Mimpi Ketua Umum PSI Giring Jadi Presiden Batal, Nyatakan Mundur dari Bursa Capres
SabangMerauke News, Jakarta - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Giring Ganesha menyatakan mundur sebagai calon presiden (capres) dalam pemilihan umum (pemilu) pada 2024. Dia pun mengaku telah berkeliling nusantara untuk mewujudkan cita-citanya. Namun fakta yang didapatkan tidak sesuai harapan.
"Maka hari ini dengan penuh kesadaran saya Haji Giring Ganesha Djumaryo mengumumkan mundur dari pencapresan," kata dia saat konferensi pers, Kamis, 24 Februari 2022.
Salah satu alasannya, fakta di lapangan bahwa masih ada masyarakat yang mengharapkan Joko Widodo sebagai presiden mendatang. Namun hal itu terbentur dengan konstitusi bahwa masa jabatan presiden hanya bisa dijabat maksimal dua periode.
Dia pun menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat Indonesia yang telah mendukung dirinya untuk maju sebagai capres 2024. Termasuk para donatur dan relawan yang ditegaskannya tetap solid untuk mendukung PSI memperbaiki Indonesia.
Giring menyatakan akan maju sebagai calon presiden pada Pilpres 2024 sejak 2020 lalu. Pria yang akrab disapa Giring Nidji ini mengatakan pencalonan tersebut berangkat dari keinginan melibatkan diri dalam politik nasional dan ikut menentukan arah masa depan Indonesia.
Sejak beberapa saat setelahnya, billboard bergambar Giring dengan tulisan 'Giring untuk Presiden 2024' sudah tersebar di sejumlah titik di daerah, seperti Riau dan Solo. Dia pun menyatakan komitmennya untuk maju sebagai presiden dalam Pilpres 2024.
"Saya, Giring Ganesha, akan mencalonkan diri sebagai Presiden Republik Indonesia pada 2024. Izinkan dan beri kesempatan kepada saya untuk melayani seluruh rakyat," kata Giring dalam konferensi pers virtual, Senin, 24 Agustus 2020.
Giring mengatakan masuk politik bergabung dengan PSI dan mencalonkan diri menjadi presiden adalah fase pergulatan hidup menjadi bagian Indonesia. Ia juga menyebut pilihan ini melawan arus. "Jalan yang saya tempuh ini tidak akan pernah mudah. Pada saat orang tidak suka, sinis, atau pesimis terhadap politik saya justru terjun," kata bekas vokalis grup band Nidji ini. (*)