Warga ke Pj Gubernur Soal Janji Perbaiki Jalan Rusak di Pekanbaru Gara-gara Pemko Tak Mampu: Jangan Cuma 'Omon-omon' Pak, Cepat Dong!
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sejumlah warga mendesak realisasi perbaikan jalan di Pekanbaru oleh Pemprov Riau dilakukan secepatnya. Kerusakan jalan yang kian parah secara nyata telah mengganggu aktivitas dan mengancam keselamatan masyarakat.
Warga meminta perbaikan jalan yang diambil alih Pemprov Riau karena Pemko Pekanbaru tak mampu tidak sekadar janji, namun harus segera direalisasikan.
"Kemarin kita baca di media, katanya Pak Penjabat Gubernur (SF Hariyanto) akan perbaiki jalan rusak ini, itu sangat bagus sekali. Tapi, jangan 'omon-omon' aja. Tolong dong Pak dilakukan segera," kata Wanto, seorang warga Pekanbaru berstatus mahasiswa kepada SabangMerauke News, Kamis (7/3/2024).
Ani, ibu rumah tangga juga berharap perbaikan jalan secepatnya dilakukan. Ia yang setiap hari mengantar anaknya ke sekolah merasa tersiksa di jalanan yang rusak.
"Lubangnya dalam-dalam, lebar lagi. Kayak mana kita mau lewat. Saya lewat Jalan Darma Bakti, parah kali. Sering kali saya mau jatuh," kata Ani.
Ia merasakan saat hujan turun, kerap tak bisa lagi membedakan jalan yang berlubang dan datar. Bahkan kerap kali ia dan anaknya kecipratan air yang becek dihempas oleh mobil yang melintas.
"Tolonglah benar-benar segera diperbaiki jalan ini. Gimana caranya, ya pemerintah yang tahu," kata Ani kesal.
Sebelumnya, usai dilantik menjadi Penjabat (Pj) Gubernur Riau pada Kamis (29/2/2024) lalu, SF Hariyanto berjanji akan segera memperbaiki sejumlah ruas jalan yang rusak di Kota Pekanbaru. Memang, sudah lama jalanan di Kota Bertuah ini hancur, diperparah sejumlah proyek galian yang menghantam jalan secara ugal-ugalan. Ironisnya, jalan rusak akibat proyek galian itu terkesan dibiarkan begitu saja.
SF Hariyanto menyebut, untuk perbaikan jalan dibutuhkan dukungan dari masyarakat yang ada di sekitar ruas jalan. Ada sebanyak 16 ruas jalan milik Pemko yang telah diserahkan asetnya ke Pemprov Riau. Namun, belum diketahui apakah proses serah terima aset itu telah tuntas secara legal formal.
SF Hariyanto menyebut, sebelum perbaikan jalan dikerjakan oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau, terlebih dahulu dilakukan pembersihan parit atau drainase, sehingga perlu dilakukan pembongkaran. Kegiatan tersebut akan mengganggu aktifitas masyarakat, terutama bagi pelaku usaha yang ada di sekitar 16 ruas jalan rusak yang diperbaiki tersebut.
Mantan pejabat Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) juga meminta Pemerintah Kota Pekanbaru menyurati pemilik toko dan pedagang untuk mendukung pelebaran dan pembersihan parit-parit.
"Perbaikan jalan rusak harus segera dilakukan sebab Kota Pekanbaru merupakan cerminan Provinsi Riau," ujarnya.
Adapun 16 ruas jalan yang diperbaiki di antaranya adalah Jalan Datuk Setia Maharaja, Jalan Pesantren, Jalan Sisingamangaraja, Jalan Sultan Syarif Kasim, Jalan Ahmad Dahlan, Jalan Diponegoro dan Jalan Pattimura.
Termasuk Jalan Cut Nyak Dien, Jalan Ahmad Yani, Jalan M Yamin, Jalan Insinyur Haji Juanda, Jalan Adi Sucipto, Jalan Kertama, Jalan Teropong, Jalan Cipta Karya, dan Jalan Imam Bonjol.
"Sebanyak 16 ruas jalan akan kita ambil alih dan ini menjadi tanggung jawab provinsi, bantuan dari kota juga juga kita butuhkan untuk pembersihan parit-parit yang ada di sekitarnya," kata SF Hariyanto.
Mantan Kepala Dinas Pekerjaan Umum Riau ini mengaku akan segera menggelar rapat pada bulan ini bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD), untuk membahas pergeseran anggaran tahap pertama yang nantinya digunakan untuk memperbaiki jalan rusak yang ada di Kota Pekanbaru. (*)