Mengenal Catcalling, Istilah yang Digunakan Anies Baswedan Pada Debat Pilpres kelima
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Debat kelima Pilpres 2024 telah berlangsung tadi malam di Jakarta Convention Center (JCC), Minggu (4/2/2024). Dalam debat terakhir tersebut para calon presiden (capres) yakni Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo menyampaikan gagasannya seputar isu teknologi informasi, peningkatan pelayanan publik, hoaks, intoleransi, pendidikan, kesehatan, dan ketenagakerjaan.
Saat bicara mengenai pemberdayaan dan perlindungan perempuan, calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menyinggung istilah catcalling.
"Kekerasan perempuan tidak boleh disepelekan, dianggap isu kecil. Mulai catcalling hingga kekerasan fisik harus ditindak tegas, dan kami akan tindak tegas," ujar Anies.
Lantas apa itu catcalling?
Catcalling adalah bentuk pelecehan seksual di ruang publik, biasanya di jalan. Misalnya, saat Anda berjalan melewati segerombolan orang, mereka bersiul menggoda Anda, atau bahkan menawarkan tumpangan dengan intensi yang negatif.
Secara harfiah, catcalling sendiri berasal dari kata 'catcall' yang berarti 'ejekan'. Laman Cambridge Dictionary mendefinisikan catcall sebagai 'teriakan/siulan keras yang bersifat negatif, utamanya saat dilakukan di tengah keramaian'.
Sementara di zaman kiwari, catcalling juga bisa dianggap sebagai bentuk objektifikasi seksual terhadap seseorang.
Bentuk dan contoh catcalling
Catcalling dapat berupa komentar vulgar, siulan, bunyi klakson, gerakan tubuh, dan lain-lain. Catcalling juga bisa berupa sapaan salam namun dengan nada menggoda atau melecehkan.
Kondisi ini bisa membuat korban merasa tidak nyaman saat berada di ruang publik.
Catcalling biasanya menaruh perhatian pada penampilan fisik perempuan, sehingga memperkuat anggapan bahwa perempuan adalah objek seksual.
Penelitian telah menjelaskan sejauh mana catcalling berdampak negatif pada korban, termasuk dampak fisik seperti kesulitan bernapas, mati rasa, dan mual, dan dampak emosional termasuk rasa malu, takut, dan tidak percaya diri dengan tubuh. (*)