Pilot-Kopilot Batik Air Tertidur 30 Menit di Udara, Begini Perasaan yang Dialami Penumpang
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Pilot dan kopilot maskapai Batik Air tidur bersamaan selama hampir 30 menit saat pesawat terbang dari Kendari Sulawesi Tenggara (Sultra) ke Jakarta. Kondisi terungkap setelah Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) melakukan investigasi.
KNKT mengungkap tidak ada korban jiwa dan kerusakan pesawat atas insiden itu. Namun kelalaian itu sangat berbahaya bagi keselamatan pesawat serta penumpang.
Salah satu penumpang pesawat Airbus A320 itu, Origa, 28 tahun, membagikan pengalamannya saat menaiki pesawat yang sempat keluar dari jalur lintasan karena pilot dan kopilotnya tertidur akibat kelelahan.
Dia kerap menggunakan transportasi udara untuk bepergian dari Sulawesi ke Jakarta. Pria asal Garut ini bekerja di Sulawesi, sedangkan istri dan anaknya menetap di Bandung.
Setiap satu atau dua bulan sekali, Origa selalu pulang ke rumahnya di Bandung untuk berjumpa dengan istrinya, Gita Haryu serta anaknya yang masih berumur satu tahun, Gibran Khaleed.
Rutinitas itu sudah ia lakukan sejak setahun yang lalu. Total, dia memperkirakan telah menaiki pesawat dengan rute yang sama hampir sepuluh kali. Saat insiden itu terjadi, Origa tidak mengetahui apa penyebab pesawat melintas melewati jalur.
Dia mengaku baru mengetahui setelah membaca kabar dari media sosial.
“Jadi parno (paranoid atau takut) saja ternyata pesawat yang saya tumpangi setelah ditelusuri ada kasus seperti itu," katanya, Sabtu (9/3/2024).
Mulanya ia tidak menaruh kecurigaan atas pesawat yang ditumpangi. Meski dia sadar pesawat itu melintas di jalur yang salah dan memutar, kala itu dia hanya berharap pesawat bisa mendarat di Jakarta tepat waktu karena harus mengejar keberangkatan travel Jakarta-Bandung.
"Saya hanya mengira di Bandara Soekarno-Hatta sedang crowded karena mungkin sedang ramai," ujarnya.
Ketika mengetahui pesawatnya melintas di atas pantai selatan, Origa hanya memandangi jendela sekaligus mengabadikan momen dengan merekam. Dia juga tidak mendengar adanya informasi atau instruksi dari petugas pesawat, sesaat dan setelah kejadian.
Hari ini dia baru mengetahui dari media massa bahwa pesawat yang dia tumpangi keluar dari jalur penerbangan karena pilot dan kopilot tertidur.
Kronologi Pilot-Kopilot Batik Air Tidur 28 Menit
KNKT menunjukkan, peristiwa ini bermula saat pesawat berangkat dari Bandara Soekarno-Hatta, Cengkareng, Banten, pada pukul 03.14 WIB menuju Bandara Haluoleo, Kendari, Sulawesi Tenggara, dengan nomor penerbangan ID6723. Semua pilot, kopilot, dan awak kabin harus sudah bersiap pukul 01.25 WIB.
Sesaat setelah lepas landas, kopilot memberi tahu pilot bahwa dirinya tidak mendapatkan istirahat yang cukup sebelum terbang. Saat mencapai ketinggian jelajah 36.000 kaki, pilot pun menawari rekannya tersebut untuk beristirahat.
Kopilot lalu tidur sekitar 30 menit di kokpit. Beberapa menit sebelum mendarat, pilot membangunkannya dan kopilot kembali bekerja sampai mendarat dengan selamat di Kendari pukul 07.11 WITA.
Saat parkir, mereka tetap berada di kokpit sambil menyantap segelas mi instan sambil menunggu awak kabin dan petugas bandara menyiapkan pesawat untuk penerbangan kembali ke Jakarta. Kemudian, penumpang tujuan Jakarta satu per satu masuk.
Setelah proses transit dinyatakan siap, pesawat yang berganti nomor penerbangan BTK6723 ini lepas landas pukul 08.05 WITA.
Tiga puluh dua menit kemudian, setelah mempertahankan ketinggian jelajah 36.000 kaki, kedua pilot melepas headset dan mengeraskan volume pengeras suara kokpit.
Tak lama kemudian, pilot meminta izin kepada kopilot untuk bergantian tidur dan kopilot mengambil alih kokpit.
Satu jam berlalu, pilot sempat terbangun dan menanyai kopilot apakah ingin bergantian tidur. Kopilot menolak dan tetap melanjutkan pekerjaannya, keduanya sempat mengobrol 30 menit, lalu sang pilot tertidur kembali.
Sekitar pukul 08.43 WIB, kopilot yang masih menerbangkan pesawat melakukan kontak awal dengan pemandu lalu lintas udara (air traffic services/ATS) Jakarta, dan diinstruksikan menuju waypoint KURUS yang terletak di timur laut Bandara Soekarno-Hatta. Saat itu, A320 sedang terbang dengan arah 250 derajat dan berada di sebelah timur.
Satu menit setelah kontak dengan Jakarta, kopilot ikut tertidur. Komunikasi ATS dengan Batik Air BTK6723 pun terputus.
ATS sempat meminta pesawat lain untuk mencoba kontak, tetapi juga tak ada jawaban. Beruntung, beberapa menit mendekati Jakarta, pilot terbangun dan langsung membangunkan kopilot, lalu kembali ke rute yang benar.
”Pada 09.11 WIB atau 28 menit setelah transmisi (komunikasi) terakhir yang direkam dari kopilot, si pilot terbangun dan sadar bahwa pesawat tidak berada pada jalur penerbangan yang benar. Pilot kemudian melihat kopilotnya tertidur, lalu membangunkannya,” tulis Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono dalam laporan investigasinya. (*)