Sempat Tabrak Polisi dan Melarikan Diri, Pencuri Baterai Tower Provider Telkomsel di Kampar Berhasil Ditangkap
Rekaman pelaku saat melakukan aksi pencurian baterai tower. Foto: KB-06/Wahyu
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) mengungkap tindak pidana pencurian dengan pemberatan (Curat) baterai tower Telkomsel di Desa Kuala, Kecamatan Tambang, Kabupaten Kampar, Riau.
Dua orang pelaku inisial DR dan SH diduga terlibat dalam tindak pidana Curat di Kabupaten Kampar tersebut.
Dari hasil penyelidikan Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Riau, Pelaku DR tertangkap kamera CCTV saat melancarkan aksi pencurian baterai tower milik Provider Telkomsel dengan cara memanjat pagar.
Penangkapan ke dua pelaku berdasarkan kecurigaan polisi terhadap dua orang pelaku inisial SH dan DR sedang mengendarai motor matic di daerah Kandis - Minas KM 26.
Petugas gabungan mencoba mengejar pelaku hingga ke Gerbang Pintu Tol Pekanbaru-Dumai. Saat dilakukan penghadangan, pelaku mencoba melukai petugas dengan cara menabraknya.
"Tanggal 20 Januari 2024, kita melakukan penyelidikan dan menemukan yang bersangkutan menggunakan kendaraan bermotor. Kita lakukan pengejaran tapi yang bersangkutan berusaha menabrak kemudian kabur. Lalu sampai di gerbang pintu Tol Minas dan yang bersangkutan mencoba bersembunyi di belakang mobil truk tua yang sedang parkir. Anggota mendatangi yang bersangkutan, tapi kedua terduga pelaku tersebut lari," jelas Kombes Pol Asep Dermawan, Dirkrimum Polda Riau.
Petugas sempat melepas tembakan peringatan agar pelaku berhenti, tapi tidak dihiraukan. Ke dua pelaku lolos namun polisi sempat mengambil tindakan tegas terukur ke salah satu pelaku.
Beberapa hari selanjutnya, salah satu rumah sakit di Pekanbaru, mengabarkan pelaku DR tengah menjalani operasi pengeluaran proyektil dari perutnya. Polisi langsung menangkap pelaku, dan penanganan medis dipindahkan ke Rumah Sakit Bhayangkara Polda Riau.
Sedangkan pelaku lainnya masih dalam pengejaran Polisi dan diancam pasal 363 KUH Pidana dengan ancaman penjara diatas 5 tahun. Akibat kejadian ini, provider merugi hingga Rp60 juta. (KB-06/Wahyu)
