Gaji Habis Senin Kamis, Begini Cara Atur Keuangan yang Efektif
SabangMerauke News - Menabung, berinvestasi ataupun mempersiapkan dana darurat dan asuransi tentunya merupakan hal yang penting. Namun apa jadinya jika uang yang belum sempat disisihkan untuk kebutuhan-kebutuhan penting tersebut ludes untuk membayar tagihan rutin serta membeli barang-barang yang diinginkan saja.
Inilah yang disebut dengan paycheck to paycheck cycle, atau siklus gaji yang hanya numpang lewat untuk membayar kebutuhan sehari-hari saja tanpa dapat disisihkan untuk ditabung maupun di investasikan.
Siklus paycheck to paycheck ini tentunya memberikan dampak yang tidak baik bagi keamanan finansial di masa depan. Contohnya dapat menimbulkan kesulitan dan krisis finansial saat kejadian tidak terduga datang karena tidak memiliki dana darurat ataupun proteksi.
Kemudian harus bekerja hingga tua untuk memenuhi kebutuhan hidup secara mandiri. Maupun hal-hal yang di idamkan hanya akan menjadi mimpi belaka karena tidak pernah menabung untuk mendapatkannya.
Lifepal, sebagai platform marketplace asuransi terdepan di Indonesia, membagikan 3 tips guna menghindari siklus gajian yang cuma numpang lewat.
1. Evaluasi Catatan Pengeluaran
Buatlah catatan pengeluaran dan perhatikan atau evaluasi kemana larinya pengeluaran. Apakah sebagian besar uang tersebut lari ke kebutuhan pokok, atau bahkan celakanya sebagian besar lari ke hal yang bersifat keinginan saja yang sebenarnya belum diperlukan.
Jika ternyata lebih mengedepankan keinginan daripada kebutuhan harus waspada dan mulailah perbaiki cashflow sedini mungkin. Karena jika sampai tidak ada surplus di catatan keuangan dikarenakan uang lari ke hal yang belum terlalu diperlukan, maka tidak akan memiliki aset untuk ditabung, berinvestasi maupun proteksi guna mempersiapkan masa depan anda. Jangan sampai terbalik! "Besar pasak daripada tiang".
2. Tambah Pemasukan jika Memang Kurang
Jika setelah mengevaluasi pengeluaran ternyata menemukan bahwa pemasukan memang kurang karena pengeluaran dan kebutuhan pokok atau wajib terlalu besar. Maka tambahlah pemasukan. Menambah pemasukan memang tidak semudah membalik telapak tangan, namun ada beberapa opsi yang dapat dilakukan seperti menambah pemasukan dengan mulai berbisnis, kemudian kerja sampingan, maupun meng-upgrade karir demi pekerjaan yang lebih baik.
Anda bisa memulai bisnis kecil-kecilan secara mandiri, ataupun memanfaatkan situs maupun aplikasi pencarian kerja paruh waktu yang sekarang sudah tersedia di internet. Selain itu anda juga bisa upgrade karir anda dengan mengikuti pelatihan dan sertifikasi tentunya untuk menambah skill anda.
3. Hindari Utang untuk Hal yang Bersifat Keinginan
Berhutang tidak selamanya buruk. Tapi berutang untuk hal-hal yang hanya bersifat keinginan saja sebaiknya dihindari. Buat prioritas hemat finansial anda, jangan sampai tertukar mana yang merupakan kebutuhan dan mana yang yang merupakan keinginan.
Mengurangi pengeluaran juga memerlukan kebijakan. Jangan sembarangan mengurangi pengeluaran, kurangi yang bersifat keinginan saja. Setelah menghindari berhutang untuk hal-hal yang sebenarnya tidak begitu anda butuhkan, jangan lupa sisihkan pemasukan anda untuk proteksi, setelah kebutuhan proteksi terpenuhi barulah mulai berinvestasi.
Hal ini dilakukan agar aset yang sudah susah payah anda kumpulkan dengan berinvestasi tidak habis begitu saja saat ada kebutuhan darurat yang biasanya memerlukan dana yang tidak sedikit. Proteksi diri anda, keluarga anda, serta kestabilan finansial anda dengan asuransi. (*)