Kepulauan Meranti Jadi Kabupaten dengan Produksi Padi Tertinggi di Provinsi Riau Tahun 2023
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Gubernur Riau Brigjen TNI (Purn) Edy Natar Nasution mengatakan bahwa produksi padi Kabupaten Kepulauan Meranti pada tahun 2023 meningkat 47,25% dari tahun 2022.
“Sehingga dengan peningkatan tersebut maka Kepulauan Meranti menjadi daerah yang memproduksi padi tertinggi di Provinsi Riau,” kata Edy Nasution saat panen raya padi di Desa Topang, Kecamatan Rangsang beberapa waktu lalu.
Dijelaskan pada tahun 2019, Riau mampu memproduksi sebesar 4.833 ton, dan pada tahun 2023 sebanyak 9.034 ton.
“Dari jumlah produksi padi tersebut Kepulauan Meranti berkontribusi sekitar 4,3% dari total produksi Provinsi Riau yang mencapai 209 ribu ton Gabah Kering Giling (GKG),” imbuhnya.
Mantan Komandan Korem 031/Wira Bima itu menjelaskan, meskipun di beberapa kawasan padi mengalami kekeringan dan kebanjiran, namun capaian produktivitas padi Riau dari tahun 2019 s/d 2023 meningkat sebesar 10,4% (dari 3,66 ton/Ha menjadi 4,04 ton/Ha).
“Sehingga dapat berkontribusi dalam peningkatan produksi dan mengurangi ketergantungan pasokan dari daerah lain,” ucapnya.
“Hal ini sesuai dengan tujuan akhir pembangunan pertanian, yaitu peningkatan kesejahteraan petani,” imbuhnya.
Plt Bupati Kepulauan Meranti, Asmar menyampaikan bahwa, Desa Topang merupakan salah satu daerah yang efektif untuk produksi padi maupun beras bahkan untuk Kabupaten Kepulauan Meranti.
Maka dari itu Asmar mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Riau, yang telah memberikan bantuan berbagai peralatan untuk kelompok tani Meranti dari APBD Riau.
“Untuk itu kami juga berharap bapak Gubernur bisa terus membantu Desa Topang ini,” kata Asmar.
Di tempat yang sama, Kepala Desa Topang, Syamsuharto, menyampaikan bahwa saat ini panen padi di Desa Topang masih satu kali dalam satu tahun dengan hasil 3 hingga 4 ton sekali panen.
Lanjutnya, melihat kondisi pertanian di daerahnya tersebut, Ia menilai panen padi bisa diupayakan dua kali dalam setahun, namun para petani terkendala peralatan seperti alat berat untuk membuka lahan baru serta antisipasi pasang air laut masuk ke sawah.
“Kita bisa upayakan panen padi ini bisa merata dua kali dalam setahun. Tapi karena kendala peralatan kami berharap bisa dibantu bapak Gubernur atau Pemprov Riau,” ungkapnya. (R-01)