SF Hariyanto Sebut Payah Cari Jalan Bagus di Pekanbaru Padahal Wajah Riau, APBD Habis Bayar Gaji Pegawai
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kondisi jalan rusak di ibukota Provinsi Riau, Pekanbaru menjadi sorotan khusus Penjabat Gubernur Riau, SF Hariyanto yang baru dilantik pada Kamis (29/2/2024) lalu oleh Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian. Hariyanto menyayangkan kerusakan jalan terjadi di Kota Pekanbaru yang merupakan wajah Provinsi Riau.
Mantan pejabat Kementerian PUPR ini pun sedikit menyindir dengan menyebut susahnya mencari jalan bagus di Kota Bertuah ini. Ia mengklaim kalau Pemprov Riau segera akan mengambil tindakan perbaikan secepatnya.
SF menegaskan dirinya tidak memiliki program 100 hari Pj Gubernur. Namun, perbaikan jalan rusak di Pekanbaru akan salah satu menjadi prioritasnya.
"Segera (besok) akan dirapatkan. Kita pakai APBD Provinsi Riau untuk perbaikan sesuai ketentuan dan sesuai aturan," kata SF Hariyanto saat bertemu dengan tokoh masyarakat di Balai Serindit, Pekanbaru, Jumat kemarin.
Menurutnya, perbaikan jalan rusak di Pekanbaru dilakukan setelah proses serah terima sejumlah aset jalan Pemko Pekanbaru ke Pemprov Riau dilakukan secepatnya. Ia tak ingin mekanisme penyerahan aset itu berlarut-larut sehingga perbaikan tak kunjung dilakukan.
Menurutnya, ketersediaan APBD Kota Pekanbaru tak sanggup untuk perbaikan jalan rusak tersebut. APBD Kota Pekanbaru yang terbatas dinilai hanya cukup untuk membayar gaji pegawai.
"Nanti segera kita perbaiki. Serah terima aset jalan segera kita lakukan," kata mantan Kepala Dinas PU Provinsi Riau ini.
Menurutnya, setelah serah terima aset jalan dari Pemko Pekanbaru ke Pemprov Riau selesai, perbaikan jalan rusak dilakukan pertama kali di daerah pusat Kota Pekanbaru. Kemudian berangsur-angsur dilakukan perbaikan ke wilayah yang lebih pinggir.
"Kita ambil langkah cepat, kasihan masyarakat. Pekanbaru ini ibu kota Provinsi (Riau), ini wajah Riau," katanya.
Masalah jalan rusak masih belum bisa ditangani oleh Pemko Pekanbaru sejak beberapa tahun lalu. Upaya penanganan kerusakan jalan selama ini hanya dilakukan dengan praktik tambal sulam.
Pergantian kepemimpinan di kota ini tak membuat kondisi membaik. Sejak dua periode dipimpin oleh Wali Kota Firdaus MT, kemudian memasuki tahun kedua pemerintahan Penjabat Wali Kota Muflihun, kerusakan jalan masih terus membuat rakyat susah dan banyak mengalami kecelakaan.
Kerusakan jalan diperparah oleh proyek galian di badan jalan yang tak kunjung selesai dan direhabilitasi hingga saat ini. (*)