Viral Turis yang Diperkosa Beramai-ramai di India, Begini Kronologinya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kasus dugaan pemerkosaan beramai-ramai yang dialami oleh turis kewarganegaraan ganda Brasil-Spanyol di negara bagian Jharkand, India telah memicu kemarahan publik.
Polisi India telah menangkap tiga laki-laki atas tuduhan penyerangan terhadap sepasang turis asing dan memerkosa sang perempuan. Empat pelaku lainnya kini menjadi incaran polisi.
Dilansir dari Reuters, Vicente dan Fernanda ditemukan polisi di pinggir jalan di Distrik Dumka, negara bagian Jharkand, pada Jumat (1/3/2024) sekitar pukul 11 malam waktu setempat.
Kedua korban ditemukan dalam kondisi babak belur, menurut kepala kepolisian Dumka, Pitamber Singh Kherwa.
Vicente dan Fernanda mengatakan kepada stasiun TV Spanyol, Antena 3, bahwa insiden itu terjadi ketika mereka terpaksa berkemah di dekat lokasi kejadian karena tidak berhasil menemukan hotel di sana.
"Yang lainnya menonton [saat saya diperkosa]," tutur Fernanda dalam wawancara yang dilakukan dengan panggilan video itu.
Kedua pelancong itu sempat mengunjungi beberapa negara Asia lainnya dengan sepeda motor sebelum akhirnya tiba di India.
'Tujuh pria memerkosa saya'
Fernanda dan Vicente mengunggah video tentang apa yang terjadi pada keduanya dalam akun Instagram mereka.
Akun dengan jumlah pengikut 234.000 orang itu dipenuhi foto-foto perjalanan mereka ke banyak negara dengan mengendarai motor.
"Tujuh pria memerkosa saya. Mereka menghajar dan merampok kami. Tidak banyak [yang dicuri] karena yang mereka inginkan adalah memerkosa saya," ungkap Fernanda dalam bahasa Spanyol.
Sementara Vicente mengaku dihantam dengan helm dan batu di bagian kepala.
Pria Spanyol itu menyebut "mulut saya hancur tapi kekasih saya menderita lebih parah".
Video itu sudah dihapus. Vicente dan Fernanda yang masih menderita memar di wajahnya mengunggah video baru di mana mereka mengucapkan terima kasih atas dukungan yang mereka terima.
Getty ImagesMenurut Dinas Catatan Kriminal Nasional India, rata-rata 90 kasus pemerkosaan dilaporkan setiap harinya sepanjang tahun 2022.
Apa yang terjadi kepada pasangan itu?
Sumber-sumber media lokal memberitakan insiden itu terjadi di Distrik Dumka di Jharkhand, negara bagian India di sebelah timur.
Vicente dan Fernanda memutuskan untuk berkemah di pinggir jalan pada Jumat (01/03).
Tujuh orang kemudian menyerang pasangan itu memukuli dan merampok mereka. Fernanda kemudian menjadi korban pemerkosaan sementara Vicente terus dihajar berkali-kali.
Sekitar pukul 11 malam, Fernanda berhasil mengontak mobil van patroli polisi yang tengah melintas. Dia pun segera dibawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.
Getty ImagesPersonil polisi mengawal tiga pelaku yang dituding melakukan serangan dan pemerkosaan terhadap seorang perempuan Spanyol, ke pengadilan distrik di Dumka, di negara bagian Jharkhand, India pada 4 Maret 2024.
Kepala kepolisian Dumka, Pitamber Singh Kherwar, mengatakan Vicente dan Fernanda berbicara kepada tim patroli dengan campuran bahasa Inggris dan Spanyol sehingga awalnya aparat tidak memahami apa yang mereka katakan.
"Tetapi korban terlihat jelas-jelas menderita luka sehingga mereka dibawa ke rumah sakit," tutur Kherwar pada Sabtu (2/3/2024).
Vicente dan Fernanda kemudian memberitahu dokter-dokter yang menangani mereka tentang pemerkosaan yang dialami Fernanda.
Tiga dari tujuh terduga pelaku sudah ditangkap. Menurut Kherwar, salah satu tersangka sudah membeberkan nama-nama orang yang terlibat dalam pemerkosaan tersebut.
Kherwar menambahkan bahwa hasil uji forensik laboratorium juga berguna dalam penanganan kasus.
Apa reaksi pemerintah Spanyol dan Brazil?
Kepada BBC, Kedutaan Besar Brasil di India mengatakan bahwa pasangan turis tersebut "adalah korban dari serangan kriminal yang serius" dan pihaknya akan "terus memonitor perkembangan kasus".
Kedubes Brasil mengaku telah menghubungi Fernanda, aparat setempat, dan Kedubes Spanyol karena para korban masuk ke India dengan menggunakan paspor Spanyol.
"Kedutaan Spanyol mengatakan mereka telah menawarkan segala bantuan yang ada, termasuk dukungan psikologis, tetapi korban menolak tawaran itu karena mereka sudah dirawat oleh layanan darurat India," sambung Kedubes Brasil.
Kantor berita Reuters melaporkan bahwa Kementerian Luar Negeri Spanyol menyatakan pada Minggu (3/3/2024) bahwa pihaknya mengirim staf ke wilayah tempat kejadian dan sudah mengontak otoritas setempat.
Sementara Kemenlu Brasil mengatakan pihaknya siap memberikan dukungan bantuan kepada warga negaranya Fernanda.
Apa reaksi publik atas pemerkosaan beramai-ramai ini?
Diskursus publik mengenai pemerkosaan dan kekerasan seksual kian menjadi topik penting di India setelah kasus tahun 2012, ketika seorang perempuan muda diperkosa beramai-ramai dan dibunuh di dalam bus yang ditumpanginya.
Jyoti Singh, 23 tahun, yang tengah berkuliah untuk menjadi fisioterapis, diperkosa, dihajar, dan dibiarkan mati oleh lima pria dan satu remaja laki-laki di atas bus di Delhi pada Desember 2012.
Kejadian itu memicu protes besar-besaran dan mengubah peraturan perundang-perundangan di India mengenai pidana pemerkosaan.
Kendati demikian, puluhan ribu kasus pemerkosaan masih dilaporkan setiap tahunnya.
Menurut Dinas Catatan Kriminal Nasional India, rata-rata 90 kasus pemerkosaan dilaporkan setiap harinya sepanjang tahun 2022.
Getty ImagesPara aktivis dalam beberapa kesempatan mengatakan isu kekerasan seksual di India masih jauh dari kata tuntas.
Ketua Komisi Perempuan India Rekha Sharma juga menuai protes setelah dirinya merespons komentar dari jurnalis AS yang menulis bahwa, meski India adalah salah satu negara favoritnya, "tingkat agresi seksual" yang disaksikannya selama tinggal di sana sangatlah tinggi.
Jurnalis yang tidak disebutkan namanya itu kemudian mencontohkan beberapa kasus kekerasan seksual yang menimpa kenalan-kenalan perempuannya.
Sharma merepons: "Apakah Anda pernah melaporkannya kepada polisi? Jika tidak, Anda amat tidak bertanggung jawab. Sekadar menulis di media sosial dan menjelekkan seluruh negara adalah pilihan yang buruk."
Komentar Sharma mendapat berbagai kritik tajam dari para pengguna media sosial.
Sebagian orang meninggalkan komentar di akun Instagram dan Youtube pasangan Spanyol naas itu semuanya berupa pesan dukungan dan simpatik.
Pasangan Spanyol tersebut dalam sebuah unggahan video berterima kasih atas dukungan yang mereka terima.
Kasus pemerkosaan beramai-ramai terus muncul di India, mengapa kegentingan ini bisa terjadi?
- Kematian korban pemerkosaan beramai-ramai di India picu kemarahan besar
-Pelaku perkosaan ramai-ramai di India dieksekusi mati, apakah India jadi lebih aman bagi perempuan?. (*)