Warga Mengeluh di Medsos Terkait Kelangkaan Gas Elpiji 3 Kg, Disperindag Inhil Klaim Stok Aman
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kelangkaan gas elpiji 3 kilogram tampaknya terus terjadi di wilayah Kabupaten Indragiri hilir (Inhil) hingga memasuki hari ke-16 pasca pergantian tahun 2024 lalu. Akibatnya, masyarakat sulit mendapatkan gas berbentuk tabung melon tersebut.
Bahkan, di media sosial pun bermunculan pertanyaan oleh warganet tentang lokasi warung dan pangkalan penjualan gas yang masih tersedia, terutama yang berada di dalam Kota Tembilahan dan sekitarnya.
Adapula warganet yang menghubungkan masalah kelangkaan gas ini ke ranah politik jelang Pemilu 2024. Sehingga menuai beraneka ragam reaksi dari warganet lainnya.
"Dicari Caleg yang mau antar gas kerumah,” ucap @Rencer.
”Gas isi ulang 3kg (LPG) Langka, apakah Daerah-daerah di INHIL sama langka juga merata, kami di sungai salak sampai sudah ada yang jual 30rb,” @Roni Susanto
"Area Sungai Piring dimana ada jual gas,” tanya akun@nisa.
"2024 semua serba mahal bahkan gas yang biasa 20 sekarang udah mencapai 30/35/50,ribu. Sudah mahal susah lagi mencarinya, kalo bisa pemilu di tunda aja 5 tahun lagi," kata @Ismawati Iyang.
Persoalan kelangkaan gas ini kemudian menjadi masalah tersendiri bagi ibu-ibu rumah tangga, khususnya warga yang berada di Kabupaten Inhil dengan jumlah penduduk mencapai 750 ribu jiwa lebih itu. Pasalnya, mayoritas warga Inhil menggunakan gas 3 kilogram tersebut untuk memasak.
Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Inhil Martha Haryadi saat dikonfirmasi melalui pesan WhatsApp menjelaskan, stok elpiji pada salah satu agen penyalur terdaftar masih terdapat beberapa kuota untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Inhil.
“Update stok fisik yang kami dapatkan pada salah satu agen terdaftar melaporkan terhitung tanggal 15 Januari 2024, stok awal sebanyak 7.059 kg. Kemudian, untuk supply ada 52.050 kg. Total stok tersedia masih ada sebesar 59.109 kg, sementara untuk penyaluran didapati jumlah 50.400 kg. Sehingga kita masih memiliki stok sisa sebesar 8.709 Kilogram,” jelas Marta Haryadi Haryadi kepada Sabangmerauke News, Senin (15/1/2024).
Sementara, menurut salah satu pemilik pangkalan LPG inisial AN, sulitnya masyarakat Inhil mendapatkan gas elpiji saat ini dikarenakan stok pengiriman pasokan gas ke Inhil mengalami keterlambatan akibat adanya banjir dan beberapa infrastruktur jalan yang rusak menuju Inhil. Sehingga pasokan pengiriman gas dari luar daerah menjadi terkendala.
"Menurut informasi yang beredar masalah pengiriman dari Dumai menuju Tembilahan terlambat karena adanya banjir, ditambah karena jalan yang rusak," kata AN. (KB-08/Fitra Andriyan)