DWP DPRD Simalungun Kunjungi dan Bantu Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa, Berharap Pemerintah Perhatikan ODGJ dan Penderita Ketergantungan Obat-obatan
SABANGMERAUKE NEWS, Sumut - Dharma Wanita Persatuan (DWP) Unit Sekretariat DPRD Kabupaten Simalungun mengunjungi Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa di Nagori Bosar, Kecamatan Panombean Panei pada Selasa (5/3/2023). Kunjungan ini sebagai bentuk kepedulian terhadap Orang Dengan Gangguan Jiwa (ODGJ) dan ketergantungan obat yang dirawat di yayasan sosial tersebut.
Ketua DWP Unit Sekretariat DPRD Kabupaten Simalungun, Ny. Marolop Silalahi menerangkan, rombongan DWP datang dengan penuh kasih membawa bantuan untuk meringankan beban yayasan yang dipimpin oleh Pdt Jakub Riduan Simanjuntak.
"Kami menyampaikan keharuan dan rasa kagum atas dedikasi tinggi para pengurus yayasan yang telah berjuang keras dalam merawat dan melayani ODGJ," kata Ny Marolop.
Ia menjelaskan, Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa telah menjadi tempat perlindungan bagi ODGJ dan ketergantungan obat-obat terlarang. Dimana saat ini yayasan telah menampung ratusan ODGJ dan ketergantungan obat-obatan terlarang.
DWP Unit Sekretariat DPRD Kabupaten Simalungun berharap kunjungan ini dapat menggugah kepedulian masyarakat terhadap ODGJ dan sekaligus menjadi pendorong bagi pemerintah daerah untuk memberikan perhatian lebih kepada Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa.
"Kegiatan ini tidak hanya menjadi momentum pengenalan antara DWP DPRD Simalungun dan Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa tetapi juga harapan agar kepedulian dan dukungan terhadap ODGJ semakin meluas di masyarakat," kata Ny Marolop.
Ia berharap kunjungan DWP menjadi pelecut bagi pemerintah daerah untuk memberikan bantuan lebih besar sehingga kualitas hidup ODGJ dapat meningkat secara signifikan.
"Diharapkan kunjungan ini dapat menjadi inspirasi bagi banyak pihak untuk turut membantu Yayasan Pemulihan Kasih Bangsa dan ODGJ di seluruh Indonesia. Bersama-sama, kita ciptakan kehidupan yang lebih baik bagi mereka," kata Ny Marolop.
Sementara itu, Pdt. Jakub Riduan Simanjuntak menuturkan, meski yayasan ini telah menampung dan merawat ratusan ODGJ, namun masih minim perhatian dari pemerintah daerah. Hal tersebut menjadi tantangan tersendiri bagi pihaknya dan tidak menyurutkan semangat.
"Tuhan menggerakkan hati yang peduli sosial untuk membantu yayasan. Tuhan mengirimkan para donatur ke yayasan ini, termasuk Ibu-ibu yang hadir saat ini," ujar Pdt. Jakub yang rela meninggalkan bisnisnya untuk mengurus yayasan. (*)