Tumpukan Sampah Tak Diangkut di Pekanbaru, Plt Kadis LHK: Ada Masalah Teknis di TPA
SABANGMERAUKE NEWS, Riau - Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kota Pekanbaru, Riau buka suara soal tumpukan sampah yang tak diangkut. DLHK beralasan sampah di Kota Betuah tak diangkut karena masalah teknis.
Plt Kepala Dinas LHK Kota Pekanbaru Ingot Hutasuhut mengatakan sampah tidak diangkut karena ada aksi demo karyawan di TPA. Imbasnya, truk tidak dapat masuk.
"Beberapa hari kemarin memang ada masalah teknis di TPA. Kalau TPA mengalami kendala, putaran mobil pasti tersendat. Selama 2 hari itu sampahnya terakumulasi," kata Ingot saat dimintai konfirmasi, Jumat (5/1/2024).
Dinas LHK lalu meminta bantuan TNI-Polri untuk menyelesaikan persoalan yang ada. Hasilnya, aktivitas di TPA kembali normal dan angkutan sampah bisa beroperasi lagi.
"Kita sudah clear-kan TPA berkat bantuan teman-teman TNI-Polri menyelesaikan itu. Pasar Pagi Arengka, Cik Puan dan Agus Salim sudah dibersihkan," kata Ingot yang juga menjabat Asisten II.
Khusus masalah angkutan, ia memastikan sudah ada perusahaan pemenang tender setelah berakhir pada Desember 2023 lalu. Perusahaan itu adalah PT Bina Riau Sejahtera atau BRS.
PT BRS sendiri memenangkan lelang dua zona, yakni zona 1 dan zona 2 yang resmi dilelang. Sementara untuk zona 3 masih tetap dikelola Dinas LHK Kota Pekanbaru.
"Sekarang telah ada pemenangnya PT Bina Riau Sejahtera. Lelang masing-masing dan perusahaan ini ikut di kedua zona menang, sebelumnya bukan mereka," kata Ingot.
Setelah dinyatakan sebagai pemenang, PT BRS dipastikan bertanggung jawab kepada seluruh angkutan sampah di zona 1 dan 2. Dalam kontrak baru, Ingot memastikan jika sampah harus diangkut dari pukul 04.00-11.00 WIB setiap hari.
"Mereka sudah bekerja sejak 1 Januari dan karena TPA mengalami kendala mereka tidak bisa kerja maksimal juga. Di kontrak tak lagi berbasis tonase saja, tapi berbasis kualitas dan prestasi. Kita sepakati angkut jam 4 sampai 11 siang, itu mereka harus angkut, jadi kalau ada sampah susulan mereka sisir lagi," kata Ingot.
"Nanti ada target waktu, kalau mereka tak bisa memenuhi akan ada penalti. Kita mau kontrak tak hanya soal tonase tapi kualitas juga," kata tegas.
Diketahui tumpukan sampah terjadi di Kota Pekanbaru sejak Desember kemarin. Tak hanya di pasar tradisional, di sejumlah titik persimpangan sampah berserakan hingga menimbulkan bau busuk. (*)