Inilah Makanan Pencegah Kanker yang Baik Untuk Anak
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Sebagai orang tua, tentu kita ingin memberikan yang terbaik bagi buah hati, termasuk menjaga kesehatan mereka. Salah satu cara untuk mewujudkannya adalah dengan memberikan makanan bergizi yang dapat membantu mencegah penyakit seperti kanker.
Kasus penderita kanker anak terus meningkat, namun bukan berarti tidak bisa dihindari. Salah satu cara untuk meminimalisir risikonya adalah dengan memberikan makanan pencegah kanker yang kaya akan antioksidan, vitamin, dan mineral.
"Meskipun relatif jarang terjadi dibandingkan dengan kanker pada orang dewasa, namun angka kejadian kanker pada anak di Indonesia terus mengalami peningkatan setiap tahunnya," ungkap dr. Dian Sulistya Ekaputri, Sp.A.
Memberikan makanan pencegah kanker merupakan salah satu langkah preventif yang dapat dilakukan orang tua. Sebab menanamkan kebiasaan makan sehat sejak dini sangatlah penting untuk kesehatan anak di masa depan agar terhindar dari penyakit lainnya.
Nah,apa saja makanan pencegah kanker yang dapat dikonsumsi oleh anak-anak sejak dini? Yuk, simak penjelasan selengkapnya sebagai berikut.
Apa itu kanker?
Mengutip dari Cleveland Clinic, kanker merupakan kelompok besar penyakit yang dapat muncul hampir di semua organ atau jaringan tubuh. Hal ini terjadi ketika sel-sel normal dalam tubuh tumbuh tidak terkendali, melewati batas normalnya, atau menyebar dan menyerang bagian tubuh atau organ lain.
Proses terakhir ini disebut sebagai metastasis dan menjadi penyebab utama kematian akibat kanker. Istilah lain yang umum digunakan untuk kanker adalah neoplasma dan tumor ganas.
Menurut data dari WHO, pada tahun 2018, kanker menjadi salah satu penyebab kematian terbesar kedua di dunia, diperkirakan menyebabkan 9,6 juta kematian, atau satu dari enam kematian. Meski begitu, jika dibandingkan dengan 20 tahun lalu, angka kematian akibat kanker saat ini lebih rendah.
Deteksi dini dan pengobatan inovatif mampu menyembuhkan kanker dan membantu penderitanya hidup lebih lama.Selain itu, penelitian medis saat ini juga mampu mengidentifikasi faktor risiko terkait perkembangan kanker untuk membantu mencegah orang agar tidak terkena kanker.
Saat ini terdapat sekitar 200 jenis kanker yang dikenal di dunia. Ada lima jenis kanker paling umum di Indonesia, yaitu kanker payudara, kanker serviks, kanker paru-paru, kanker hati, dan kanker nesofaring. Meski deteksi dini sudah dapat dilakukan, namun Bunda, penting untuk mengetahui faktor-faktor penyebab seseorang dapat menderita kanker.
Penyebab kanker
Kanker menjadi penyakit yang masih sulit dipahami, sebab penderitanya bisa saja menderita kanker bertahun-tahun tanpa menunjukkan gejala apa pun. Meski begitu, penyebab kanker diyakini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik dan lingkungan. Berikut beberapa faktor yang dapat meningkatkan risiko terkena kanker:
Faktor risiko internal kanker
Faktor risiko internal kanker adalah faktor yang berasal dari dalam tubuh seseorang. Faktor-faktor ini dapat mempengaruhi seseorang mengalami mutasi gen yang menyebabkan sel kanker tumbuh dan berkembang. Berikut beberapa faktor risiko internal kanker:
1. Riwayat keluarga: Memiliki anggota keluarga dengan kanker meningkatkan risiko kanker jenis sama, contohnya kanker payudara.
2. Usia: Risiko kanker meningkat seiring usia karena paparan karsinogen dan peradangan, serta kemampuan DNA untuk memperbaiki kerusakan menurun. Rata-rata usia penderita kanker yaitu 66 tahun.
3. Hormon: Hormon dapat mempengaruhi pertumbuhan sel kanker, contohnya kanker ovarium, payudara, rahim, prostat dan testis.
4. Sistem kekebalan: Sistem kekebalan yang lemah meningkatkan risiko kanker, terutama kanker darah, limfoma, dan kanker kulit.
Faktor risiko eksternal kanker
Risiko kanker juga dapat terjadi karena faktor-faktor eksternal atau yang berasal dari luar tubuh seseorang. Berikut beberapa faktor risiko ekternal kanker:
1. Merokok: Menyebabkan kanker paru-paru, mulut, tenggorokan, pankreas, dan kandung kemih. Merokok dapat merusak DNA dan menghasilkan zat karsinogenik penyebab kanker.
2. Paparan sinar matahari: Menyebabkan kanker kulit, terutama melanoma. Sinar ultraviolet (UV) dapat merusak DNA sel kulit dan menyebabkan mutasi gen.
3. Infeksi: beberapa virus seperti HPV, hepatitis B dan C, dan bakteri helicobacter pylori dapat meningkatkan risiko kanker serviks, hati, dan lambung.
4. Pola makan dan aktivitas fisik: Pola makan tidak sehat dan kurangnya aktivitas fisik bisa meningkatkan risiko kanker usus besar, payudara, prostat, pankreas, endometrium, ginjal, dan esofagus.
5. Paparan zat kimia dan radiasi: Paparan zat kimia dan radiasi dapat merusak DNA dan menyebabkan kanker. Contoh zat kimia berbahaya yaitu asbes, benzena, arsenik, dan formaldehida. Sementara contoh radiasi berbahaya seperti sinar X, gamma, dan kosmik.
Faktor risiko kanker lainnya
Selain faktor risiko internal dan eksternal, ada beberapa jenis faktor lain yang perlu Bunda ketahui, di antaranya:
1. Genetik: Mutasi gen bawaan dapat meningkatkan risiko kanker tertentu, seperti kanker payudara, ovarium, prostat, dan usus besar. Mutasi gen biasanya diwariskan dari orang tua ke anak.
2. Polusi udara dan asap dalam ruangan: Paparan polusi udara dan asap ruangan yang mengandung zat karsinogenik dapat menyebabkan terjadinya kanker seperti kanker paru-paru, hidung, tenggorokan, dan lain sebagainya. Polusi udara dan asap ini dapat berasal dari kendaraan bermotor, pembakaran sampah, asap rokok, dan perapian.
"Faktor genetik dapat memainkan peran penting dalam perkembangan kanker pada anak-anak. Jika ada riwayat kanker dalam keluarga, anak tersebut mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi untuk mengembangkan kanker," imbuh dr. Dian.
Gejala kanker pada anak
Kanker bisa menyerang siapa saja, termasuk anak-anak. Kanker pada anak bisa sulit dikenali karena gejalanya seringkali tidak spesifik dan dapat menyerupai penyakit lain. Namun, melansir dari laman Kementerian Kesehatan ada beberapa tanda dan gejala umum yang harus diwaspadai orang tua, di antaranya:
* Nyeri pada tulang atau sendi
* Munculnya benjolan atau pembengkakan yang tidak nyeri dan tanpa demam atau adanya tanda infeksi lain
* Terjadinya penurunan berat badan pada anak yang sulit dijelaskan
* Demam tanpa sebab
* Batuk atau sesak napas dan berkeringat di malam hari terus menerus
* Adanya perubahan yang terjadi pada mata, seperti juling, bengkak atau terlihat manik putih
* Perut membuncit tanpa sebab
* Sakit kepala yang menetap atau berat
* Luka yang tidak kunjung sembuh
* Pembesaran kelenjar getah bening
Jika Anda memiliki kekhawatiran tentang kesehatan Si Kecil, sebaiknya selalu berkonsultasi dengan dokter. Deteksi dini dan pengobatan kanker pada anak sangat penting untuk meningkatkan peluang kesembuhannya.
Daftar makanan pencegah kanker yang bagus untuk anak
Meski kanker termasuk dalam golongan penyakit yang berbahaya, namun hal ini dapat dicegah dengan pola makan yang sehat dan bergizi. Bunda, berikut beberapa makanan yang dapat membantu mencegah terjadinya kanker pada anak:
1. Bawang putih
Bawang putih mengandung senyawa alicin yang dapat menghambat pertumbuhan dan penyebaran sel kanker di dalam tubuh. Selain itu, kandungan sistein, arginini, selenium, dan flavonoid di dalam bawang putih dapat meningkatkan sistem imun dan mencegah infeksi.
2. Wortel
Wortel mengandung vitamin A, antioksidan, dan beta karoten yang baik untuk kesehatan mata, kulit, dan daya tahan tubuh. Selain itu, kandungan gizi dan vitamin di wortel dapat mengurangi terjadinya risiko kanker kulit, usus besar, dan prostat.
3. Brokoli
Brokoli merupakan salah satu sayuran yang kaya akan antioksidan dan zat antikanker seperti sulforaphane, isothiacyanate, dan flavonoid. Zat-zat ini dapat menekan terjadinya pertumbuhan kanker dalam tubuh, seperti di area payudara, kandung kemih, usus besar, dan mulut.
4. Sayuran cruciferous
Sayuran cruciferous atau dikenal sebagai sayuran anti kanker, contohnya seperti kembang kol dan kubis mengandung sulforaphane yang dapat memperkecil ukuran tumor penyebab kanker hingga 50 persen. Selain itu sayuran dengan daun berwarna gelap seperti bayam, kale, dan selada bisa menangkal risiko terjadinya kanker usus besar.
5. Kacang-kacangan
Kacang-kacangan seperti kacang merah, kedelai, almond mengandung zat fitokimia yang dapat menghambat pertumbuhan sel kanker dan memperbaiki kerusakan DNA. Beberapa jenis kanker yang dapat dicegah dengan mengonsumsi kacang-kacangan yaitu kanker payudara, pankreas, prostat, dan usus besar.
6. Olahan susu
Melansir dari detikcom, beberapa jenis olahan susu ternyata diketahui dapat menurunkan risiko terjadinya kanker. terutama diperoleh dari olahan susu fermentasi karena tinggi asam lemak yang baik bagi tubuh.
7. Teh hijau
Teh hijau mengandung polifenol yang sifatnya antioksidan dan antikanker. Kandungan ini dapat menggentikan penyebaran sel kanker dan menurunkan risikonya terutama untuk kanker mulut, paru-paru, esofagus, dan kandung kemih.
8. Buah sitrus
Buah sitrus seperti jeruk, lemon, dan jeruk nipis mengandung vitamin C yang dapat meningkatkan sistem imun dan melawan infeksi. Buah sitrus juga mengandung flavonoid, zat yang dapat mencegah terjadinya kanker tenggorokan, mulut, pankreas, dan lambung.
9. Nanas
Nanas mengandung bromelain, suatu enzim yang mampu menghambat pertumbuhan sel kanker serta melemahkan protein pelindung kanker dan pemicu kematian sel kanker.
10. Tomat
Tomat merupakan sumber zat likopen yang memberikan warna merah pada tomat. Likopen bersifat antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas dan mengurangi risiko terjadinya kanker payudara, paru-paru, lambung, dan prostat.
11. Biji-bijian
Biji-bijian seperti gandum, beras merah, oat, dan quinoa mengandung serat yang dapat membantu mengeluarkan racun dari tubuh. Selain itu, kandungan vitamin B, mineral dan antioksidan di dalam biji-bijian dapat melindungi sel-sel tubuh dari kerusakan dan mencegah kanker usus besar, lambung, dan esofagus.
12. Rempah-rempah
Beberapa jenis rempah-rempah seperti kunyit dan kayu manis bisa menjadi makanan pencegah kanker. Kunyit mengandung curcumin yang dapat mengurangi risiko terjadinya kanker usus besar.
13. Biji rami atau flaxseed
Biji rami atau flaxseed ternyata bisa mencegah terjadinya penyebaran sel kanker. Mengonsumsi biji rami secara teratur dapat mencegah penyebaran sel kanker. Sebuah penelitian mengungkapkan bahwa apabila seseorang yang menderita kanker prostat yang rutin mengonsumsi biji rami, sel kanker dalam tubuh mereka tidak berkembang secara signifikan.
14. Minyak zaitun
Meskipun bukan tergolong jenis makanan, namun minyak zaitun bisa menurunkan risiko kanker. Mengutip dari laman Kementerian Kesehatan, sebuah penelitian menunjukkan bahwa orang yang mengonsumsi minyak zaitun secara berkala maka 42 persen lebih rendah risikonya mengalami kanker.
15. Ikan
Melansir dari laman Kementerian Kesehatan, berdasarkan studi National Center for Biotechnology Information menjelaskan bahwa mengonsumsi ikan lebih banyak dapat menurunkan terjadinya kanker terutama pada saluran pencernaan. Ikan seperti salmon dan kembung memiliki nutrisi penting seperti vitamin D dan omega-3 yang dipercaya dapat menurunkan risiko kanker.
Itulah kumpulan makanan pencegah kanker yang bagus untuk Si Kecil. Selain memberikan makanan yang bergizi, penting juga untuk menerapkan gaya hidup sehat lainnya.
Dengan begitu, Anda dapat membantu meningkatkan kesehatan dan kekebalan tubuh anak, sehingga dapat meminimalisir risiko kanker di masa depan. Semoga informasi di dalam artikel di atas bermanfaat untuk Anda dan buah hati, ya!. (*)