Si Raja Minyak Indonesia Arifin Panigiro Meninggal Dunia: Bekas Politisi PDIP Hingga Wantimpres Jokowi
SabangMerauke News - Arifin Panigoro, salah satu anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres) meninggal dunia. Arifin meninggal di Amerika Serikat saat melakukan perawatan kesehatan.
Kabar duka ini juga dibenarkan oleh anggota Wantimpres lainnya, Sidarto Danusubroto saat dikonfirmasi detikcom. "Iya betul. Dia sedang dirawat di Mayo," ujarnya saat dikonfirmasi pada Senin (28/2/2022).
Jauh sebelum jadi Wantimpres, sosok Arifin sendiri dikenal sebagai seorang pengusaha minyak dan gas kelas kakap di Indonesia. Bahkan, dia juga dijuluki sebagai raja minyak Indonesia.
Dalam catatan detikcom, Arifin merupakan pemilik Medco Energi yaitu perusahaan pertambangan minyak dan gas bumi yang cukup besar di Indonesia. Perusahaan energi ini sudah berdiri sejak tahun 80-an.
Arifin sendiri merupakan Alumni Elektro Teknik Institut Teknologi Bandung (ITB) tahun 1973. Dia memulai usahanya sebagai kontraktor instalasi listrik door to door. Selanjutnya, ia memulai proyek pemasangan pipa secara kecil-kecilan.
Bersama Medco, Arifin mencatatkan sejarah besar, hal itu terjadi ketika Medco berhasil melakukan pembelian PT Stanvac yang dimenangkan melalui tender yang kemudian namanya diubah menjadi Expan.
Dengan pembelian itu, PT Stanvac tidak lagi dikuasai orang asing. Stanvac sendiri merupakan perusahaan minyak tertua di Indonesia. Berkat Arifin, perusahaan ini sudah dimiliki sepenuhnya oleh Medco.
Arifin juga punya sepak terjang di dunia politik, paling intens di medio 1997-1998 saat partai baru bermunculan usai Mantan Presiden Soeharto lengser. Arif memulai petualangannya dengan bergabung ke Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) pada tahun 1999 untuk daerah pemilihan Kabupaten Tangerang. Cukup berhasil, dia terpilih sebagai anggota DPR.
Arifin juga sempat terpilih menjadi Ketua DPP dan Ketua Fraksi PDIP pada tahun 2002-2003. Kemudian, dia terpilih lagi di DPR RI di dapil Banten 1 yang saat itu meliputi Kabupaten Lebak, Pandeglang, Serang, dan Kota Cilegon.
Akan tetapi, dia mengundurkan diri dari DPR dan PDIP pada tahun 2005 dan membentuk Partai Demokrasi Pembaruan (PDP). Belum lama ini, Arifin baru saja diberikan gelar Bintang Mahaputera Nararya oleh Presiden Jokowi.
Penghargaan tersebut diberikan atas jasanya di bidang energi bagi kemajuan, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa dan negara.
Kini 'Raja Minyak' itu telah tiada. Selamat jalan, Pak Arifin Panigoro. (*)