Miris! Dikeruk Habis-habisan Atas Bawah, Riau Cuma Terima DBH Sumber Daya Alam Rp 3 Triliun di Tahun 2024, Ini Data Lengkapnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Buka mata dan dengarkan hati nurani kita semua. Apakah sebenarnya kekayaan sumber daya alam Provinsi Riau dikembalikan dalam jumlah setimpal oleh pemerintah pusat ke daerah?
Fakta angka-angka di bawah ini bisa menggambarkan kondisi sesungguhnya yang terjadi. Berapa sebenarnya uang yang diperoleh rakyat Riau dari pengerukan sumber daya alam yang dimilikinya dengan kedok investasi.
Riau memang dikenal sebagai daerah yang memiliki kekayaan sumber daya alam yang melimpah. Semua tahu kalau republik ini sejak awal merdeka dibiayai secara signifikan dari hasil eksploitasi minyak bumi. Belakangan, kekayaan hutan Riau juga dikeruk secara massif lewat pengambilan kayu dan pengelolaan hutan tanaman industri (HTI).
Sejak era booming kelapa sawit, kontribusi Riau untuk pundi-pundi keuangan negara dari komoditi ini juga tak sedikit. Saat ini, lebih dari 3 juta hektare kebun kelapa sawit tumbuh subur di Riau menghasilnya minyak sawit (CPO) dan produk turunannya yang dijual memakai Dollar AS.
Di sektor sumber daya mineral dan batu bara, perut bumi Riau juga kian massif digerus. Wilayah perairannya juga digarap.
Salah satu bentuk pengembalian hasil eksploitasi kekayaan sumber daya alamnya, bisa dilihat dari seberapa besar perolehan Dana Bagi Hasil (DBH) Sumber Daya Alam yang diterima oleh jajaran pemerintahan daerah di Riau.
DBH Sumber Daya Alam meliputi beberapa komponen, yakni sektor Migas, Mineral Batu Bara (Minerba), Kehutanan, Perikanan dan Panas Bumi. Khusus dari sektor panas bumi, Provinsi Riau tidak mendapatkan DBH karena memang belum digarap.
Berdasarkan data yang diolah SabangMerauke News, di tahun 2024 ini, Riau hanya mendapatkan sebesar Rp 3.003.738.749.000,- (Rp 3 triliun). Duit itu terdistribusi untuk Pemprov Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau.
Jumlah tersebut memang belum termasuk DBH Kelapa Sawit, karena dalam nomenklatur Kementerian Keuangan, DBH Kelapa Sawit tidak masuk dalam kelompok DBH Sumber Daya Alam, namun disebut sebagai DBH Lainnya. Secara total, DBH Kelapa Sawit yang diterima jajaran pemda di Riau pada tahun 2024 ini sebesar Rp 350.832.409.000,- (Rp 350 miliar).
Perolehan terbesar DBH Sumber Daya Alam masih diperoleh dari sektor Migas dengan total penerimaan untuk Riau sebesar Rp 2,35 triliun. Jumlah ini terus mengalami penurunan yang konsisten tiap tahunnya, utamanya pasca Blok Rokan dikelola PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) sejak 9 Agustus 2021 silam.
Sementara, kontribusi DBH Sumber Daya Alam dari sektor Minerba pada tahun ini hanya sebesar Rp 171.885.329.000,- (Rp 171 miliar). Kemudian disusul oleh sektor Kehutanan sebesar Rp 103,36 miliar. Dari sektor Perikanan, Riau tahun 2024 ini hanya menerima sebesar Rp 19.758.272.000,- (Rp 19 miliar).
Patut direnungkan secara kritis dan proporsional, apakah penerimaan DBH Sumber Daya Alam untuk Riau itu telah setimpal dengan dampak yang ditimbulkan dari kegiatan eksploitasi alam yang massif berlangsung sampai saat ini. Apalagi, faktanya perolehan DBH Sumber Daya Alam konsisten turun dari tahun ke tahun, seakan menunjukkan daya dukung lingkungan dan ketersediaan cadangan makin seret.
Di sisi lain, pengerukan sumber daya alam itu menimbulkan kerusakan ekologi yang parah, perubahan iklim dan aneka dampak negatif lain yang muncul di depan mata saat ini.
Sementara, masalah sosial berupa kemiskinan dan konflik sosial terus terjadi. Upah murah pada sektor perkebunan kelapa sawit dan kehutanan menjadi wajah suram eksploitasi sumber daya alam yang kerap mengatasnamakan investasi. Faktanya, kesejahteraan masyarakat Riau masih sangat timpang.
Habitat flora dan fauna tergerus. Konflik satwa liar dilindungi terus berkecamuk di Riau hingga saat ini.
Berikut ini adalah daftar rincian DBH Sumber Daya Alam yang diperoleh Riau tahun 2024:
Penerimaan DBH Migas Provinsi Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024:
Provinsi Riau: Rp 309.418.476.000,-
Kabupaten Bengkalis: Rp 457.653.175.000,-
Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 66.414.794.000,-
Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 45.208.249.000,-
Kabupaten Kampar: Rp 233.380.656.000,-
Kabupaten Kuansing: Rp 54.913.677.000,-
Kabupaten Pelalawan: Rp 110.647.374.000,-
Kabupaten Rokan Hilir: Rp 305.386.546.000,-
Kabupaten Rokan Hulu: Rp 132.179.369.000,-
Kabupaten Siak: Rp 269.668.736.000,-
Kota Dumai: Rp 246.224.800.000,-
Kota Pekanbaru: Rp 67.533.452.000,-
Kabupaten Meranti: Rp 59.212.181.000,-
Total se Riau: Rp 2,35 triliun
Penerimaan DBH Kehutanan Provinsi Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024:
Provinsi Riau: Rp 23.333.191.000,-
Kabupaten Bengkalis: Rp 8.950.156.000,-
Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 7.490.901.000,-
Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 4.492.824.000,-
Kabupaten Kampar: Rp 6.335.754.000,-
Kabupaten Kuansing: Rp 5.325.829.000,-
Kabupaten Pelalawan: Rp 16.504.265.000,-
Kabupaten Rokan Hilir: Rp 3.334.536.000,-
Kabupaten Rokan Hulu: Rp 4.215.629.000,-
Kabupaten Siak: Rp 11.203.871.000,-
Kota Dumai: Rp 3.674.843.000,-
Kota Pekanbaru: Rp 3.605.947.000,-
Kabupaten Meranti: Rp 4.953.508.000,-
Total se Riau: Rp 103,36 miliar
Penerimaan DBH Minerba Provinsi Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024:
Provinsi Riau: Rp 36.813.258.000,-
Kabupaten Bengkalis: Rp 3.858.903.000,-
Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 56.327.157.000,-
Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 26.579.472.000,-
Kabupaten Kampar: Rp 4.262.457.000,-
Kabupaten Kuansing: Rp10.817.612.000,-
Kabupaten Pelalawan: Rp 10.446.381.000,-
Kabupaten Rokan Hilir: Rp 3.702.260.000,-
Kabupaten Rokan Hulu: Rp 3.832.532.000,-
Kabupaten Siak: Rp 3.859.256.000,-
Kota Dumai: Rp 3.784.290.000,-
Kota Pekanbaru: Rp 3.701.397.000,-
Kabupaten Meranti: Rp 3.900.354.000,-
Total se Riau: Rp 171.885.329000,-
Penerimaan Perikanan Provinsi Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024:
Provinsi Riau: -
Kabupaten Bengkalis: Rp 2.845.064.000,-
Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 2.337.369.000,-
Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 1.143.842.000,-
Kabupaten Kampar: Rp 1.143.842.000,-
Kabupaten Kuansing: Rp 1.143.842.000,-
Kabupaten Pelalawan: Rp 1.636.979.000,-
Kabupaten Rokan Hilir: Rp 2.078.144.000,-
Kabupaten Rokan Hulu: Rp 1.120.498.000,-
Kabupaten Siak: Rp 1.332.579.000,-
Kota Dumai: Rp 1.456.042.000,-
Kota Pekanbaru: Rp 1.097.155.000,-
Kabupaten Meranti: Rp 2.422.916.000,-
Total se Riau: Rp 19.758.272.000,-
Penerimaan DBH Kelapa Sawit Provinsi Riau dan 11 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024:
1. Provinsi Riau: Rp 73.434.754.000,-
2. Kabupaten Bengkalis: Rp 19.575.199.000,-
3. Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 38.334.387.000,-
4. Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 24.119.872.000,-
5. Kabupaten Kampar: Rp 32.317.551.000,-
6. Kabupaten Kuansing: Rp 15.015.686.000,-
7. Kabupaten Pelalawan: Rp 29.921.563.000,-
8. Kabupaten Rokan Hilir: Rp 34.709.777.000,-
9. Kabupaten Rokan Hulu: Rp 31.357.598.000,-
10. Kabupaten Siak: Rp 25.536.831.000,-
11. Kota Dumai: Rp 14.824.806.000,-
12. Kota Pekanbaru: Rp 11.684.385.000,-
13. Kabupaten Meranti: -
Total se Riau: Rp 350.832.409.000,-
Penerimaan DBH Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024, di luar DBH Sawit:
Provinsi Riau: Rp 369.564.925.000,-
Kabupaten Bengkalis: Rp 473.307.298.000,-
Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 132.570.221.000,-
Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 77.424.387.000,-
Kabupaten Kampar: Rp 245.122.709.000,-
Kabupaten Kuansing: Rp 72.200.960.000,-
Kabupaten Pelalawan: Rp 139.234.999.000,-
Kabupaten Rokan Hilir: Rp 314.501.486.000,-
Kabupaten Rokan Hulu: Rp 141.348.028.000,-
Kabupaten Siak: Rp 286.064.442.000,-
Kota Dumai: Rp 255.139.975.000,-
Kota Pekanbaru: Rp 75.937.951.000,-
Kabupaten Meranti: Rp 70.488.959.000,-
Total se Riau: Rp 2.652.906.340.000,-
Penerimaan total DBH Sumber Daya Alam (SDA) Provinsi Riau dan 12 kabupaten/ kota di Riau tahun 2024, termasuk DBH Kelapa Sawit:
Provinsi Riau: Rp 442.999.679.000,-
Kabupaten Bengkalis: Rp 492.882.497.000,-
Kabupaten Indragiri Hilir: Rp 170.904.608.000,-
Kabupaten Indragiri Hulu: Rp 101.544.259.000,-
Kabupaten Kampar: Rp 277.440.260.000,-
Kabupaten Kuansing: Rp 87.216.646.000,-
Kabupaten Pelalawan: Rp 169.156.562 Rp.000,-
Kabupaten Rokan Hilir: Rp 349.211.263.000,-
Kabupaten Rokan Hulu: Rp 172.705.626.000,-
Kabupaten Siak: Rp 311.601.273.000,-
Kota Dumai: Rp 269.964.781.000,-
Kota Pekanbaru: Rp 87.622.336.000,-
Kabupaten Meranti: Rp 70.488.959.000,-
Total DBH Sumber Daya Alam se Riau: Rp 3.003.738.749.000,-. (R-03)