Jalan Alternatif Desa Kesuma Pelalawan Diklaim Milik Masyarakat, Pengendara yang Ingin Lewat Wajib Bayar
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Akibat luapan Sungai Kampar yang tak kunjung surut, pemerintah terpaksa mengalihkan jalan Lintas Timur ke jalan alternatif, salah satu rutenya melewati Desa Bukit Kesuma, Kecamatan Pangkalan Kerinci, Pelalawan, Riau.
Namun, tak disangka pengendara yang melintas ternyata dipungut biaya dan membuat jagat media sosial heboh.
Dalam salah satu video yang diunggah oleh akun Instagram @viralpekanbaru, tampak seorang lelaki turun dari mobilnya dan menyalakan kamera handphone untuk merekam kejanggalan itu tepat di depan Gapura Desa Kesuma.
Biaya yang diminta warga setempat cukup fantastis, yaitu Rp100.000 untuk tronton, Rp50.000 untuk mobil sedang dan Rp20.000 untuk ukuran mobil kecil.
“Berdasarkan musyawarah kesepakatan masyarakat Desa Kesuma dan diketahui oleh masyarakat dan perangkat desa," tulis himbauan yang berisikan tarif kendaraan tersebut.
Dalam rekaman video, tampak seorang sopir mengaku masyarakat Desa Kesuma mengkalim jalan tersebut bukan milik pemerintah, tetapi milik masyarakat setempat sehingga diwajibkan membayar. (KB-09/Malik)