BRIN Tebar Dana Riset Rp 699 Miliar, Ini 4 Tips untuk Bisa Mendapatkannya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Lembaga riset perguruan tinggi dan industri bekesempatan mendapat pendanaan riset dan inovasi dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Saat ini BRIN membuka peluang pendanaan penelitian dan riset dengan total nilai Rp 699,4 miliar. Anggaran itu akan membiayai program Riset dan Inovasi Indonesia Maju (RIIM) Kompetisi sebesar Rp 500 miliar.
Kemudian RIIM Ekspedisi Rp 137,5 miliar, RIIM Startup Rp 24,9 miliar, RIIM Invitasi Rp 30 miliar, RIIM Kolaborasi Rp 5 miliar, dan Pengujian Produk Inovasi Kesehatan Rp 2 miliar.
Pendaftaran peluang pendaan ini mulai bisa didaftarkan di sepanjang 2024.
Deputi Bidang Fasilitasi Riset dan Inovasi BRIN Prof. Agus Haryono mengimbau para peneliti untuk segera mengajukan proposal penelitiannya.
Namun, saat mengajukan proposal ada 4 tips yang harus diperhatikan para peneliti. Keempat tips itu seperti di bawah ini.
1. Pastikan sesuai tamplate
Prof. Agus mengatakan, dalam proses seleksi administrasi ada beberapa form tamplate yang harus digunakan oleh peneliti.
Jika tidak menggunakan template itu, maka proposal penelitiannya akan langsung tertolak.
“Seleksi administrasi itu pastikan sesuai dengan tamplate sesuai dengan aturan-aturan yang sudah ditetapkan. Karena kalau tidak, nanti langsung tertolak," ucap Prof. Agus, Kamis (29/2/2024).
2. Pastikan track record
Selanjutnya, dia menyarankan agar proposal yang diajukan sesuai dengan riwayat atau track record penelitian dan kompetensi.
"Kalau penelitinya bidang peternakan ya jangan membuat proposal bidang arsitek misalnya, harus sesuai dengan kompetensi track record," ujar dia.
3. Memiliki unsur kebaruan
Selain itu, sebut dia, proposal penelitian yang diajukan juga harus memiliki unsur kebaruan dan menarik para reviewer.
4. Target dana realistis
Prof. Agus menambahkan, hal terakhir yang harus diperhatikan adalah target dana penelitian yang diajukan ke BRIN harus relistis dan sesuai dengan kebutuhan penelitian.
"Kalau memang proposalnya butuh Rp 100 juta ya membuat proposal Rp 100 juta, karena kita tidak ada batas maksimal dan minimal (pengajuan dana)," tutup Prof. Agus. (*)