Panitia Seleksi Dirut dan Direktur Pembiayaan BRK Syariah Dibentuk, Ini Daftar Orangnya
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Pasca hasil asesmen calon Direktur Utama (Dirut) Bank Riau Kepri (BRK) Syariah sebelumnya tidak diterima para pemegang saham, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau membentuk tim panitia seleksi (Pansel) calon Dirut BRK Syariah yang baru.
Hasilnya, Gubernur Riau (Gubri) Edy Natar Nasution resmi menunjuk Asisten II Setdaprov Riau, M. Job Kurinawan sebagai ketua tim Pansel, Kamis (11/1/2024).
Tim pansel ini beranggotakan Kepala Bapenda Riau Evarefita, Asisten II Pemprov Kepri, Luki Zaiman Prawira dan dua orang dari kalangan akademisi, yakni Prof Rita Anugerah dan DR. Azharuddin.
Asisten II Setdaprov Riau, M. Job Kurinawan yang juga ketua Tim Pansel pengisian jabatan Dirut BRK Syariah mengatakan, SK pembentukan tim Pansel untuk pengisian jabatan Dirut BRK Syariah sudah ditandatangani oleh Gubernur Riau. Saat ini tim sedang bekerja menyusun jadwal dan tahapan seleksi.
"SK Panselnya sudah ditandatangani. Saat ini kami sedang menyusun jadwal bersama-sama dengan seluruh anggota tim Pansel," katanya, Kamis (11/1/2024).
Job mengungkapkan, untuk pengisian jabatan direktur utama BRK Syariah akan dibuka ulang kembali. Sehingga tahapannya dimulai dari awal. Mulai dari pendaftaran, seleksi administrasi, seleksi uji kompetensi dan kepatuhan hingga pengajuan ke gubernur dan dibawa ke RUPS kembali.
"Tapi untuk seleksi kali ini ada dua yang akan dibuka seleksi, selain posisi direktur utama juga ada posisi direksi yang akan dibuka seleksinya," katanya.
Jabatan direksi yang akan dibuka seleksi nya tersebut adalah untuk posisi Direktur Pembiayaan BRK Syariah, Tengkoe Irawan yang sudah habis masa jabatannya.
Sebagai informasi, tim Pansel ini dibentuk menyusul ditolaknya hasil seleksi sebelumnya. Berdasarkan hasil rapat pemenang saham sepakat menolak calon tunggal yang diusulkan oleh Gubernur Riau Syamsuar saat itu yakni Hendra Buana.
Dengan ditolaknya calon tunggal yang diusulkan oleh Gubri Syamsuar saat itu maka untuk pengisian jabatan direktur utama terpaksa dilakukan seleksi ulang dari awal. (*)