Crazy Rich Dibidik PPATK, Aliran Dana Investasi Ilegal Libatkan Influencer
SabangMerauke News, Jakarta - Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) memantau aliran dana dari investor ke berbagai pihak yang diduga 'bermain' di investasi bodong alias investasi ilegal. Aktivitas tersebut bahkan melibatkan influencer crazy rich.
Dari hasil pantauan tersebut, PPATK menghentikan sementara transaksi terkait dengan nominal besar tersebut. Transaksi yang diduga ilegal itu, seperti robot trading atau binary option.
Sejak Januari 2022, PPATK sudah melakukan penghentian sementara terhadap 77 rekening yang dimiliki oleh 44 pihak yang berada di 48 penyedia jasa keuangan.
Total dana yang ada dalam seluruh rekening tersebut sebesar Rp28,24 miliar. Jumlah tersebut masih terus bergerak karena proses penelusuran masih terus berlangsung.
"Pertimbangan PPATK dalam melakukan langkah tersebut antara lain karena ada laporan transaksi keuangan mencurigakan dari penyedia jasa keuangan serta sejumlah ketidakwajaran profiling," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavanda dalam pernyataan resmi Selasa (22/2/2022).
Yang dimaksud Ivan sebagai 'ketidakwajaran profiling' adalah jika dalam waktu singkat dan tanpa diketahui usahanya, seorang tokoh tiba-tiba memiliki harta melimpah namun tidak sesuai dengan penghasilan profesinya atau bahkan profesinya tidak jelas.
Sesuai dengan tugas dan kewenangannya, PPATK dapat melakukan penghentian sementara transaksi selama 20 hari kerja, berkoordinasi serta melaporkan kepada penegak hukum jika ditemukan transaksi mencurigakan dalam nominal besar terkait investasi yang diduga bodong.
Sebelumnya, Satgas Waspada Investasi (SWI) memanggil lima influencer yang mempromosikan binary option dan broker ilegal, Binomo.
Ketua SWI Tongam L Tobing mengatakan, pihaknya telah memanggil dan bertemu dengan Indra Kesuma (Indra Kenz), Doni Muhammad Taufik (Doni Salmanan), Erwin Laisuman, Vincent Raditya, dan Kenneth William.
"Kami sudah memanggil 5 influencer. Tanggal 10 Februari yaitu Indra, William dan Vincent, tanga 14 Feb yaitu Doni dan Erwin," kata Tongam kepada CNNIndonesia.com, Minggu (20/2/2022). (*)