Inilah Profil 12 Panelis Debat Terakhir Capres, Bahas Kesejahteraan Sosial dan SDM
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Komisi Pemilihan Umum (KPU) menetapkan 12 nama panelis dalam debat calon presiden (capres) yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), pada Minggu (4/2/2024) pukul 19.00 WIB.
Adapun moderator yang akan memimpin jalannya acara adalah Andromeda Mercury dan Dwi Anggia dari TV One.
Pada debat Pilpres 2024 terakhir itu, Anies Baswedan, Prabowo Subianto, dan Ganjar Pranowo akan beradu gagasan soal kesejahteraan sosial, kebudayaan, pendidikan, teknologi informasi, kesehatan, ketenagakerjaan, sumber daya manusia, dan inklusi.
Adapun 12 orang panelis yang bertugas untuk membuat pertanyaan bagi para capres dalam acara debat nanti berasal dari berbagai latar belakang, mulai dari guru besar Universitas Gadjah Mada (UGM) hingga ahli teknologi informasi.
“Kami sudah mendapatkan konfirmasi kesediaan dari 12 orang panelis yang nantinya akan terlibat dalam menyusun pertanyaan-pertanyaan untuk debat yang kelima mendatang sesuai dengan tema yang kami tetapkan,” kata August Mellaz, anggota KPU dalam keterangannya, Rabu (31/1/2024).
Ia menyebut, para panelis ini akan dikarantina dua hari sebelum debat dimulai, yaitu sejak Jumat (2/2/2024).
Lantas, siapa saja dan bagaimana profil singkat panelis debat capres kelima? Simak rangkuman informasi selengkapnya berikut ini.
Profil Panelis Debat Capres
1. Aminuddin Syam
Prof. Dr. Aminuddin Syam, SKM, M.Kes, M.Med.Ed adalah Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Hasanuddin.
Melansir dari laman PDikti, dia merupakan dosen tetap di program studi Ilmu Gizi Universitas Hasanuddin. Dia juga mengajar di beberapa perguruan tinggi lain, seperti Universitas Pancasila, Universitas Muslim Indonesia, dan Universitas Bangka Belitung.
2. Asep Saepudin Jahar
Prof. Asep Saepudin Jahar, MA, Ph.D merupakan Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta periode 2023-2027. Dia adalah lulusan sarjana IAIN Jakarta (sekarang UIN Jakarta), program magister McGill University Canada, dan program doktor Universitas Leipzig Germany. Asep pernah mendapatkan penghargaan Satyalancana Karya Satya pada 2006 silam.
3. Ahmad Bahruddin
Ahmad Bahruddin merupakan seorang inisiator Komunitas Belajar Qaryah Thayyibah (KBQT) dan Anggota Badan Akreditasi Nasional Pendidikan Anak Usia Dini, Dasar, dan Menengah.
Berdasarkan laman NU Online, Bahruddin adalah warga Nahdlatul Ulama yang juga merupakan aktivis Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII). Dia awalnya membentuk KBQT pada 2003 untuk anak-anak petani.
4. Damar Juniarto
Damar Juniarto, S.Sos adalah seorang akademisi di Universitas Pembangunan Negeri Veteran Jakarta. (UPNVJ). Dia dikenal sebagai seorang aktivis hak asasi manusia atau HAM.
Dia menduduki jabatan sebagai penasihat di SAFEnet & DigitalReach. Tak hanya itu, Damar juga merupakan bagian dari Internet Freedom and Digital Rights Advocate.
5. Emiritus PM Laksono
Prof. Emiritus PM Laksono Ph.D adalah Guru Besar Antropolog, Fakultas Ilmu Budaya, Universitas Gadjah Mada (UGM). Dia menempuh pendidikan tinggi di Universitas Gadjah Mada, Universitas Indonesia, Universitas Leiden, dan Cornell University.
Dia juga pernah mengajar di sejumlah perguruan tinggi Indonesia, seperti Universitas Cendrawasih, Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Universitas Sanata Dharma, dan Institut Seni Indonesia Yogyakarta.
6. Imam Prasodjo
Imam Budidarmawan Prasodjo adalah seorang sosiolog dari Universitas Indonesia. Dia menempuh pendidikan tingginya di Universitas Indonesia, Kansas State University, dan Brown University.
Dia mengajar di sejumlah program studi, seperti demokrasi sosial, inovasi dan kewirausahaan sosial, konflik dan resolusi konflik, dan perspektif sosiologi tentang masalah sosial untuk jenjang sarjana. Sedangkan, di jenjang magister di berfokus pada materi resolusi konflik dan pembangunan perdamaian.
7. Onno Widodo Purbo
Onno Widodo Purbo PhD merupakan seorang Ahli Teknologi Informasi dan Wakil Rektor Institut Teknologi Tangerang Selatan. Dia juga dikenal sebagai penulis, pendidik, dan pembicara seminar.
Dia merupakan lulusan dari Institut Teknologi Bandung (ITB) jurusan Teknik Elektro. Dia kemudian melanjutkan pendidikannya di Universitas Waterloo, Kanada, di bidang Teknologi Rangkaian Terintegrasi untuk satelit.
8. Reni Kusumowardhani
Dra. Reni Kusumowardhani M.PSI merupakan anggota dari Himpunan Psikologi Indonesia (Himpsi). Dia adalah Psikolog yang bergerak di bidang forensik sejak 1994.
Selama berkarier, dia telah menangani sejumlah kasus pidana, mulai dari tindak pidana yang konvensional hingga non-konvensional yang diminta oleh berbagai lembaga negara, seperti Kepolisian di tingkat Mabes Polri hingga Polres dan Polsek, Kejaksaan, KPK, KLHK , BPK, BNN, hingga LPSK.
9. Timboel Siregar
Timboel Siregar, S.SI, SH, MM, adalah Sekretaris Jenderal atau Sekjen dari Organisasi Pekerja Seluruh Indonesia (OPSI). Dia juga merupakan seorang pengamat dan Koordinator Advokasi BPJS Watch.
10. Tolhas Damanik
Tolhas Damanik, M.Ed adalah Penasihat Hak Disabilitas pada General Election Network for Disability Access.
Lulusan Universitas Ohio ini juga merupakan Instruktur Nasional Pendidikan Inklusif dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia. Saat ini, dia menjabat sebagai Direktur Eksekutif Wahana Inklusif Indonesia.
11. Tukiman Tarunasayoga
Drs. Tukiman Tarunasayoga MS, Ph.D adalah salah satu Dosen Pascasarjana Program Penyuluhan Pembangunan Universitas Sebelas Maret Surakarta atau UNS.
Dia juga merupakan tenaga pendidik di Pascasarjana Universitas Diponegoro (Undip) sekaligus sebagai dosen dan Ketua Dewan Penyantun UNIKA Soegijapranata, Semarang.
12. Vina Adriany
Prof. Vina Adriany, M.Ed, Ph.D adalah Guru Besar di bidang PAUD dan Gender, Universitas Pendidikan Indonesia.
Dia menempuh pendidikan sarjana dan magisternya di University Malaysia, sebelum melanjutkan ke Lancaster University untuk bidang studi Doctor of Philosophy. Dia juga merupakan Director di SEAMEO CECCEP. (*)