Prihatin Terhadap Demokrasi Indonesia, Guru Besar dan Alumni UI Sampaikan 4 Poin Seruan
SABANGMERAUKE NEWS, Jawa Barat - Guru Besar Antropologi Hukum FH UI, Prof. Sulistyowati Irianto meminta agar Indonesia tidak dirusak kepentingan nepotisme keluarga dan politik sesaat. Hal itu disampaikannya saat ikut menyerukan keprihatinan terkait kondisi demokrasi bersama Guru Besar dan Alumni UI di halaman rektorat UI, Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2/2024)
"Oleh karena itu jangan rusak Indonesia, Indonesia pernah menjadi besar dan jangan rusak hari ini hanya untuk kepentingan politik sesaat. Hanya untuk mementingkan kepentingan nepotisme keluarga," kata Sulis.
Sulis menegaskan, sivitas akademika UI tak tinggal diam dan akan terus mengawasi tatanan hukum dan demokrasi di Indonesia.
"Kami tidak akan tinggal diam, kami sivitas akademika UI akan terus mengawasi apa yang terjadi di luar sana," ujarnya.
Berikut empat poin seruan Guru Besar dan Alumni UI:
1. Mengutuk segala bentuk tindakan yang menindas kebebasan berekspresi.
2. Menuntut hak pilih rakyat dalam pemilu dapat dijalankan tanpa intimidasi dan ketakutan.
3. Menuntut agar semua ASN, pejabat pemerintah, TNI dan Polri dibebaskan dari paksaan untuk memenangkan salah satu paslon.
4. Menyerukan agar semua perguruan tinggi di seluruh tanah air mengawasi dan mengawal secara ketat pelaksanaan pemungutan dan penghitungan suara di wilayah masing-masing. (*)