Kisah Kodam III/17 Agustus yang Pernah Menjangkau Wilayah Riau, Kini Bersemi Kembali Usai Panglima TNI Umumkan Pembangunan 22 Kodam Baru
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Sebanyak 22 Komando Daerah Militer (Kodam) baru akan dibangun oleh TNI Angkatan Darat. Jumlah Kodam diproyeksi menjadi sebanyak 37 Kodam, menambah 15 Kodam yang sebelumnya sudah ada.
Rencana pembangunan Kodam baru disampaikan oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto dalam Rapim TNI-Polri 2024 di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Rabu (28/2/2024) kemarin.
"TNI AD rencana akan membangun dan menggelar 37 Kodam. Dari 37 Kodam yang akan digelar 15 Kodam diperkuat dengan Korem, sedangkan 22 Kodam tanpa Korem di bawahnya, termasuk pembangunan Kodam di IKN dan 2 batalion baru," kata Jenderal Agus Subiyanto.
Rencana penambahan Kodam baru tersebut sebelumnya sudah pernah diungkap oleh Laksamana Yudo Margono dan Jenderal TNI Dudung Abdurachman saat masih aktif berdinas. Keduanya adalah mantan Panglima TNI dan KSAD.
Dengan pembentukan 22 Kodam baru tersebut, maka Korem 031/Wirabima Riau berpotensi naik kelas menjadi Kodam. Hal itu seiring dengan rencana pembentukan Kodam di setiap provinsi. Selama ini, Korem 031 Wirabima berada di bawah Kodam I/Bukit Barisan.
Perjalanan Kodam III/17 Agustus
Berdasarkan perjalanan historinya, sebelum berada di bawah kendali Kodam I/Bukit Barisan, sebenarnya Korem 031/Wirabima Riau merupakan salah satu satuan teritori Kodam III/17 Agustus.
Keberadaan Komando Daerah Militer III/17 Agustus (disingkat Kodam III/17 Agt) merupakan bekas komando kewilayahan pertahanan militer yang meliputi Provinsi Sumatera Barat, Riau dan Kepulauan Riau.
Melansir wikipedia, nama Kodam III/17 Agustus merujuk pada sandi Operasi 17 Agustus menumpas gejolak di sejumlah daerah yang populer dengan nama Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI). Aksi militer ini dipicu oleh ketidakpuasan atas kebijakan pembangunan pemerintah pusat yang tersentralisasi di Pulau Jawa.
Gerakan PRRI di Sumatera Barat melebar ke Riau melalui Dewan Banteng diumumkan pada tanggal 15 Februari 1958. Merespon aksi sejumlah petinggi militer di daerah tersebut, pemerintah melakukan operasi pemulihan keamanan di wilayah Sumatera Barat dan Riau. Untuk itu, dibentuk Komando Daerah Militer Sumatera Tengah (KDMST) pada tanggal 17 April 1958 yang bermarkas di Padang, Sumatera Barat.
Adapun pimpinan pertama KDMST yakni Kolonel Ahmad Yani. Yani memimpin KDMDT selama 2 tahun, sejak 1958 hingga 1960. Nama ini belakangan gugur sebagai Pahlawan Revolusi dari gerakan militer yang dikenal dengan G30S atau Gestapu. Sementara Panglima Kodam III/17 Agustus terakhir kali dijabat oleh Brigjen Soeripto hingga tahun 1984 yang pernah menjabat Gubernur Riau.
Operasi 'menjinakkan' PRRI Dewan Banteng pun berlangsung sukses. Para pentolannya menyerahkan diri dan menyatakan kembali ke pangkuan Ibu Pertiwi, sekaligus mengakhiri operasi militer sandi 17 Agustus.
Keberadaan KDMST bertahan hingga tiga tahun lamanya yang kemudian pada tahun 1961 berubah nama menjadi Kodam III/17 Agustus.
Namun, pada tahun 1984 muncul kebijakan re-organisasi di tubuh TNI Angkatan Darat. Imbasnya jumlah Kodam dikurangi dari yang sebelumnya 16 menjadi tinggal 10 Kodam.
Kebijakan re-organisasi TNI AD ini dituangkan melalui Perintah Operasi Kasad Nomor 011/1984 tanggal 22 September 1984 yang kemudian disempurnakan dengan Surat Telegram KASAD Nomor STR/430/1984 tanggal 21 Oktober 1984 dan STR/603/1984 tanggal 28 Desember 1984,
Kodam 17 Agustus pun akhirnya dilebur. Kodam 17 Agustus kemudian digabungkan dengan nama Kodam I/Bukit Barisan, bersamaan dengan penggabungan Kodam I/Iskandar Muda berkedudukan di Medan, Sumatera Utara.
Jejak peninggalan Kodam III/17 Agustus sejak dilebur ke Kodam I/Bukit Barisan terus mengalami perkembangan. Hingga saat ini telah ada 3 unsur satuan teritorial setingkat Korem. Yakni Korem 031/Wirabima di Pekanbaru, Riau, Korem 032/Wirabraja di Padang, Sumatera Barat dan Korem 033/Wira Pratama di Tanjung Pinang, Kepulauan Riau. Selain itu, puluhan Kodim sudah terbangun di 3 provinsi ini.
Ada lagi satuan tempur dan bantuan tempur yang terus berkembang yakni Yon Arhanud 13/Parigha Bhuana Yudha, Yon Komposit 1/Gardapati, Den Zipur 2/Prasada Sakti, Den Arhanud 4/ Wira Satya Bhuana Yudha dan Kikav 6/ Rajawali Bhakti Tama.
Bisa jadi nama Kodam 17 Agustus bakal kembali bersemi usai pengumuman rencana pembangunan sebanyak 22 Kodam baru di Indonesia oleh Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto. Histori dan romantika Kodam 17 Agustus layak untuk dibangkitkan kembali. (*)