Gibran Jadi Sorotan Media Asing Pasca Debat Cawapres? Kenapa Ya?
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Gibran Rakabuming Raka mendapat sorotan. Ini terkait gesturnya di debat calon wakil presiden (cawapres).
Hal ini pun dibahas oleh media asing. Salah satunya Channel News Asia (CNA) melalui artikel "Dent in public hype over Indonesia VP candidate Gibran after 'rude' gesture against opponent in live debate.
"Kinerja calon wakil presiden Indonesia Gibran Rakabuming Raka- yang juga merupakan putra Presiden petahana Joko Widodo- mendapat kecaman ... dalam debat langsung akhir pekan lalu," tulis media itu dikutip Selasa (23/1/2024).
"Hal ini sangat kontras dengan kehebohan yang disampaikannya pada bulan lalu setelah debat kedua yang diselenggarakan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU) Indonesia yang mempertemukan Gibran dengan rivalnya yang lebih berpengalaman," tambah laman tersebut.
"Beberapa netizen kini menyebut kelakuan putra sulung presiden tersebut cringe alias 'menggelikan'," katanya.
CNA yang mengutip sejumlah agensi juga menjelaskan sebab-musabab itu terjadi. Dalam debat, Gibran bertanya kepada Mahfud tentang bagaimana greenflation bisa diatasi di RI.
Greenflation mengacu pada inflasi yang disebabkan oleh inisiatif hijau. Namun sebagai tanggapan, Mahfud berbicara tentang ekonomi hijau, bukan inflasi hijau.
"Saya mencari jawaban Prof Mahfud. Saya sedang mencari (jawabannya tetapi) kok saya tidak dapat menemukannya?" tulis CNA menyebut balasan Gibran seraya menjelaskan saat itulah "ducking gesture" alias gerakan merunduk dilakukan cawapres Prabowo Subianto tersebut.
Kehebohan di media sosial juga dimuat. Salah satunya di X.
"Di platform media sosial X, salah satu postingan yang menampilkan video interaksi tersebut memperoleh lebih dari 2,5 juta penayangan dalam waktu kurang dari sehari," muat CNA.
"Pengguna X mengkritik Gibran karena berusaha terlalu keras untuk menjadi 'savage' selama debat. Mereka dilaporkan mengatakan bahwa Gibran gagal dan malah menjadi 'songong', merupakan bahasa gaul Indonesia untuk kasar dan tidak sopan," tambahnya.
"Analis media sosial Ismail Fahmi menemukan bahwa sikap Gibran selama debat mendapat 60% sentimen negatif, diikuti oleh 33% sentimen positif, dan 7% sentimen netral," tambah media itu lagi. (*)