Kondisi Gigi Bisa Pengaruhi Kesehatan Mental? Ini Penjelasannya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Gangguan kesehatan mental seperti bipolar, demensia, cemas, ataupun depresi ternyata bisa berkaitan dengan kondisi gigi yang dimiliki oleh seseorang.
Dokter Gigi Spesialis Ortodonti, drg Irwin Lesmono, Sp. Ort menjelaskan karena penampilan gigi yang tidak beraturan atau berantakan seringkali membuat seseorang tidak percaya diri.
Bahkan pada beberapa kasus, drg Irwin mengatakan seseorang bisa saja mendapatkan perlakuan tidak menyenangkan seperti tindakan bullying akibat kondisi gigi tersebut.
“Contohnya ada pasien datang ke saya orangtua dan anak-anak, anaknya berusia kurang lebih sembilan tahun, sebenarnya kalau saya lihat giginya oke nggak rapi atau berantakan. Apakah harus dirapikan saat itu juga? Tentu tidak, tapi orangtua ini meminta agar gigi anaknya dirapihkan secepatnya,” kata drg Irwin dikutip dalam acara Media Briefing RS Pondok Indah, di kawasan Senopati, Jakarta Selatan, Kamis 25 Januari 2024.
Dalam kasus seperti ini pihaknya harus mengakomodir keinginan pasien. Di sisi lain pentingnya tanggung jawab sangat diperlukan. Sebab, jika pada orang dewasa akan lebih mudah mengatur kedisiplinannya. Namun, akankah hal itu dapat diterapkan pada anak ketika harus menjaga gigi sepenuhnya?
Menurutnya, pada anak harus ditanamkan terlebih dahulu motivasi yang lebih, agar anak bisa memiliki tanggung jawab. Sehingga pada saat itu anak akan lebih mengerti tentang kedisiplinan, karena merasa memiliki tanggung jawab.
Lebih lanjut, jika dikatakan apakah kondisi gigi berantakan dapat berpengaruh terhadap kondisi mental? Maka drg Irwin akan menjawab bisa, dan akan berpengaruh terhadap kondisi mental seseorang.
“Jadi mungkin dikatakan bisa, ya bisa. Tapi tidak salah kalau kita sebutkan bahwa hal-hal tersebut bisa berpengaruh terhadap kondisi mentalnya, itu lumayan ngaruh,” katanya. (*)