Gajah Masuk ke Jalan Tol Pekanbaru-Dumai, 6 Langkah Ini akan Dilakukan BBKSDA Riau
SabangMerauke News, Riau - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengambil sejumlah tindakan usai kejadian seekor gajah sumatera (Elephas maximus sumateranus) melintas di Tol Pekanbaru-Dumai. Kejadian pada Senin, 14 Februari lalu itu tersebut terekam di video yang beredar di publik.
"Yang terdekat, akan dilakukan pembersihan pada underpass yang mengalami pendangkalan,” kata pelaksana tugas Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Riau, KLHK, Fifin Arfiana Jogasara, dalam keterangan tertulis, Sabtu, 19 Februari 2022.
Fifin menyebut pihaknya akan mengkaji efektifitas underpass dan pagar pembatas ruas jalan tol pada jalur lintasan gajah. Agar pada saat musim hujan, kata dia, underpass tetap dapat dilalui gajah dan gajah tidak melintas pada ruas jalan.
Tol ini digarap oleh PT Hutama Karya (Persero) dan diresmikan Presiden Joko Widodo atau Jokowi pada 24 September 2020. Saat pembangunan, kontraktor sudah membuat 6 terowongan pelintasan gajah.
Tindakan kedua yang dilakukan KLK adalah melakukan penanaman pengkayaan pakan gajah jenis pisang di luar pagar pengaman di sepanjang jalur lintasan gajah. Sedangkan, pada kanan kiri ruas jalan tol yang menjadi lintasan gajah, akan dilakukan penanaman tanaman yang tidak disukai gajah.
Tingkan ketiga yaitu terkait pengamanan di area badan tol. Nantinya, kata dia, akan dibuat marka kejut atau rubber strip sebagai peringatan pada pengguna jalan agar mengurangi kecepatan pada jalur lintasan gajah.
Tindakan keempat yaitu akan membahas rencana pembuatan pagar besi pengaman pada kanan kiri ruas jalan tol yang menjadi jalur lintasan gajah. Tujuannya agar gajah tidak dapat melintas pada ruas jalan tol.
Tindakan kelima berkaitan dengan pementauan pergerakan gajah. Hutama Karya disebut akan mengadakan GPS Collar untuk memudahkan pemantauan. “Kami juga akan melakukan optimalisasi pemantauan GPS Collar melalui Whatsapp group antara Balai Besar KSDA Riau, Hutama Karya dan Rimba Satwa Fondation (RSF).
Lalu, tindakan keenam yaitu pelatihan kepada tim operasional jalan tol Pekanbaru-Dumai. "Saya kira perlu juga disusun SOP Mitigasi Interaksi Gajah dengan operasional tol," kata Fifin.
Sebelumnya, Balai Besar KSDA Riau menerima laporan dari pengelola jalan tol soal gajah tersebut dan menurunkan tim ke lokasi. Berdasarkan hasil pengecekan, gajah liar yang diketahui bernama Condet tersebut berasal dari arah SM. Giam Siak Kecil.
Gajah itu berjalan tidak melalui terowongan pada kilometer 72 karena pada malam harinya telah turun hujan yang lebat. Akibatnya, terowongan tersebut, yang merupakan aliran air tertutup oleh limpahan air hujan sampai batas menutup terowongan.
Kondisi ini menyebabkan Gajah Condet keluar dengan cara merobohkan pagar bagian atas dan melewatinya menyeberangi jalan tol menuju kawasan SM, Balai Raja.
Pantauan terakhir berdasarkan koordinat GPS Collar yang terpasang pada Gajah Condet, gajah tersebut berada di kawasan SM Balai Raja (4 km dari jalan tol). (*)