Buntut Dugaan Pencabulan di Sekolah, Disdik Kota Pekanbaru Lakukan Mediasi
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Kasus dugaan pencabulan yang dilakukan seorang siswa taman kanak-kanak terhadap temannya sendiri saat jam pelajaran, berbuntut panjang.
Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru memanggil keluarga korban dan terduga pelaku untuk melakukan mediasi.
"Kita memediasi, kita tidak ikut terlalu jauh. Tapi kita cari solusinya. Kita akan melakukan pendampingan, untuk terduga pelaku maupun korban, untuk sekolahnya mungkin ada trauma jadi tidak mau sekolah. Nanti maunya kemana dinas akan mengawal," jelas Abdul Jamal, Kadis Pendidikan Kota Pekanbaru.
Dalam mediasi tersebut, disimpulkan bahwa korban dan terduga pelaku akan didampingi psikolog untuk mengurangi trauma, sehingga dapat mencegah korban menjadi pelaku.
"Kita juga akan melakukan pendampingan psikologi baik terduga pelaku ataupun korban. Karena dampak dari trauma itu tidak langsung muncul sekarang. Jadi untuk mencegah hal tersebut muncul di masa yang akan datang kita lakukan pendampingan psikologi ini," tuturnya.
Selain itu, pihak sekolah juga turut hadir saat mediasi yang dilakukan dilantai dua ruang rapat, di Dinas Pendidikan Kota Pekanbaru, Jalan Syamsul Bahri, Kecamatan Payung Sekaki, Senin ( 15/1/2024 ).
Ketika ditanya terkait hasil mediasi ini, Pingkan selaku Kepal Sekolah, hanya menjawab sekedarnya saja.
"Kami sudah melakukan mediasi dengan Dinas Pendidikan. Terkait hasilnya, bisa langsung ditanyakan ke dinas pendidikannya saja," jelas Kepala Sekolah, Pingkan.
Dari hasil mediasi ini, pihak sekolah diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap siswa dan memasang beberapa kamera pengawas di lingkungan sekolah. (KB-06/Wahyu)