Wah! Kekayaan Sandiaga Uno Turun Rp 3 Triliun, Tapi Tetap Jadi Menteri Jokowi Paling Kaya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, menyerahkan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) ke KPK. Harta yang dilaporkan Sandiaga berjumlah Rp 7,9 triliun.
Dilihat dari situs e-LHKPN KPK, Jumat (8/3/2024), Sandiaga tercatat sudah melapor LHKPN dan sedang dalam proses verifikasi.
"Total harta kekayaan Rp 7.977.146.639.632 (Rp 7,9 triliun)," demikian tertulis dalam situs tersebut.
Jumlah harta dalam LHKPN Sandiaga dapat berubah karena masih dalam proses verifikasi. Harta yang dilaporkan ialah total harta selama tahun 2023.
Berdasarkan data sementara, Sandiaga menjadi pejabat dengan LHKPN 2023 tertinggi. Posisi kedua ditempati Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dengan harta Rp 2 triliun dan pada posisi ketiga ada Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dengan harta Rp 1,1 triliun.
Proses pelaporan LHKPN ke KPK masih dibuka hingga 31 Maret 2024. Jumlah LHKPN setiap pejabat dapat berubah seiring proses verifikasi yang dilakukan oleh KPK.
Sebagai informasi, jumlah LHKPN tahun 2023 Sandiaga yang dilaporkan itu menurun sekitar Rp 3 triliun jika dibandingkan dengan hartanya dalam LHKPN tahun 2022. Dalam LHKPN tahun 2022, Sandiaga tercatat memiliki harta Rp 10,9 triliun.
Diketahui, jumlah harta dalam Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) yang dilaporkan Menparekraf Sandiaga Uno pada 2023 turun Rp3 triliun dibanding pada 2022. Sandiaga pun berkelakar hal itu merupakan nasib melewati tahun politik.
"Nasib melewati tahun politik. Laporan LHKPN turun 3T, berat badan juga turun 3 kg 😂," tulis Sandiaga dengan emotikon tertawa dalam akun Instagramnya, Jumat (8/3/2024).
Dia berpesan agar semua yang terjun ke dunia politik berfokus pada pengabdian. Dia mengatakan menjadi pejabat bukan untuk meningkatkan harta.
"Pesan saya untuk siapa pun yang ingin terjun ke kancah politik atau pejabat publik, bersiaplah untuk mengabdi kepada masyarakat, bukan fokus pada peningkatan kepemilikan atau harta kita," ujar politikus PPP ini. (*)