Gelar Diskusi Reguler, WALHI Riau Pertanyakan Komitmen Capres-Cawapres Tentang Masa Depan Perempuan Indonesia
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Wahana Lingkungan Hidup (WALHI) Riau menggelar diskusi reguler gender jelang Pemilu 2024 dengan tema "Bagaimana masa depan perempuan di bawah kepemimpinan para capres dan cawapres?" yang berlangsung di Rumah Gerakan Rakyat WALHI Riau Jalan Belimbing, Marpoyan Damai, Pekanbau, Selasa (13/2/2024).
Dalam diskusi ini turut hadir juga Direktur Riau Women Working Group (RWWG) Emi Andriati dan juga Staf LBH Pekanbaru Resika Siboro yang berperan sebagai narasumber diskusi dan Seri Depi sebagai moderator.
Dalam kesempatannya, Resika mengatakan bahwa kepastian terhadap nasib perempuan seharusnya menjadi prioritas para capres dan cawapres. Mengingat perempuan sekali dan bahkan tak bisa dilepaskan dengan isu anak.
Resika banyak menitik beratkan permasalahan perempuan dengan tantangan mereka dalam dunia pendidikan yang sering dimarjinalkan atau dipandang sebelah mata.
"Bahkan ada yang bertanya, perempuan untuk apa berpendidikan tinggi?,” ujarnya.
Dalam momen debat capres kelima yang dilaksanakan tanggal 4 Februari 2024 lalu, isu perempuan menjadi salah satu bahasan dalam debat. Seakan menjadi angin segar bagi nasib perempuan, WALHI Riau menilai untuk mendorong pengarusutamaan isu perempuan dalam pemilu 2024 diperlukan adanya penyadaran dengan melakukan forum-forum diskusi.
"Pemilu 2024 memberi sedikit angin segar karena isu ini muncul ketika debat kelima capres. Dokumen visi misi tiap calon juga memiliki muatan isu perempuan, meskipun terdapat catatan kritis tentunya," isi kalimat pembuka diskusi.
Seperti diketahui, pada debat kelima capres, Anies Baswedan menyoroti 3.2 juta kasus kekerasan terhadap perempuan, kesetaraan antara perempuan dan laki-laki serta kesejahteraan perempuan.
Sementara itu, Prabowo subianto mengatakan akan berfokus pada penegakan hukum, perbaikan gizi pada ibu hamil, menekan angka kematian ibu saat melahirkan dan juga pendidikan dengan membangun sekolah-sekolah di tiap kota/kabupaten dengan memberi kesempatan yang sama antara laki-laki dan perempuan.
Disisi lain, Ganjar Pranowo mengatakan, apabila terpilih pihaknya akan berfokus pada pemenuhan akses kesehatan dan tenaga medis dengan metode satu desa satu fasilitas kesehatan (Fakes) dan satu tenaga kesehatan (Nakes).
Ganjar juga turut menyinggung soal kaum disabilitas yang perlu diperhatikan dan mendapat perlakuan yang sama dengan masyarakat pada umumnya. (KB-09/Malik)