Mediasi Bupati dan Wakil Bupati Rokan Hilir yang Nyaris Duel Batal, Ini Penyebabnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Rencana mediasi antara Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dengan Wakil Bupati Sulaiman Azhar, Minggu (4/2/2024) pagi tadi batal terlaksana. Inisiasi yang digagas Gubernur Riau Edy Natar Nasution ini pun tak menuai hasil.
Pertemuan antara Afrizal dengan Sulaiman semula dilangsungkan di kediaman Gubernur Riau di Pekanbaru. Namun, Wakil Bupati Sulaiman Azhar tak muncul. Pertemuan mediasi yang gagal ini juga dihadiri Ketua umum Majelis Kerapatan Adat Lembaga Adat Melayu (MKA LAM) Rohil Nasrudin Hasan.
Kabarnya, Gubri Edy Natar langsung menelepon Afrizal dan Sulaiman pasca video viral nyaris duel antara pasangan pemimpin daerah tersebut pada Kamis (1/2/2024) lalu. Edy Natar ingin mendudukkan persoalan agar keduanya bisa kembali bersama sama membangun daerah.
"Kami semua sudah berkumpul sama pak Gubernur dan Ketua MKA LAM Rohil, tapi Pak Wakil Bupati tidak jadi hadir. Kemudian Pak Gubernur menelepon Wakil Bupati, dan jawabannya menunda pertemuan pada hari ini sampai batas waktu yang tidak ditentukan," kata Bupati Rohil Afrizal Sintong dalam keterangan tertulis disampaikan Diskominfo Rohil, Minggu malam.
Afrizal menegaskan dirinya tidak ingin permasalahan dengan Wakil Bupati Rohil terus berlanjut. Itu sebabnya ia bersedia hadir tepat waktu. Afrizal juga mengaku siap membuka komunikasi dengan baik Sulaiman.
Wakil Bupati Rokan Hilir Sulaiman Azhar belum dapat dikonfirmasi soal ketidakhadirannya dalam mediasi di kediaman Gubernur Riau pagi tadi.
Sebelumnya diwartakan, ketegangan bernuansa fisik terjadi antara Afrizal Sintong dengan Sulaiman pada saat pelantikan penjabat penghulu di Kecamatan Pekaitan, Kamis (1/4/2024) kemarin. Keduanya terlibat saling dorong di depan masyarakat.
Kronologi Versi Wabup Sulaiman
Dalam sebuah video wawancara dengan wartawan, Wakil Bupati Sulaiman menceritakan peristiwa nyaris duel itu bisa terjadi. Ia bahkan menyinggung soal adiknya yang dicopot dari jabatan camat beberapa waktu lalu.
Dalam video tersebut, Sulaiman mengaku hanya ingin bicara baik-baik dengan Bupati Afrizal Sintong, namun berujung pada peristiwa saling dorong yang disaksikan oleh banyak masyarakat.
"Saya tidak menginginkan hal seperti itu terjadi. Saya kan dari awal ingin soft, ingin tenang, aman Rokan Hilir. Ini puncak dari hal sebelum-sebelumnya," tutur Sulaiman dalam rekaman video wawancara usai kejadian, Kamis (1/3/2023) kemarin. Sulaiman telah mengizinkan SabangMerauke News mengutip pernyataannya dalam video tersebut.
Sulaiman menyebut selama ini dirinya menghargai Bupati, namun hal sebaliknya justru tidak terjadi.
Ia menceritakan, pada tahun 2023, banyak ASN yang dekat dengannya. Sebab sebelum menjadi sebagai wakil bupati, dirinya seorang ASN yang menjabat Kabid ASN. Ia menilai ASN yang dekat dengannya justru dinonjobkan.
"Mereka menjabat, tahu-tahu karena dekat saya, dinonjobkan, tanpa sebab. Saya tidak masalah, saya senyap, mulai 2023 sampai akhir 2023 gitu juga, tiba-tiba nonjob-nonjob orang-orang," sebutnya.
Pada bulan Januari 2024, dirinya mengingatkan BKD untuk menyampaikan kepada bupati agar tidak memperkeruh suasana.
Akan tetapi tanpa ada koordinasi terlebih dahulu, adiknya Aspri Mulya yang menjabat sebagai Camat Bangko, malah dimutasi menjadi Sekretaris Dinas Kearsipan Rokan Hilir.
"Padahal dia kan (Aspri Mulya) IPDN, tiba-tiba dimutasi ke (Dinas) Arsip. Ini saya tersinggung lah, dimana muko (muka) saya, adik sendiri dimutasi," ungkapnya.
Pada kesempatan tersebut, Sulaiman juga mempertanyakan apa penyebab adiknya dimutasi dari jabatan Camat Bangko. Soalnya, menurut informasi, adiknya disebut tidak taat perintah bupati.
"Tapi perintah apa yang tidak diikuti camat? Perintah pasang baliho tanda kutip, tentu itu pertanyaan saya. Apakah karena abangnya masuk Gerindra jadi incaran juga, jangan begitu. Kita sama-sama lah, pemilu kita sama damai, jangan begitu Pak Bupati," keluh Sulaiman.
"Jadi, sayo tanya Pak Bupati langsung, akhirnya Pak Bupati emosi, istri bupati tiba-tiba entah cakap apa sebab saya tak konsen saya fokus ke bupati. Saya tunjuklah ibu tak usah ikut campur, langsung saya didorong sama Pak Bupati, langsung saya dorong balek. Jadi Pak Bupati yang mendorong pertama kali, tentu saya mendorong balek. Itu refleks ya bukan balasan, Bupati yang dorong pertama," terangnya dalam video tersebut.
Menurutnya, pembelaan terhadap adiknya yang dimutasi bukan merupakan tindakan nepotisme. Soalnya, Sulaiman mengklaim sang adik adalah ASN yang berprestasi dan menguasai lapangan.
Sulaiman melanjutkan, puncaknya pada pelantikan 186 penjabat penghulu, ia mengaku tidak protes.
"Ini tetap saya diamm Pjs Bangko, Sinaboi dan Pekaitan tadi sekitar 28 atau 26 orang, saya pun tak tahu, memang tidak tahu. Dilantik saya tidak tahu siapa yang dilantik," tegasnya.
"Ini luar biasa sekali, memang saya dianggap sebagai apa? Tak ada saya wakil bupati, tak akan ada bupati. Jangankan nak memenuhi janji bupati, bahwa ASN itu wakil bupati yang urus, yang ini aja, seakan-akan dia tak peduli saya sebagai wakil bupati," imbuhnya.
Sulaiman mengaku memahami bahwa kebijakan mutasi dan pengangkatan pejabat merupakan kewenangan bupati.
"Tapi ada hak etik lah bagi saya. Karena dari 186 (Pj) penghulu sebagian besar masak untuk tiga kecamatan itupun tidak semua, masak tidak ada konfirmasi ke saya. Makanya saya pergi tadi saya tanyakan langsung. Pak Bupati, ini kenapa macam ini, hargailah sayo, sayo ingin tahu juga, bukan masalah undangan," kata Sulaiman menuturkan percakapannya dengan Bupati Afrizal sebelum keributan terjadi.
Menurut Sulaiman, dalam pembicaraan di acara pelantikan Pj Penghulu kemarin, Bupati Afrizal mengatakan apa perlunya mutasi dan pengangkatan pejabat berkoordinasi dengan dirinya.
"Bukan masalah perlunya saya bilang, ini masalah etik, saya ingin tahu juga," ucapnya.
"Saya sebetulnya tidak ingin mempermasalahkan ini, ini konfirmasi aja apa payahnya," jelas Sulaiman.
Sulaiman mengaku dirinya ingin keadaan pemerintahan Rokan Hilir aman, damai dan sejuk.
"Saya pun tahu kewenangan bupati dan saya tahu kewenangan wakil bupati. Kalau cup cup elok aku balek jadi ASN lagi nyo daripada betongkar, tak ondak aku batongkar doh. Kito nak lamo, jabatan ini terbatas, persahabatan lebih lamo dari jabatan. Jadi pada prinsipnya saya ini sudah muak dibuat bupati, inilah puncaknya," pungkasnya.
Versi Bupati Afrizal
Sebelumnya, Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong sudah memberikan pernyataan terkait pertikaian bernuansa fisik dengan Wakil Bupati Sulaiman Azhar.
Dalam keterangan tertulis yang disampaikan melalui Dinas Kominfo Rokan Hilir, disebutkan awalnya, acara pelantikan puluhan penjabat penghulu itu hanya dihadiri Bupati Rohil Afrizal Sintong serta sejumlah pejabat lain di lingkungan Pemkab Rohil.
Namun, sesaat acara dibuka, Wakil Bupati Rohil Sulaiman Azhar kemudian datang dan duduk tepat di sebelah kanan Bupati Afrizal. Adu mulut pun seketika terjadi.
Dalam adu mulut itu, menurut rilis Dinas Kominfo Rokan Hilir, dipicu karena Sulaiman tidak diundang dalam acara pelantikan. Padahal dalam undangan yang beredar, Wakil Bupati tertulis sebagai pihak yang turut mengundang.
Bupati Afrizal Sintong menjelaskan, Sulaiman merasa daerah Pekaitan tersebut merupakan wilayahnya dan kegiatan harus melapor dulu kepadanya.
"Setelah itu dia berdiri dan mengambil mikrofon dan mau berbicara mau menggagalkan pelantikan tersebut. Tapi belum sempat dia (Sulaiman) bicara sebentar, mikrofon diambil oleh mantan Kepala Desa Toyip. Dia sudah punya niat dari jauh-jauh hari ingin mempermalukan saya di muka khalayak ramai," ungkap Afrizal.
Bupati Afrizal Sintong pun menyampaikan permohonan maaf kepada seluruh masyarakat yang hadir atas peristiwa yang terjadi.
"Atas adanya sedikit gangguan, kami atas nama pemerintah daerah menyampaikan permohonan maaf kepada masyarakat atas ketidaknyamanan ini," kata Afrizal.
Afrizal menyebutkan keributan yang terjadi mungkin disebabkan dirinya tidak melaporkan acara pelantikan Pjs Penghulu tersebut kepada Wakil Bupati Sulaiman.
"Mungkin karena kami tidak melaporkan acara ini kepada Wakil Bupati sehingga mungkin ada yang tidak sesuai dengan perasaan Wakil Bupati," terangnya.
Afrizal mengklaim, seluruh datuk dan datin Penghulu yang dilantik merupakan usulan dari para tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh masyarakat melalui camat di wilayahnya masing-masing, tanpa adanya penunjukan dari Bupati.
Afrizal Sintong mengaku selalu terbuka berkomunikasi sesuai dengan jabatannya masing-masing. Selain itu ia juga berharap agar berita kejadian tersebut tidak dipolitisasi. Ia menyebut ingin mengundang Wakil Bupati Sulaiman bicara baik-baik untuk mengetahui apa sebenarnya keinginan koleganya tersebut.
Sebelumnya diberikan, heboh di WhatsApp Grup informasi dugaan Bupati Rokan Hilir Afrizal Sintong dengan Wakil Bupati Sulaiman Azhar yang nyaris baku hantam. Kejadian diduga berlangsung saat acara pelantikan Penjabat Penghulu di Kecamatan Pekaitan, Kabupaten Rokan Hilir, Kamis (1/2/2024).
Dalam video yang beredar itu, terlihat Wakil Bupati Sulaiman Azhar dan Bupati Afrizal Sintong terlibat pembicaraan. Keduanya duduk secara berdampingan saling berdekatan.
Beberapa saat kemudian, pembicaraan antara Afrizal dengan Sulaiman tampak berubah makin tegang. Seorang wanita sempat ikut bicara hingga terjadi saling dorong antara Afrizal dengan Sulaiman.
Terlihat pula di dalam video seseorang diduga ajudan yang sedang menenangkan situasi. Suasana dalam video itu pun makin tegang. Sejumlah orang tampak berdiri dan berusaha menenangkan ketegangan. (R-02)