Viral Histeris Ibu dan Anak-anaknya Hentikan Alat Berat Proyek Sumur Minyak Blok Rokan yang Dikelola PT Pertamina Hulu Rokan, Ternyata Ini Penyebabnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sebuah video viral di media sosial Facebook mempertontonkan isak tangis dan histeris seorang ibu dan anak-anaknya yang masih kecil. Video yang disiarkan langsung tersebut terjadi di Desa Minas Jaya, Simpang Perawang, Kabupaten Siak, Kamis (14/3/2024) siang kemarin.
Dalam video tersebut, seorang ibu dan 4 anak kecil menghalau alat berat doser yang akan bekerja di sebuah proyek lapangan sumur minyak di Blok Rokan yang dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR).
Sambil menggendong anaknya, wanita tersebut menangis meminta alat berat itu tidak beroperasi.
"Apakah hukum dan peraturan di negara ini berjalan sesuai tupoksinya. Masyarakat kecil tetap tertindas oleh hukum. Di manakah hukum yang berkeadilan itu. Nasib kami tertindas oleh PHR (Pertamina Hulu Rokan)," demikian narasi judul video siaran langsung tersebut.
Video live Facebook itu dibuat oleh Marganda Siregar. Ia adalah pemilik rumah yang rusak diduga kuat akibat dampak proyek pembangunan sumur minyak baru di belakang rumahnya.
"Rumah kami rusak akibat pembuatan lokasi (sumur) baru di belakang rumah sekitar 20 meter lokasi dari rumah," tulis Marganda.
Tampak sejumlah aparat kepolisian dan TNI hadir di lokasi proyek sumur tersebut.
"Ini ada banyak tentara dan polisi. Sahalakku mengalo sude (Sendiri aku menghadapi semua)," kata Margada dalam video live Facebook tersebut.
"Molo ditembak ahu, olo do hamu gabe saksi na kan (Kalau ditembak aku, maunya kalian jadi saksinya, kan)," kata Marganda dalam Bahasa Batak Toba meminta dukungan netizen dalam video tersebut.
Video ini ditayangkan selama 1 jam 55 menit. Wanita yang menangis dalam video itu adalah istri Marganda. Anak-anaknya juga ikut dalam aksi keprihatinan tersebut.
Terlihat alat berat tersebut sempat masuk ke lokasi pembuatan sumur minyak baru. Tak lama kemudian, istri Marganda dan anak-anaknya datang persis di depan alat berat doser tersebut. Mereka kemudian duduk di depan doser, sehingga alat berat itu tak bisa lagi maju.
"Gilas, gilas semua keluarga saya. Bobok kalian di situ. Ini polisi dan TNI di sini. Tuhan Yesus, tolong kami," teriak Marganda.
"Gilas kami, ini yang disuka perusahaan. Gilas aja," kata Marganda.
Istri dan anak-anak Marganda yang masih kecil lantas menangis histeris makin kuat.
Sejumlah warga pun berdatangan ke lokasi video dibuat. Mereka meminta agar pengerjaan sumur minyak dihentikan, sampai ada kepastian PT PHR bertanggung jawab atas perbaikan rumah Marganda yang rusak mengalami keretakan diduga akibat proyek sumur minyak itu.
Aksi keprihatinan ini akhirnya berhasil membuat alat berat tersebut putar haluan. Di akhir video, alat berat itu keluar dari lokasi proyek sumur minyak.
Sebelumnya, pada Minggu (28/1/2024) lalu, kepada SabangMerauke News, Marganda menyatakan proyek pembangunan lokasi eksplorasi tapak sumur minyak (wellpad) PT Pertamina Hulu Rokan telah merusak rumah tempat tinggalnya. Pengerjaan sumur minyak memicu getaran kuat hingga diduga menyebabkan rumahnya retak-retak. Pengerjaan wellpad sumur minyak dimulai awal Desember 2023 lalu.
"Kalau sedang ada pekerjaan di lokasi, getarannya terasa sampai ke rumah. Sekarang rumah kami sudah retak-retak. Kalau mereka sedang bekerja di lokasi, air di dalam ember di rumah pun sudah sampai bergoyang," kata Marganda kepada SabangMerauke News, Minggu (28/1/2024) lalu.
Ia dan istrinya mengkhawatirkan rumahnya bisa makin rusak jika pengerjaan sumur minyak tersebut dilanjutkan. Apalagi, jika istri dan anaknya sedang berada di rumah, mereka khawatir bangunan bisa ambruk.
"Kalau terjadi apa-apa di rumah karena pengerjaan wellpad itu, siapa yang bertanggung jawab. Siapa yang tidak khawatir dengan kondisi ini. Ada istri saya di rumah," kata Marganda.
Hentikan Proyek Sumur Minyak
Itu sebabnya, sejak 29 Desember 2023 lalu, ia berinisiatif untuk menghentikan pengerjaan wellpad sumur minyak yang berada di wilayah kerja Rokan tersebut. Tindakannya memberhentikan kegiatan proyek untuk memberi jaminan keselamatan terhadap anak istrinya jika kemungkinan terburuk terjadi.
"Saya telah menghentikan pekerjaan wellpad tersebut, sampai ada kejelasan tanggung jawab dari kontraktor dan PT PHR atas kerusakan rumah saja. Dan juga sampai ada jaminan aktivitas pengerjaan wellpad tersebut tidak berdampak pada keselamatan kami masyarakat," kata Marganda.
Ia menjelaskan, sudah berulang kali mempertanyakan tanggung jawab PT PHR dan kontraktor pelaksana atas kerusakan rumahnya. Namun, hingga saat ini belum ada jawaban yang jelas dan penyelesaian atas masalah tersebut.
"Makanya sampai saat ini saya belum mengizinkan dilakukan pekerjaan wellpad tersebut," tegasnya.
Marganda makin gerah lantaran alasan pembangunan sumur migas disebut-sebut sebagai bagian dari proyek strategis nasional (PSN) pemerintah, sehingga tak bisa dihentikan. Ia balik bertanya apakah karena kegiatan itu PSN, bisa serta merta merusak rumah dan mengganggu kenyamanan warga dan keluarganya di rumahnya sendiri.
"Apakah kalau yang namanya PSN itu bisa merusak rumah warga? Kan gak boleh seperti itu. Yang jelas, kami telah dirugikan secara material dan kenyamanan kami terganggu," katanya.
Ia mengaku telah beberapa kali didatangi oleh sejumlah pihak untuk meminta dirinya mengizinkan pengerjaan wellpad kembali dilakukan. Termasuk kedatangan aparat bersenjata ke rumahnya sehingga membuat istrinya ketakutan.
"Sudah banyak yang datang berulang kali menemui saya agar mengizinkan proyek dilanjutkan. Tapi saya menolak, karena sampai saat ini tanggung jawab PHR dan kontraktornya belum jelas. Kami tak nyaman," tegas Marganda.
Ia pun meminta agar masalah yang menderanya segera diselesaikan dengan cepat dan baik oleh PT PHR. Ia meminta Presiden Jokowi untuk menolong dirinya.
"Tolonglah Pak Presiden Jokowi dan Wakil Presiden serta pejabat-pejabat lain, saya anak orang kecil. Hanya orang bapak yang bisa membantu saya," kata Marganda.
PT Pertamina Hulu Rokan, Rudi Ariffianto belum pernah memberikan penjelasan saat dikonfirmasi ikhwal kerusakan bangunan rumah warga akibat proyek sumur minyak di Blok Rokan ini. (*)