Habitatnya Terendam Banjir, Gajah Liar di Pelalawan Masuk Pemukiman Warga
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dua ekor gajah liar jantan ditemukan mendekati pemukiman warga di Desa Makmur, Kecamatan Kerinci Barat, Kabupaten Pelalawan, Riau, Minggu (7/1/2024).
Kejadian ini sempat menyita perhatian warga, sehingga video mamalia tersebut viral di media sosial.
Kabid Wilayah I Balai Besar Konservasi Dumber Daya Alam (BBKSDA Riau) Andri Hansen Siregar mengatakan, gajah dari kantong gajah Tesso Tenggara telah berada disekitar lokasi tersebut sejak dua pekan lalu akibat habitatnya terendam banjir, sehingga satwa berbelalai ini mencari lokasi yang kering.
“Habitatnya memang terendam banjir saat ini dan memang intensitas curah hujan cukup tinggi sehingga kita memantau bahwasanya Kabupaten Pelalawan merata digenangi air. Dan posisi gajah saat ini itulah daerah yang kering, sehingga gajah bertahan disitu untuk mempertahankan hidupnya,” ungkap Andri Hansen Siregar.
Saat ini, Tim BBKSDA Riau belum bisa melakukan penggiringan ke habitatnya, karena menghindari konflik dengan warga serta menunggu banjir surut.
“Hal ini mempersulit kami untuk melakukan penggiringan dikarenakan kondisi di Kabupaten Pelalawan saat ini hampir merata digenangi air atau banjir, sehingga gajah juga enggan untuk bergerak kembali ke habitatnya,” katanya.
Andri Hansen Siregar punmeminta warga sekitar tidak mendekati gajah liar tersebut.
“Dan kami berharap warga juga mendukung kami untuk tidak mendekati gajah tersebut atau pun menjadi perhatian mereka karena petugas kami di lapangan mengeluhkan bahwa adanya satwa liar gajah ini menjadi tontonan bagi warga,” ungkapnya.
Sejauh ini, belum ada konflik dengan warga namun BBKSDA Riau menghimbau masyarakat yang tanaman perkebunan seperti sawit dan pisang dimakan gajah, tidak mengambil tindakan yang dapat memicu konflik.
“Sejauh ini untuk bangunan tidak ada yang dirusak. Tanaman masyarakat/warga, terutama sawit, pisang dan tanaman-tanaman hijau lainnya tidak menjadi sasaran untuk pakan gajah. Hal ini juga kami merasa prihatin, dan mohon untuk pengertian dari warga yang memang tanamannya untuk dimakan gajah agar untuk sementara ini memaklumi kondisi ini,” tutupnya.
Hingga kini gajah masih berada di tengah pemukiman warga dan person BBKSDA Riau masih melakukan pemantauan. (KB-06/Wahyu)