3 Pernyataan Menohok Ahok Tuai Kontroversi Usai Mundur dari Komut Pertamina
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok resmi mengajukan pengunduran dirinya menjadi Komisaris Utama PT Pertamina (Persero). Pengunduran diri Ahok diketahui untuk mendukung pasangan Calon Presiden (Capres) dan Wakil Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Usai deklarasi itu, Ahok kerap melontarkan sejumlah pernyataan kontroversial soal Presiden Jokowi. Apa saja pernyataan kontroversial tersebut?
1. Jokowi tak bisa kerja
Pernyataan tersebut muncul setelah tersebar video pendek di media sosial. Dalam video tersebut, Ahok awalnya mempertanyakan kinerja Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan juga ayahnya, Presiden Jokowi ramai dibahas di media sosial.
“Sekarang, saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi wali kota?" kata Ahok.
Setelah itu, Ahok lalu mempertanyakan kinerja Jokowi itu.
“Terus, ibu kira Pak Jokowi juga bisa kerja? Kita bisa berdebat itu. Saya lebih tahu. Makanya, saya enggak enak ngomong depan umum," kata Mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.
2. Sebut bansos Jokowi hanya ada di zaman kerajaan
Ahok juga menyindir praktik pemberian bantuan sosial atau bansos yang sedang dilakukan pemerintahan Jokowi. Ahok menyebut bantuan sosial itu hanya di zaman kerajaan.
“Bantuan sosial itu hanya ada di zaman kerajaan, ketika rakyat meminta belas kasihan raja. Raja menentukan siapa yang ingin dibelaskasihani,” kata Ahok dalam pidato di deklarasi Ahokers untuk Ganjar-Mahfud di Rumah Aspirasi Relawan Ganjar-Mahfud di Jakarta Pusat, MInggu (4/2/2024).
Selain itu, Ahok juga menyebut negara Indonesia didirikan untuk menciptakan keadilan sosial, bukan memberi bantuan sosial. Ahok menyebut konsep itu berasal dari proklamator Indonesia, yaitu Sukarno.
“Negara ini didirikan jelas oleh proklamator untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, bukan mewujudkan bantuan sosial,” tegas Ahok.
3. Sebut Jokowi teman
Di acara yang sama, Ahok mengatakan bahwa Jokowi akan selalu menjadi teman. Ia pun sempat pernah diajak untuk meninggalkan Jokowi pada Pemilu 2019. Namun, ia menolaknya.
“2019 ketika adik perempuan saya yang kandung meminta saya mendukung pak Prabowo meninggalkan pak Jokowi, ya istilahnya bagi dia meninggalkan saya masuk ke tahanan, padahal polisi jaksa di tangan kuasa beliau. Para Ahoker datang pada saya mau meninggalkan pak Jokowi, saya tulis secara kertas. 'A friend is always loyal'," kata Ahok. (*)