Pemilu 2024 Ternyata Bikin Tabungan Orang Kaya Indonesia Susut, Ini Akar Masalahnya
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Tabungan orang kaya, yakni simpanan dengan nominal di atas Rp5 miliar, tercatat menurun 3,4% sepanjang tahun ini (year to date/ytd). Atas dugaan, dana itu menyusut efek dari masa kampanye selama pemilihan umum atau pilpres 2024.
Dugaan itu disampaikan ekonom senior Institute for Development od Economics and Finance (INDEF) Aviliani.
Menurutnya, selama masa kampanye serentak, mulai dari calon presiden, calon legislatif, hingga kepala daerah, membelanjakan uangnya untuk kepentingan meraup suara.
"Mereka mau tidak mau sudah mulai mengkampanye, kan. Nah biasanya kalau mereka kampanye banyak proposal yang masuk kepada mereka baik individu maupun kelompok," kata Aviliani dalam program Power Lunch CNBC Indonesia, Kamis (1/2/2024).
Aviliani mengatakan, kondisi ini pula yang bisa menjelaskan tabungan kalangan masyarakat menengah ke bawah naik.
Ia mengatakan, aliran dana dari kelas atas yang terlibat dalam Pemilu 2024 masuk ke kantongnya, ditambah adanya gelontoran berbagai bansos dalam bentu bantuan langsung tunai atau BLT.
"Karena dari data ekonomi tidak memberikan data penyerapan tenaga kerja yang besar, UKM pun juga hidup,ntapi tidak tiba-tiba signifikan meningkat, sehigga kalau dilihat memang cenderungnya kemungkinan bansos BLT, yang kedua PNS banjir gajinya naik luar biasa," ucap Aviliani.
"Jadi saya melihatnya tabungan ini bukan berarti masyarakat penghasilannya meningkat tapi demokrasi ini membuat masyarakat mendapat income dari mana-mana," tutur Aviliani
Sebelumnya, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) mengungkapkan, tabungan dana nasabah orang kaya atau yang senilai Rp5 miliar mengalami penurunan. Sementara, tabungan dana nasabah dengan nominal rendah mengalami peningkatan.
"Dari akhir tahun lalu sampai sekarang turun terus, akhir tahun lalu lalu 14-15% sekarang sampai 3,51%," kata Ketua Dewan Komisioner LPS Purbaya Yudhi Sadewa dalam konferensi pers, Selasa (30/1/2024). (*)