Heboh Pernyataan Ahok: Emang Jokowi Bisa Kerja?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok viral lantaran diduga menyebut Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Gibran Rakabuming Raka tidak bisa kerja.
Pernyataan tersebut dikatakan oleh Ahok saat melakukan kampanye pasangan calon (paslon) nomor urut 3 Ganjar-Mahfud.
Mulanya, seorang ibu berusia 82 tahun menyatakan bahwa dirinya memilih calon presiden (capres) nomor urut 2 Prabowo Subianto.
Akan tetapi, Ahok dengan cukup keras mengatakan bahwa sebaiknya masyarakat memilih presiden yang sehat dan tidak emosional.
Meski tidak disebutkan bahwa sosok yang dimaksud adalah Prabowo, namun sejak awal ibu tersebut telah mengatakan bahwa dirinya memilih Prabowo.
Setelah itu, Ahok langsung menjelaskan alasannya mengapa tidak memilih Prabowo sebagai calon presiden untuk Republik Indonesia. Menurutnya, ia tidak ingin memilih seorang capres yang tidak bisa bekerja.
"Tapi persoalan pilih presiden, kita tidak mau pilih orang yang sudah tidak sehat. Kita tidak mau pilih orang yang emosional. Kita tidak mau pilih orang yang tidak terbukti bisa kerja," kata Ahok.
Lebih lanjut, Ahok juga mengatakan bahwa karakter seseorang teruji saat memiliki kekuasaan. Baru lah mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut juga mempertanyakan apa bukti bahwa Gibran yang kini menjadi calon wakil presiden (cawapres) Prabowo bisa bekerja selama masih menjabat sebagai Wali Kota Solo.
"Dan kita khawatir kalau tiba-tiba Gibran yang naik. Kalau cuma 2 tahun, karakter teruji kalau ada kekuasaan. Sekarang saya mau tanya, di mana ada bukti Gibran bisa kerja selama jadi Wali Kota?" tanya Ahok.
Mantan Gubernur DKI itu juga bertanya tentang apakah selama ini Jokowi bisa kerja atau tidak.
"Terus ibu pikir Pak Jokowi juga bisa kerja? Saya lebih tahu dan sebenarnya saya nggak enak bilang depan umum," kata Ahok.
“Tidak fair kalo kita pilih presiden bukan berdasarkan kemampuan kerja,” tandas Ahok.
Ibu tersebut kemudian mengatakan kepada Ahok bahwa Jokowi berhasil memindahkan Ibu Kota Indonesia ke IKN.
Akan tetapi menurut Ahok, eksekusi Jokowi keliru lantaran orang nomor 1 RI itu memilih Kalimantan Timur, bukan Kalimantan Tengah seperti keinginan Presiden pertama Indonesia, Ir. Soekarno. (*)