkan api.
Tidak hanya itu, 40 orang lainnya yang terdiri dari TNI, BPBD, MPA dan masyarakat juga ikut terlibat dalam operasi pemadaman.
Adapun lokasi kebakaran jauh di tengah hutan, tepatnya di Dusun 3 Desa Telesung. setelah menempuh perjalanan 1 jam, barulah tim yang dipimpin Kapolres ini sampai ke lokasi.
Kondisi asap pekat sempat menghambat upaya pemadaman, namun AKBP Kurnia tidak gentar. Ia terlihat aktif berperan sebagai shooter atau juru tembak selang air, langsung berhadapan dengan titik api di bawah terik matahari.
Dikatakan AKBP Kurnia, pihaknya mendapatkan laporan pada Jum'at, 22 Maret. Saat itu personil Bhabinkamtibmas Desa Telesung, Bripka Nanda, mendapatkan informasi bahwa telah terjadi kebakaran lahan di Desa Telesung. Dimana sebelumnya lahan tersebut sudah pernah terbakar pada tgl 18 maret 2024.
Mendapatkan laporan tersebut, Kapolres dengan pihak terkait melakukan pemadaman bersama.
"Kita sempat kesulitan dalam mengendalikan titik api di area ini dikarenakan selain cuaca panas dan angin kencang. Belum lagi jarak tempuh cukup jauh harus melewati hutan semak belukar, hingga sulit dilalui dengan kendaraan," ungkap Kapolres.
Beruntung, berkat kerja keras tim gabungan, api berhasil dipadamkan. Meskipun demikian, upaya pendinginan masih terus dilakukan untuk mencegah kemungkinan api kembali menyala.
"Saat di lokasi tersebut masih terbakar dan masih terus dilakukan pemadaman oleh tin di lapangan. Upaya pemadaman itu masih dilakukan hingga sampai hari ini dengan melakukan pendinginan dan membuat dekat agar api tidak menjalar ke tempat lain," tuturnya.
Kapolres menyatakan bahwa penyebab kebakaran masih dalam tahap penyelidikan. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pihak kepolisian sedang melakukan upaya untuk mengidentifikasi akar masalah dan penyebab terjadinya Karhutla tersebut
Langkah penyelidikan ini penting untuk memastikan bahwa tindakan selanjutnya dapat diambil dengan tepat dan sesuai dengan hukum, serta untuk mencegah terulangnya kejadian serupa di masa mendatang.
Disampaikannya lagi, pengecekan yang dilakukan melalui dashboard Lancang Kuning menunjukkan bahwa terdapat banyak hotspot karhutla di Pulau Rangsang yang terdeteksi.
"Pada hari ini Senin 25 Maret, kita kembali melakukan pengecekan Hotspot Karhutla di Pulau Rangsang melalui aplikasi Lancang Kuning, hasilnya masih banyak titik api yang jika dihitung berjumlah 54 titik," ujarnya.
Kapolres mengimbau kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar, terutama di area lahan gambut.
"Kepada warga masyarakat untuk turut andil dalam menjaga lingkungan dari karhutla. Kalau terjadi, segera laporkan dan lakukan upaya pemadaman, termasuk pihak perusahaan," pungkasnya. (R-01)