Alfamart Buka Suara Beras Langka di Toko Retail, Ini Penyebabnya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Kekosongan stok beras premium masih terjadi pada ritel di sejumlah daerah. Jika stoknya ada, tetapi hanya sedikit dan pembeliannya dibatasi hanya 2 pcs per orang per hari.
Corporate Communications GM Alfamart PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk. alias Alfamart, Rani Wijaya, angkat bicara soal kelangkaan beras di gerai retail Alfamart.
"Stok beras premium lokal kemasan 5 kilogram di toko-toko Alfamart tidak bisa memenuhi permintaan," ucap Rani, Minggu (18/2/2024).
Dia menuturkan, ini berbanding lurus dengan stok beras di gudang yang menipis. Sebab, suplai beras dari produsen juga berkurang.
Namun dengan stok yang terbatas itu, ujar Rani, Alfamart mengupayakan agar beras bisa terdistribusi merata ke tiap toko. Meskipun permintaan konsumen belum bisa terpenuhi secara optimal.
"Alfamart sudah memesan ke Bulog untuk beras SPHP dan juga kepada pemasok beras lainnya," beber Rani. "Minggu ini stok beras yang dipesan sudah mulai diterima oleh beberapa gudang kami."
Dia berharap, suplai beras kembali merata ke tiap toko pada Februari.
“Sehingga isu kelangkaan beras segera terselesaikan, karena Alfamart adalah ritel yang bertugas mendistribusikan ke tingkat pemakai akhir atau end user."
Sebelumnya, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo) pun buka suara. Ketua Umum Aprindo Roy N Mandey mengatakan keterbatasan dan kekosongan beras di ritel disebabkan karena pengusaha saat ini menahan pembelian pasokan baru dari produsen atau distributor.
Pengusaha ritel belum membeli stok baru dari produsen karena harga jual yang ditawarkan melonjak sangat tinggi 2%-30% dari sebelumnya.
Roy mengatakan hal tersebut berdasarkan surat pengumuman dari produsen dan distributor kepada ritel.
"Kami disurati oleh produsen kalau mau dapat pengiriman beras bulan ini, Februari, maka harganya naiknya sekian. Nggak tanggung-tanggung, naiknya sekitar 20%-30%, bahkan ada yang lebih dari itu. Kita mau beli, tapi harga mahal, misal harga beras Rp18.000 pe kg, masa kita jualnya Rp13.000 atau Rp15.000, masa beli mahal, jual rugi, nggak ada hitungannya di ritel" kata Roy, Senin (11/2/2024). (*)