Debat Panas Capres Prabowo ke Anies: Anda Tidak Berhak Bicara Soal Etik, karena Anda...
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Debat panas berlangsung antara calon presiden Anies Baswedan dengan Prabowo Subianto pada sesi debat capres ketiga yang digelar Komisi Pemilihan Umum, Minggu (7/1/2024) malam.
Perdebatan dimulai saat sesi saling tanya antar capres. Hal ini berawal saat Anies bertanya kepada Prabowo soal posisi etika dalam kepemimpinan nasional. Merasa diserang soal pertanyakan etik, Prabowo menyerang balik dengan menyebut Anies tak pantas bicara etik karena menurutnya Anies tak memberi contoh yang baik soal etik.
"Saya merasa Anda itu menyesatkan. Saya boleh berpendapat kan. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik. Karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik," kata Prabowo kepada Anies.
Debat ini bermula saat calon presiden (capres) nomor urut 1 Anies Baswedan menanyakan standar etika seorang presiden dengan kemampuan menjaga keamanan negara. Anies menganggap, semakin tinggi seorang pemimpin semestinya tak banyak memikirkan soal teknis tapi bergerak berdasarkan nilai yang diyakini.
"Semakin tinggi jenjang kepemimpinan, semakin luas cakupannya, semakin kompleks organisasinya, maka pemimpin makin mengandalkan pada nilai, bukan lagi teknis-teknis,” ujar Anies.
Ia menyebutkan, pemimpin yang bergerak dengan berpedoman pada nilai bakal memberikan komando yang sederhana dan mudah dipahami.
“Itu yang membedakan antara kepemimpinan yang kompleks dengan yang sederhana,” tutur mantan Gubernur DKI Jakarta itu. Anies lantas mengajukan pertanyaan pada Prabowo hubungan antara kemampuan menjaga keamanan negara dengan standar etika seorang pemimpin.
“Nah, pertanyaan yang ingin saya sampaikan pada bapak adalah apa hubungan standar etika seorang pemimpin negara dengan kemampuannya dalam menjaga pertahanan, keamanan dan kedaulatan negara?” kata Anies.
Anies dalam sesi lanjutan juga menyoroti praktik orang dalam di Kementerian Pertahanan (Kemenhan) tentang pengadaan alutsista yang melibatkan PT Teknologi Militer Indonesia. Termasuk dalam pelaksanaan proyek food estate yang melibatkan orang dalam.
Selain itu Anies kembali menyinggung soal putusan Mahkamah Konstitusi yang memuluskan jalan bagi calon wakil presiden Gibran Rakabuming Raka sehingga bisa mendampingi capres Prabowo. Menurut Anies, sikap Prabowo tersebut menunjukkan adanya kompromi soal etika, sementara putusan MK telah ditetapkan melanggar etika.
"Tapi dalam kenyataannya bapak terus berjalan. Sehingga menunjukkan ada kompromi soal etika," cetus Anies.
Anies kemudian mengungkit soal pidato Prabowo yang sempat viral soal etik. Menurutnya, dalam pidato tersebut, Prabowo telah mengolok-olok tentang etik. Kemungkinan yang dimaksud soal pidato Prabowo tersebut yakni tentang "Ndasmu etik" yang potongannya sempat viral di media sosial.
Prabowo lantas menyebut kalau semua data yang diungkap oleh Anies tersebut itu. Ia pun mengajak Anies duduk bersama untuk membuka data-data versinya.
"Saya bersedia kita duduk, kita buka-bukaan, mau bicara food estate dan alutsista," kata Prabowo.
Prabowo kemudian menjawab sindiran soal pertanyaan etik yang disampaikan Anies. Ia merasa keberatan Anies bertanya dan mendesaknya soal etik.
"Saudara bicara etik-etik. Saya keberatan. Karena saya menilai, maaf ya, karena Anda mendesak saya, saya menilai anda tidak pantas bicara soal etik," kata Prabowo.
"Saya merasa Anda itu menyesatkan. Itu saya saya boleh berpendapat. Saya menilai Anda tidak berhak bicara soal etik. Karena Anda memberi contoh yang tidak baik soal etik," tegas Prabowo menutup pernyataannya. (*)