Inilah 10 Negara Paling Tak Ramah di Dunia, Indonesia Masuk Daftar
SABANGMERAUKE NEWS, Jakarta - Setiap negara memiliki tradisi berbeda. Beberapa negara tak suka beramah-tamah, sementara negara lainnya bersikap sangat terbuka pada turis asing.
Studi komprehensif pun telah dilakukan untuk menganalisis negara-negara paling ramah lingkungan dan paling tidak ramah lingkungan di dunia. Studi ini mencerminkan bagaimana negara melestarikan dan memulihkan lingkungan serta peduli dengan kesehatan warganya.
Beberapa di antara studi tersebut dilakukan oleh Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) dari Yale University, laporan dari Joint Research Center (JRC) UE, Green Future Index (GFI) dari Massachusetts Institute of Technology (MIT), dan informasi dari platform IQ Air.
Melansir laman Green Match, ada banyak metrik dan indeks yang mengukur berbagai aspek mengenai hal-hal yang menjadikan suatu negara ramah lingkungan.
Misalnya, Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) oleh Universitas Yale dan Indeks Masa Depan Hijau (GFI) oleh Institut Teknologi Massachusetts (MIT).
Bersamaan dengan dua indeks yang disebutkan di atas, Green Match juga melihat emisi CO2 per kapita suatu negara dan konsentrasi PM2.5 (Bahan Partikulat) rata-rata tahunannya.
"Kami ingin menggabungkan keempat studi ini untuk mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang negara mana yang menganggap serius keberlanjutan, baik saat ini maupun di masa depan," tulis laporan Green Match, Senin (22/01/2024).
Penilaian Indeks Kinerja Lingkungan (EPI) yang mencakup 40 indikator, dianggap memiliki penelitian paling ekstensif mengenai topik ini karena mencakup 180 negara.
Kemudian Green Future Index (GFI) fokus menilai negara berdasarkan kemajuan dan komitmen negara terhadap masa depan yang berkelanjutan. Laporan ini mengkaji 22 indikator dalam lima pilar berikut: kebijakan iklim, emisi karbon, transisi energi, masyarakat hijau, dan inovasi ramah lingkungan.
Sementara laporan tahun 2020 dari Pusat Penelitian Gabungan Uni Eropa, fokus mengamati emisi karbon dioksida fosil di lebih dari 200 negara dan wilayah. Ini mencakup emisi CO2 per kapita untuk memperhitungkan ukuran populasi.
Terakhir, metrik IQ Air yang dipilih karena polutan PM2.5 telah menimbulkan risiko kesehatan yang besar bagi populasi dunia.
Selain itu, serupa dengan emisi CO2 per kapita, data ini menunjukkan kinerja negara-negara saat ini dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
10 Negara Paling Tidak Ramah Lingkungan:
1. Qatar
EPI: peringkat ke-137
GFI: peringkat ke-73
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 38,2 μg/m³ (mikrogram per meter kubik)
Emisi CO2 per kapita: 35,64 ton
2. Iran
EPI: peringkat ke-133
GFI: peringkat ke-76
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 30,3 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 8,26 ton
3. Turki
EPI: peringkat ke-172
GFI: peringkat ke-69
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 20 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 4,83 ton
4. China
EPI: peringkat ke-160
GFI: peringkat ke-26
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 32,6 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 8,2 ton
5. Arab Saudi
EPI: peringkat ke-109
GFI: peringkat ke-51
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 32,7 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 16,96 ton
6. Vietnam
EPI: peringkat ke-178
GFI: peringkat ke-56
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 4,7 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 3,27 ton
7. Indonesia
EPI: peringkat ke-164
GFI: peringkat ke-70
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 34,3 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 2,09 ton
8. Malaysia
EPI: peringkat ke-130
GFI: peringkat ke-65
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 19,4 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 7,98 ton
9. Aljazair
EPI: peringkat ke-155
GFI: peringkat ke-75
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 20 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 3,77 ton
10. Kuwait
EPI: peringkat ke-87
GFI: peringkat ke-58
Konsentrasi PM2.5 rata-rata tahunan: 29,7 μg/m³
Emisi CO2 per kapita: 20,91 ton. (*)